Category Archives: Internet

Eksistensi

Eksistensi di dunia maya (internet), itulah salah satu yang bisa kita lakukan dalam rangka untuk meningkatkan traffic di blog kita atau membuat diri kita menjadi di/terkenal oleh hal layak banyak. Saat ini banyak sekali media yang bisa kita lakukan untuk membuat kita eksis di internet seperti misalnya: blog, social network (facebook, friendster, dll.), microblogging dan mungkin masih banyak lainnya.

Untuk social network dan microblogging, mungkin cara gampang yang bisa kita lakukan adalah dengan aktif di media tersebut seperti mengupdate status sehingga diri kita bisa muncul di halaman depan orang-orang yang terkoneksi dengan kita atau kita juga bisa memberikan komentar ke orang lain sehingga terjadi interaksi antar sesama. Untuk blog salah satu  cara untuk eksis antara lain adalah dengan cara blogwalking ke blog-blog lain sehingga orang bisa mengenal kita.

Masih banyak cara-cara lain yang bisa dilakukan untuk mengeksiskan diri kita di internet. Tapi disini saya akan coba berbagi bahwa efek dari eksis itu terhadap traffic benar ada.

1

Gambar di atas menunjukkan grafik dari blog saya, dimana pada puncak tertinggi tersebut saya mengeksiskan diri dan blog saya di beberapa social media seperti yang telah disebutkan di atas. Dan hasilnya cukup lumayan meningkatkan traffic pada blog saya. Hal ini diperkuat juga dengan report tentang referensi, dimana media-media tempat saya eksis merupakan referensi untuk menuju blog saya.

Saya menjadi terfikir, apakah ini juga salah tujuan dari iklan? dimana pemilik barang yang mengiklankan barangnya mencoba untuk mengeksiskan barang mereka dengan cara memasang iklan pada media seperti TV, Billboard, dll, sehingga barang mereka diketahui hal layak banyak dan orang-orang cenderung akan membeli barang tersebut.

Social Network & Spiral Marketing

Saat ini salah satu situs social network yang paling terkenal adalah Facebook, hampir semua teman-teman saya yang menggunakan internet sehari-hari ataupun dalam waktu tertentu memiliki account di website ini. Seiring dengan kebutuhan dan perkembangan, social network kini disebut-sebut sebagai media baru dalam marketing.

Dalam marketing kita mengenal dengan namanya spiral marketing, dimana orang mengetahui atau membeli barang tertentu berdasarkan atas pengaruh ataupun rekomendasi dari orang lain (dalam hal ini adalah teman atau orang terdekat).

Nah apa hubungannya social network dengan sprial marketing? Anda tentu masih ingat tulisan saya sebelumnya tentang Page pada Facebook yang isinya tentang media promosi, nah kali ini saya akan memanfaatkan page tersebut untuk melihat implementasi dari spiral marketing.suggest

Gambar diatas adalah jumlah fans dari salah satu page yang sudah saya buat. Jika kita milihat gambar yang tidak di highlights berwarna merah, jumlah fans menunjukkan pertumbuhan yang cukup bagus, namun pada masa itu saya tidak melakukan aktivitas untuk mempromosikan page tersebut kepada teman-teman saya yang juga menyatakan suka menggunakan produk tersebut.

Lihatlah disana, dengan tidak melukukan aktivitas promosi untuk page tersebut, jumlah fans terus meningkat, dan disinilah spiral itu berjalan dimana yang terjadi adalah calon fans masuk kedalam page tersebut setelah melihat notifikasi di halaman mereka yang berisi bahwa teman mereka menjadi bagian dari page tersebut. Dan akibat adanya faktor pengaruh teman ini, maka mereka memiliki kecendrungan untuk menjadi bagian dari page tersebut juga tanpa ada paksaan. Namun efek sprial itu begitu terasa efeknya setelah saya melakukan rekomendasi kepada teman-teman saya (buzz). Lihatlah pada gambar yang saya beri highlights berwarna merah, jumlah fans tiba-tiba meningkat lebih dua kali lipatnya.

Dengan adanya efek spiral ini, saya tidak perlu memerlukan effort yang cukup besar untuk mempromosikan page ini ke ratusan orang, namun promosi akan terjadi dengan alamiah saja seiiring dengan spiral yang terbentuk. Bayangkan jika efek spiral ini ada pada produk anda!

