Monthly Archives: January 2009

Komunitas J.CO Donuts

Beberapa lalu saya di-invite oleh seseorang yang tidak saya kenal untuk masuk ke sebuah mailing list yang bernama milis-jcommunity. Saya sempat bingung, millist apakan ini? ternyata setelah saya menuju halamannya, millis ini adalah millis untuk orang-orang penggemar J.CO Donuts. Ntah kenapa saat itu juga saya langsung kepirkiran, wah J.CO mau membentuk sebuah komunitas. Rasa penasaran muncul, dan juga apa sih sebenarnya keinginan mereka membangun komunitas melalui millist ini?. Iseng-iseng saya mencoba mengirimkan beberapa pertanyaan kepada moderator millist tersebut. Berikut pertanyaan dan jawabannya:

  1. Kapan sebenarnya community ini terbentuk? milis ini baru aja terbentuk. ini pun bukan dari internal J.CO tapi dari bantuan salah satu customer loyal nya J.CO.
  2. Apa dasar dan tujuan pembentukan millist-jcommunity ini? dan apakah memang nama dari comunity tersebut adalah millist-jcommunity? ok gini. dulu memang ada komunitas J.CO yang bisa diakses melalui web nya J.CO. Komunitas itu namanya J.COmmunity. tapi kurang berjalan dengan baik karena ternyata tidak banyak orang yang mengakses web J.CO untuk join dengan community nya. mereka membuka web hanya ingin melihat info produk baru dan lowongan kerja aja (hehehehe) so, kepikiran lha untuk bikin milis J.CO ini dengan bantuan salah satu customer loyal itu. dan untuk nama milisnya, kita tetap menggunakan nama J.COmmunity.
  3. Apakah selain di millist-jcommunity ini ada komunitas lain di dunia nyata (bukan internet) yang berkaitan dengan J.CO? sampai saat ini tidak ada.
  4. Apa yang di harapkan oleh J.CO kepada para anggota komunitasnya? Harapan terbesar ya…mmmm gini, kita menganggap para J.COmmunity member adalah customer2 loyal J.CO yang peduli dengan perkembangan J.CO, so kita berharap lewat milis ini, keinginan kita untuk memberi sesuatu yang lebih untuk customer loyal kita bisa tercapai.
  5. Apakah ada benefit tertentu yang akan diberikan oleh J.CO kepada anggota komunitas tersebut? Pastinya! karena sekarang sedang dalam tahap memperbanyak anggota, jadi program ‘memberi benefit’ itu belum dijalankan. tapi kita sudah mempersiapkan program2 tersebut. Untuk jangka pendeknya, akan ada acara yang dikhususkan untuk J.COmmunity. jadi ditunggu ajah!

Dari beberapa jawaban diatas, tampaknya J.CO memperbaiki J.COmmunity versi 1.0  yang hanya mengharapkan komunitas produk mereka akan terbentuk sendirinya dari orang-orang yang mampir ke website mereka. Dengan J.COmmunity versi 2.0 ini mereka jemput bola (orang-orang di-invite), dan diharapkan akan adanya sebuah loyalitas yang tinggi dari pelangganya dan juga komunikasi yang dapat membatu J.CO dalam mengembangkan produk mereka.

Oh ya titipan moderatornya, yang suka J.CO Donuts daftar aja di millisnya itu yah.

Iklan Partai Golkar dan Partai Demokrat

Kemarin waktu libur tahun baru China, saya menonton sebuah berita yang mempertanyakan tentang iklan Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Partai Golkar yang mengusung JK pada iklan tersebut membahas tentang keberhasilan JK dalam mebantu menciptakan kedamaian di beberapa daerah konflik di Indonesia, dan Partai Demokrat yang mengusung SBY pada iklan tersebut membahas tentang keberhasilan SBY dalam membuat program BLT yang membantu perekonomian rakyat.

Sebagaimana pengamatan saya, yang terjadi di pemerintahan saat ini adalah SBY adalah pemimpin yang fokus dalam bidang hankam dan JK adalah pemimpin yang fokus dalam bidang perekonomian.

Ntah kenapa iklan tersebut agak sedikit bertentangan dengan hasil dari pengamatan saya, apakah ini di sengaja karena untuk menambah image dari kedua tokoh tersebut?

Karena image dari SBY yang sudah terbentuk dari pemerintahannya adalah orang yang mengurus hankam dan JK juga terbuntuk sebagai orang yang mengurus perekonomian, maka mereka mengusung ide baru bahwa SBY juga bisa di bidang perekonomian dan JK juga bisa di bidang hankam, sehingga image dari kedua toko ini menjadi bertambah. Bagaimana menurut pendapat anda?

Telkomsel dan iPhone 3G pre Order

Kemarin dihebohkan oleh sebuah url dari Telkomsel yang isinya adalah form isian preorder iPhone 3G. Apakah iPhone 3G ini akan datang di Indonesia melalui Telkomsel?

Jika diliat dari halaman depan website Telkomsel disana ada pernyataan:

Telkomsel bekerjasama dengan Apple menghadirkan iPhone 3G di Indonesia dalam waktu dekat

Tapi di website tersebut telkomsel tidak memberitahu kapan sebenarnya iPhone 3G tersebut akan di-launching. Bisa jadi ini disengaja oleh Telkomsel dan pihak Apple-nya karena mereka ingin membuat iPhone 3G menjadi bahan omongan pada masa-masa menjelang launching dan akan menjadi sebuah antrian (booming) pada waktu iPhone 3G ini di-launching.

Dengan membuat sebuah form pre-order tersebut, Telkomsel dapat mengetahui interest level dari pasar tentang iPhone 3G ini, apakah responsenya bagus atau tidak. Dengan begini mereka (dalam hal ini Telkomsel) akan menentukan juga tingkat optimisme penjualan iPhone 3G ini.

Link terkait:

Blogger Sang Advertiser

Setelah nongkrong di millist Kopdar Jakarta dan membaca postingan dari Dimas Novriandi tentang ada seorang blogger yang mengundang temen-temen blogger lainnya untuk datang meng-observasi sebuah pabrik motor di salah satu kawasan di Jakarta/Bekasi seharian penuh. Tujuannya adalah agar para blogger yang datang dapat menulis hasil dari obeservasi ini pada blog mereka masing-masing. Ini bukanlah kuis, doorprize ataupun bentuk undian lain.

Dari sisi perusahaan, ini sangatlah bagus, jika response dari blogger-blogger tersebut adalah positif, maka hasil kegiatan ini sebagai sebuah media iklan bagi si perusahaan yang akan di datangi, iklannya berbentuk sebuah testimonial. Jika response dari blogger-blogger ini negatif, perusahaan tersebut haruslah siap untuk meresponse dari tulisan-tulisan ini. Response bisa penjelasan kepada sang penulis ataupun response berupa perubahan dalam perusahaan.

Dari sisi blogger, ini juga bagus. Memang kegiatan ini murni hanya observasi, tanpa iming-iming hadiah di dalamnya. Tapi inilah kesempatan untuk jalan-jalan ke sebuah pabrik motor, tanpa perlu mengurus birokrasi ataupun bernegosiasi dengan security. Kita bisa mempelajari dan melihat kehidupan sehari-hari yang ada di pabrik motor. Mulai dari proses perakitan sampai dengan penjualan, atau bahkan kegiatan sehari-hari para pekerja yang ada di pabrik tersebut.

Untuk informasi lebih jelasnya tentang kegiatan ini bisa diliat di blog ini.

Telkomsel Flash vs IM2

telkomsel flash
1.00
im2
1.84

viz1

Telkomsel Flash dan IM2 adalah dua brand yang saling bersaing di Indonesia dalam hal penyedia layanan internet. Mereka bisa dikategorikan sebagai brand yang bersaing dikarenakan memiliki konsep yang sama yaitu ber-internet dengan mobile (dimana saja dan kapan saja). Banyak cerita negatif dan positif (dalam hal teknis) yang beredar di Internet ataupun koran-koran di Indonesia (surat pembaca) tentang kedua brand ini. Di sini saya tidak akan melihat tentang hal teknis tersebut tetapi saya akan mencoba melihat interest level dari kedua brand ini dengan menggunakan Google Trends.

Dalam Google Trends kita bisa melihat jumlah dari pencarian (dalam bentuk indeks), nah saya mencoba membandingkannya dengan menggunakan kata kunci “telkomsel flash” dan “im2” dan data yang ditampilkan adalah data 12 bulan ke belakang. Hasil grafik-nya seperti yang tertera di atas. Indeks jumlah pencarian saya artikan sebagai interest level. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jika saya mencari informasi tentang suatu produk di Google sebenarnya tertarik pada produk tersebut.

Dari grafik di atas terlihat bahwa Telkomsel Flash, di awal tahun 2008 memiliki interest level yang lebih rendah dibandingkan dengan IM2, indeksnya tidak sampai satu. Hal ini wajar karena Indosat telah meluncurkan terlebih dahulu IM2, dengan demikian masyarakat luas lebih dulu tau IM2 dibanding dengan Telkomsel Flash. Namun Telkomsel berhasil meningkatkan interest level Telkomsel Flash menjadi lebih dari 1.0 dan setara dengan IM2 dengan meluncurkan Telkomsel Flash Unlimited.