Mari Kita Dekati Komunitas

tokohelm

Mendekati komunitas, itulah yang dilakukan oleh tokohelm.com, mereka membangun sebuah bisnis online untuk berjualan helm dengan cara  men-setup toko mereka sesuai dengan karakteristik dari pelanggannya. Itulah yang disampaikan pada waktu Fresh April 2009

Mereka sepertinya tau bahwa untuk berjualan helm mereka harus mengetahui karakteristik dari para bikers yang merupakan target pelanggan mereka. Hal yang paling mudah mereka lakukan adalah melebur dengan komunitas motor yang ada sehingga mereka bisa mengetahui kebiasaan, karakteristik sampai dengan bahasa pergaulan mereka. Dengan begini, diharapkan  para pembeli akan merasakan nyaman akibat envionment yang disetting sesuai dengan karakteristik pelanggan mereka.

Kenapa harus komunitas motor? bikers sangatlah luas, dijalan raya, ketika orang mengendarai motor bisa disebut sebagai bikers, tetapi orang yang benar-benar peduli terhadap motor adalah anggota dari komunitas motor, dan saya sangat setuju sekali dengan tokohelm.com, bahwa untuk mengetahui karakteristik dari bikers adalah dengan mendekati komunitas motor yang ada, karena setiap anggota komunitas motor, pastinya adalah bikers. Jadi jika mereka ingin melakukan Facus Group Discusssion (FGD) tidak perlu lagi ngumpulin orang di jalan, cukup datang dari komunitas ke komunitas.

Yang dilakukan mereka sangatlah menarik karena selain mereka bisa berjualan dengan pendekatan emosional, mereka bisa juga melakukan branding terhadap komunitas tersebut. Dengan melakukan branding maka penjualan pun bisa meningkat karena yang tokohelm.com tersebut dapat menjual ke komunitas motor yang ada akibat dari keputusan komunitas yang akan mewajibkan anggotanya untuk menggunakan helm dari toko tersebut sebagai bagian dari identitas dari komunitas.

Jika hal ini berhasil seharusnya tokohelm.com ini akan mendapatkan sense of belonging yang tinggi dari pelanggannya, karena mereka selain berjualan juga mencoba mengikat secara emotional pelanggan mereka.

Mari Berpromosi dengan Facebook Page

Facebook, hampir semua orang yang hidup di dunia maya tahu tentang applikasi social network ini. Sebuah applikasi yang membantu kita untuk saling berinteraksi sesama tanpa harus bertatap muka. Banyak sekali fasilitas yang ada di applikasi ini. Tapi yang agak menjadi perhatian saya adalah fasilitas Page-nya.

Dengan fasilitas ini, jika kita memiliki sebuah produk, kita bisa membuat sebuah halaman tersendiri sebagai media promosi. Setelah page jadi maka orang-orang yang memang menggemari produk tersebut dapat menjadikan bagian dari profile mereka (Became a Fan). Fasilitas dalam page ini pada dasarnya sama saja dengan profile seseorang, tapi karena page ini merupakan promosi produk jadi kita bisa suggest ke orang-orang lain di sekitar kita untuk mempromosikannya.

Memang banyak jalan untuk mempromosikan selain dengan cara suggest seperti di atas. Yang menarik disini adalah efek daripada orang-orang yang telah menjadi fans tersebut. Anda tentu ingat dengan Multi Level Marketing (MLM) yang sempat booming itu, konsep yang terjadi pada Facebook kurang lebih mirip seperti MLM ini. Jika teman kita menjadi fans dari suatu produk, maka aktifitas ini akan ditampilkan di news feed kita, terkadang jika kita merasa produk itu adalah bagian dari kita, maka kita cenderung akan mengkliknya (Ingat kasus Say No To Megawati). Dan jika ada orang lain lagi yang melihatnya, dan merasa produk tersebut adalah produk kegemarannya, maka dia juga cenderung akan menjadi fans juga. Dan seterusnya, hal ini akan terus terjadi. Dengan begini semakin banyak fans yang terkumpul, maka kita tidak perlu melakukan aktivitas promosi untuk page yang kita buat.

Jika kita telah membuat page ini, biasanya kita akan mendapatkan sebuah halaman administrator sebagai media analisa, disini kita bisa melakukan tracking terhadap jumlah fans, dan juga aktivitas lainnya. Saya sekitar lima bulan yang lalu mencoba membuat page untuk produk-produk dari kantor saya, yaitu simPATI, Kartu As, dan kartuHALO. Saya sempat sedikit kagum terhadap perkembangannya. Dari total penggemarnya, saya coba korelasikan dengan brand awareness-nya, dan ternyata benar, produk yang awarenessnya sangat tinggi berdasarkan hasil survey lembaga survey, menunjukkan pertumbuhan jumlah fans yang sangat cepat.