Jika diliat dari interest level ini, pada masa inilah Telkomsel Flash benar-benar menjadi pesaing dari IM2. Melihat keberhasilan ini, IM2 sepertinya merasa gerah, mereka pun meng-copy dan memodifikasi sedikit dari Telkomsel Flash Unlimited ini dengan meluncurkan IM2 Broom Unlimited. Hasilnya pun tidak mengecewakan. IM2 berhasil meningkatkan interest level mereka dari lebih dari 1.0 sampai dengan lebih dari 3.0.

Apakah “perlombaan” ini akan terus berlanjut atau salah satu dari mereka sudah merasa cukup dengan interest level mereka saat ini?

Mari Bersaing Dengan Parpol, Caleg, Capres

Tahun 2009 bisa disebut tahun politik untuk Indonesia, hampir sepanjang tahun orang-orang akan membicarakan tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Mulai dari Pemilu Calon Legislatif (Caleg) sampai dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Siapakah orang yang mendulang uang pada tahun ini? Salah satunya adalah vendor papan reklame. Papan reklame kemungkinan akan diisi oleh wajah-wajah dari para partai politik, caleg sampai dengan capres dan cawapres. Lalu jika papan reklame tersebut banyak diisi oleh capres dan cawapres, gimana nasib para perusahaan yang ingin memasang iklan? Tentunya jatah titik perusahaan tersebut akan berkurang.

Mungkin sekaranglah jamannya media baru yang selama ini hanya berperan sebagai alternatif media saja. Media-media tersebut antara lain:

  • Mobile atau sering disebut Mobile Advertising. Disini perusahaan bisa mengiklankan produk mereka melalui fitur-fitur yang telah disediakan oleh operator tertentu yagn mereka pilih sebagai vendor iklan mereka. Contoh-contoh fitur ini adalah SMS iklan, MMS iklan, RBT iklan, dan lain-lain.
  • Online Advertising. Disini perusahaan bisa melakukan apapun, mulai dari memasang print ad pada situs tertentu (web 1.0) atau mereka membuat sebuah blog yang interaktif antara si perusahaan dan pembaca blog tersebut (web 2.0).

Dengan adanya media alternatif tersebut, maka perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir lagi akan berkurangnya jatah untuk memasang iklan di papan reklame.

Iklan XL Monyet

Bukan bermaksud untuk menyudutkan, tapi yah saya punya pertanyaan dari dulu tentang XL yang menyertakan monyet sebagai talent buat iklan mereka.

Kenapa mereka menggunakan Monyet sebagai iklan? Padahal dulu mereka pernah kena sentil akibat talent mereka yang ingin menikah sama monyet. Padahal masih banyak manusia-manusia yang membutuhkan pekerjaan. Mereka bisa hire siapa aja, seperti Axis yang meng-hire anak kecil yang tidak terkenal sama sekali, tapi makna iklannya sangat dalam.

Dari sisi content, mereka benar-benar seperti merendahkan dan menyamakan manusia dengan monyet. Dari iklan terakhinya saja yang mengikutkan kembali Luna Maya, sepertinya itu hanya meresponse jawaban negatif dari masyarakat tentang iklan mereka. Luna Maya hanya sedikit sekali perannya disana dan terkesan alakadarnya saja. Dan iklan sebelumnya benar-benar menyedihkan buat saya, karena ada suatu perkataan dimana si monyet bilang “Kasian Manusia, mau nelepon saja kok susah”, itu berarti kelakuan kita sudah sama dengan monyet, karena monyet aja bisa ngejek kita, apa lagi sesama manusia.

Memang kalau dari sisi Top of Mind (TOM) maka pasti akan memiliki index yang tinggi, karena iklan ini memang sangatlah unik. Belum pernah ada iklan yang serupa di Indonesia. Tapi dari sisi kemanusiaan, jika saja XL meng-hire orang-orang di jalan, mereka bisa ikut membantu Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan.

Operator Telekomunikasi Dan Keuntungannya

Berapa sih sebenarnya pelanggan itu memberikan keutungan bersih ke operator telekomunikasi setiap harinya? Saya iseng-iseng untuk coba untuk menghitungnya.

Data yang saya ambil adalah data dari 3 operator besar di Indonesia yang didapatkan dari hasil laporan tahun 2007 masing-masing operator.

Berikut hasil perhitungannya:

report

Dari hasil perhitungan di atas, terlihatlah bahwa Telkomsel adalah perusahaan yang paling banyak mendapatkan untung dari customer. Ntah ini karena harga mereka yang masih mahal pada tahun 2007 dibanding operator lainnya (mereka baru nge-launch simPATI PeDe Rp. 0.5 pada 10 Desember 2007) atau karena management mereka yang “ciamik” dalam mengelola perusahaan tersebut;). Sedangkan XL, wajar jika melihat keuntungan mereka hanya Rp. 56,-, karena harga telpon mereka yang “banting-bantingan” pada tahun tersebut.