Selain daripada itu, insight yang disediakan dalam page tersebut dapat membantu saya menentukan positioning produk tersebut berdasarkan umur. Jika saya dibandingkan dengan data hasil survey ataupun data internal, inisight ini menunjukkan kecendrungan yang sama terhadap profil pelanggan.

Say No To Megawati!!!

What?? “Say No to Megawati” itulah page yang direkomendasikan di-profile facebook saya. Menyebalkan, padahal saya sudah meng-ignore-kannya berkali-kali. Tapi bukan berarti saya mendukung Ibu Megawati, saya ngerasa kurang sreg aja untuk menyetujuinya. Sudah cukup, daripada kita ngomongoin politik, mari kita cari pelajaran dibalik ini.

Black Campaign

Orang banyak bilang ini adalah black campaign yang dimunculkan oleh pesaing Megawati. Memang bisa saja sih, tanpa menyudutkan, yang namanya hidup, hukum alam itu pasti ada. Semua orang pengen jadi yang kuat, terkadang untuk menjadi yang terkuat tersebut segala cara dihalalkan. Jangankan dalam politik, dalam bisnis pun orang bisa saja menipu. Saya dulu pernah di interview oleh salah satu bank yang sangat besar di Indonesia untuk mengisi salah satu posisi yang disebut Social Engineer. Di sana yang mereka lakukan adalah membuat sebuah website yang mirip dengan pesaingnya untuk mendapatkan user account yang nantinya akan digunakan untuk mencuri data ataupun untuk menjelek-jelekkan kompetitorny. Tidak hanya hal itu saja, mungkin anda ingat dengan iklan operator-operator seluler sekitar setahun yang lalu (tahun 2008), dimana mereka saling menjelek-jelekkan satu sama lain dalam hal tarif.

Jadi black campaign hal ini wajar-wajar saja bisa terjadi, tinggal bagaimana si objek me-manage-nya supaya hal ini tidak semakin melebar. Tapi ingat ini tidak sesuai dengan etika professionalitas, jika ini bisa dikurangi, mungkin persaingan dalam apapun akan semakin menjadi fair.

Evaluator

Jika kita melihat sisi postifnya, harusnya hal ini bisa jadi evaluator buat Ibu Megawati untuk menjadi lebih baik. Di zaman internet telah berkembang sekarang ini, informasi apapun dapan dengan mudah disebar luaskan baik positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk mengajari, seharusnya Ibu Megawati harus segera bisa merubah informasi negatif atau jika bisa harus dihilangkan.

Hal ini juga berlaku ketika kita bicara bisnis. Dalam melakukan penjualan, terkadang barang yang kita jual tidak sesuai kualitasnya dengan apa yang diminta oleh pelanggan. Hal ini bisa menimbulkan sebuah informasi negatif yang bisa dibagikan oleh sesama pelanggan. Nah kita sebagai penjual harus segara mengerti tentang hal ini, kita harus merubah produk kita dengan cara menghilangkan hal-hal negatif dengan cara mengerti apa yang diinginkan oleh pelanggan kita.

Mari Bersaing Dengan Parpol, Caleg, Capres

Tahun 2009 bisa disebut tahun politik untuk Indonesia, hampir sepanjang tahun orang-orang akan membicarakan tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Mulai dari Pemilu Calon Legislatif (Caleg) sampai dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Siapakah orang yang mendulang uang pada tahun ini? Salah satunya adalah vendor papan reklame. Papan reklame kemungkinan akan diisi oleh wajah-wajah dari para partai politik, caleg sampai dengan capres dan cawapres. Lalu jika papan reklame tersebut banyak diisi oleh capres dan cawapres, gimana nasib para perusahaan yang ingin memasang iklan? Tentunya jatah titik perusahaan tersebut akan berkurang.

Mungkin sekaranglah jamannya media baru yang selama ini hanya berperan sebagai alternatif media saja. Media-media tersebut antara lain:

  • Mobile atau sering disebut Mobile Advertising. Disini perusahaan bisa mengiklankan produk mereka melalui fitur-fitur yang telah disediakan oleh operator tertentu yagn mereka pilih sebagai vendor iklan mereka. Contoh-contoh fitur ini adalah SMS iklan, MMS iklan, RBT iklan, dan lain-lain.
  • Online Advertising. Disini perusahaan bisa melakukan apapun, mulai dari memasang print ad pada situs tertentu (web 1.0) atau mereka membuat sebuah blog yang interaktif antara si perusahaan dan pembaca blog tersebut (web 2.0).

Dengan adanya media alternatif tersebut, maka perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir lagi akan berkurangnya jatah untuk memasang iklan di papan reklame.

Kenapa Wi-Max belum berjalan di Indonesia?

Tadi ngobrol-ngobrol dengan Toni@NavinoT, dan dia menanyakan kenapa sih Wi-Max belum ada di Indonesia? memang banyak versi tentang alasan mengapa belum dioperasionalkannya si Wi-Max ini. Saya coba memandang permasalahan ini dari sudut marketing dan produk.

Sebelum mengupasnya lebih dalam, ada baiknya jika kita tahu apa itu Wi-Max.

WiMAX, (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul. (source: Wikipedia Indonesia)

Wi-Max yang harusnya sudah dijalankan di Indonesia namun belum juga ada wujudnya, disebabkan karena penetrasi internet di Indonesia yang masih relatif kecil. Para investor masih bertanya-tanya, dengan penetrasi sebesar ini, berapa lama BEP (Break Even Point/Balik Modal) saya?

Selain itu juga jika dilihat dari produknya, saat ini Wi-Max belum dikembangkan dikarenakan produk-produk yang berbasis data, yang menurut iklan-iklannya memiliki kecepatan tinggi, masih sedang masa pertumbuhan dari sisi revenue dan jumlah pelanggan. Para perusahaan yang memiliki produk data ini akan kebakaran jenggot jika Wi-Max dijalankan. Para customer mereka pastinya akan pindah, karena kecepatan Wi-Max diatas kecepatan sekarang. Selain itu mereka juga butuh investasi di produk mereka dalam hal membangun merek mereka. Hasil dari membangun merek tersebut akan tersia-siakanlah jika Wi-Max dijalankan.

Misalnya jika ada perusahaan T yang sedang membangung merek baru mereka, sebut saja S, dan pada saat mereka membangun merek S ini, tiba-tiba si Wi-Max disetujui pemerintah dan si perusahaan T ini wajib menjalankan Wi-Max, maka sia-sialah sudah budget yang mereka gunakan untuk membangun merek S, karena mereka harus membangun sebuah merek lagi yang berbasis Wi-Max ini dan revenue dari merek S tidak akan berkembang, akhirnya merekapun merugi untuk produk yang bermerek S.

Gaya Gravitasi Blog

Wah blog udah kaya planet aja, pake gaya gravitasi segala. Tapi itulah yang saya amati, sebenarnya blog itu memiliki gaya tarik tersendiri. Saya baru menemukan dua buah pusat gravitasi tersebut, antara lain:

  1. Pusat Gravitasi Content. Blog memiliki bermacam-macam content mulai dari kehidupan sehari-hari yang nyata sampai dengan dunia khayalan dari seorang blogger. Terkadang dari sekian banyak content tersebut terdapatlah sebuah content yang sangat menarik yang akan menunjukkan sebuah gaya gravitasi  kepada para pembacanya. Gaya gravitasi yang dimaksud di poin ini adalah content dari seorang blogger akan dibicarakan oleh blogger-blogger lain yang akan membuat blogger-blogger lain tersebut membahas lebih lanjut content yang sudah ada. Misal jika ada sebuah blogger menulis tentang prediksi tentang tahun 2009 di blognya, karena content tentang prediksi 2009 ini menarik, jadilah blogger lain yang telah membacanya akan membuat dengan prediksi ini dengan versi mereka masing-masing. Proses ini akan terus berlanjut tanpa henti. Jadi disini, content menarik para pembacanya untuk terus membahasnya walaupun sejauh apapun pembaca tersebut dari blogger yang pertama kali menciptakan content tersebut (blogger-teman-teman-sampai teman ke-n).
  2. Pusat Gravitasi Blogger. Menurut saya pusat gravitasi yang kedua agak sedikit statis, dimana content tidak diperhatikan tetapi siapakah blogger yang menulisnya, mereka terus mengamati apa yang blogger tulis, tanpa ada pengembangan content di tempat lain. Ini murni meningkatkan traffic dari sebuah blog, tanpa ada saingan. Kebanyakan pusat gravitasi ini ditimbulkan oleh blogger-blogger yang artis. Pusat Gravitasi Blogger ini bisa menciptakan traffic yang tinggi untuk sebuah blog.

Dalam dunia online marketing, kedua pusat gravitasi ini penting dan bermanfaat. Dalam pusat gravitasi yang pertama, bayangkan jika ada sebuah produk yang dibahas oleh si blogger dan yang lainnya juga tertarik, maka produk tersebut akan menjadi pembicaraan para blogger dan bisa menjadi pembicaraan di dunia maya, tentu saja hal ini akan meningkatkan ekuitas dari produk tersebut (Pusat Gravitasi ini dalam dunia marketing sering disebut word of mouth). Sedangkan pusat gravitasi yang kedua, seperti cara website biasa, karena traffic yang tinggi maka perusahaan bisa menaruh iklan produk mereka di blog tersebut. Karena banyak yang mengunjungi jadi orang pasti akan melihat iklan mereka.

Hal diatas adalah manfaat pusat gravitasi untuk perusahaan, bagaimana dengan blogger, apa manfaatnya? Blog yang baik harus memiliki keduanya, dengan demikian maka perusahaan tidak perlu lagi meng-hire beberapa blogger untuk publikasi produk mereka, tetapi cukup satu blogger saja.

Jika blog memiliki keduanya, maka blog tersebut akan menjadi seperti planet yang memiliki gaya gravitasi, dimana pembaca akan selalu in touch dan pembaca juga akan mengembangkan isi dari planet tersebut.

Personal Brand

Personal Brand adalah merek yang melekat pada sesuatu dan sesuatu tersebut adalah individu atau seseorang.

Layaknya sebuah brand, maka Personal Brand itu harus memiliki Brand Awareness, dan juga Brand Association. Pengertian dari Brand Awareness dalam Personal Branding adalah sejauh mana orang mengenal dan mengingat kita. Sedangkan untuk Brand Association adalah hal-hal apa yang mengasosiasikan diri kita, misalnya pekerjaan kita, lingkungan kita, teman kita bergaul, dan attitude dari diri kita.

Salah satu cara untuk meningkatkan Brand Awareness dan Brand Association adalah dengan cara branding. Banyak cara dalam  melakukan Personal Branding, salah satunya adalah blog. Semakin banyak orang mengunjungi blog kita, semakin mudah blog kita diingat orang, dan karena blog itu melekat pada individu bloggernya, logikanya semakin tinggi pula index dari Brand Awareness kita. Dalam blog juga akan tercipta asosiasi apa saja yang melekat pada diri kita. Asosiasi ini bisa kita bentuk dari sisi kita atau dari pembaca yang kemudian akan mendefinisikan asosiasi tersebut.

Menganalisa Traffic Website Dengan Google Analytics

Seringkali kita bingung bagaimana untuk mengetahui jumlah pengunjung (traffic) yang datang ke website kita. Sebenarnya jika kita searching di internet, sudah banyak tools untuk melihat traffic website kita atau bahkan tools tersebut bisa menganalisa lebih lanjut, tidak hanya sebatas jumlah traffic-nya saja. Traffic ini sangat penting sekali dalam mengamati perkembangan website anda sekalian. Ingat, untuk menjadikan website anda sebagai tools Online Marketing yang powerfull, traffic ini bisa menjadikan value added tersendiri.

Salah satu tools yang sering saya pake adalah Google Analytics. Sesuai dengan namanya, Google Analytics adalah produk buatan yang perusahaan Google yang berfungsi untuk menganalisa website, termasuk traffic didalamnya. Tools ini gratis! dan cara konfigurasi-nya pun mudah.

Berikut ini saya tampilkan contoh gambar traffic dari salah satu blog saya yang lain dengan menggunakan Google Analytics:

Traffic

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa traffic website saya stabil pada minggu ke-2 dan ke-3 Desember 2008, minggu ke-4 agak sedikit mengalami penurunan, ini mungkin disebabkan karena long holiday dan para pengguna internet. Mereka banyak yang berlibur dan meninggalkan internet. Jikalaupun mengakses internet, mereka menggunakan internet mobile (hand phone), dan website yang saya pasang ini belum mendukung versi mobile.

Dari gambar diatas, dapat kita lihat bahwa tools ini dapat menganalisa tentang jumlah pengunjung, jumlah orang yang mengakses halaman tertentu, dan rata-rata pengguna berhenti pada website tersebut. Jumlah pengunjung akan ditampikan pada sisi kiri dan kanan, dan juga akan muncul saat pointer mouse kita berhenti pada titik dari grafik tersebut.

Di gambar tersebut kita juga melihat grafik-nya tidak rata (naik-turun). Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, traffic diatas mengalami kenaikan disebabkan karena saya memproduksi content baru, untuk kenaikan yang cukup signifikan, hal tersebut disebabkan karena saya mempromosikan bahwa website saya telah memproduksi content baru. Dari sini kita dapat pelajaran bahwa website bisa berkembang jika tetap hidup (adanya content baru) serta juga adanya promosi tentang website tersebut.