Dalam perhitungan saya menggunakan rata-rata customer base karena pada tahun 2007 tersebut, pelanggan dari ke-tiga operator tersebut masih tumbuh, tidak adil jika  saya hanya melihat pada nilai akhir tahun saja, karena mungkin saja ada customer yang Length of Stay (LOS)-nya hanya 1 hari.

Berdasarkan perhitungan di atas, Jika dilihat dari jumlah revenue yang diambil dari masing-masing customer setiap harinya maka timbul pertanyaan dari dalam diri saya, apakah ini adalah bisnis duit receh? Tapi kenapa semua orang tergiur akan bekerja di operator tersebut? Ataupun vendor berlomba-lomba agar bisa masuk dalam operator tersebut?

Memang sih ini bisnis duit receh, tapi jumlah pengalinya adalah customer base yang jumlahnya sangatlah banyak, bisa saja melebihi populasi penduduk di Indonesia (someday).

Belajar dari apa yang dilakukan oleh para operator ini, jika kita ingin membuat suatu usaha, sebenarnya tidak apa-apa kita hanya mendapatkan keuntungan kecil dari setiap orang yang menjadi pelanggan kita, tetapi kita harus siap-siap ekspansi dalam mencari pelanggan baru untuk menutupi keuntungan yang kecil tersebut.

Saya menebak tahun 2008 harusnya keuntungan yang diambil lebih sedikit lagi karena melihat tarif telepon yang turun drastis (akibat perang tarif) yang akan ber-impact ke revenue. Mari kita tunggu laporan dari masing-masing operator tersebut, dan silahkan anda menghitung sendiri :D.

source:

Menjadi Marketing Analyst

Untuk menjadi marketer diperlukan kemampuan untuk menganalisa. Dengan adanya kemampuan menganalisa ini, marketer dapat lebih pasti dalam membuat suatu keputusan. Keputusan yang dibuat ada dasarnya bukan hanya berdasarkan intuisi saja. Biasanya orang yang tugasnya menalisa tentang market  sering disebut dengan Marketing Analyst.

Menurut saya ada 3 kategori dalam menjadi seorang marketing analyst, atau anda juga bisa menjadi semuanya?. Adapun ke-3 kategori tersebut adalah:

  1. Marketing Research. Pekerjaan dari seorang marketing research adalah membuat study tentang pasar. Mungkin anda sering diminta untuk mengisi sebuah kuisioner tentang suatu produk tertentu? atau anda pernah diajak untuk menjadi tamu dalam sebuah Focuss Group Discussion? Nah itu adalah pekerjaan dari marketing research. Salah output dari marketing research ini adalah sebuah masukan atau cerminan dari customer suatu produk.
  2. Competitive Intelligent (CI). Pekerjaan dari seorang CI adalah memata-matai kompetitor. Memata-matai daisini haruslah kompleks, seperti kegiatan-kegiatan, promo-promo, jumlah pelanggan kompetitor, dan lainnya. Salah satu output dari CI ini adalah membuat market share.
  3. Marketing Information System (MIS). Pekerjaan dari seorang MIS adalah menganalisa suatu data-data yang ada dari internal ataupun eksternal (BPS, BI, dan sumber lainnya). MIS ini sering juga disebut dengan Data Miner, dimana DM ini akan membuat suatu model data yang berguna bagi strategi dalam marketing. Salah satu output dari MIS ini adalah membuat suatu segmentasi pelanggan.

Content Provider (CP) si Bisnis Kreatif

… ANDA LAHIR SELASA KLIWON, ANDA TIDAK COCOK KERJA DI AIR. Untuk mengetahui primbon anda, silahkan Ketik PRIMBON kirim ke ….

Kurang lebih seperti itulah isi dari sebuah TVC dari salah satu perusahaan Content Provider di Indonesia. Menurut pengilhatan saya, layanan ini sangatlah laris, sehingga banyak sekali sekarang muncul layanan serupa dari berbagai Conten Provider yang isinya mirip-mirip dengan content primbon tersebut.

Jika diliat dari contoh di atas, terliahatlah bahwa sebenernya jawaban dari primbon yang kita registrasikan tersebut sudah ada dan tidak akan mungkin berkembang (statis). Karena content tersebut sifatnya statis jadi Content Provider tinggal memasukkan datanya saja ke sebuah database yang menjadi sebuah lookup. Para pelanggan yang meregistrasikan nomornya akan mendapatkan jawaban dari sebuah tabel lookup itu tadi.

Melihat ilustrasi di atas, sepertinya mudah untuk membuat content tersebut, tapi apakah kita sempat terpikir untuk membuatnya. Orang-orang content provider menemukannya, mereka sangat kreatif sampai terpikir bahwa layanan seperti ini disukai orang Indonesia. Sebuah content provider tanpa ide yang kreatif adalah NOL besar. Menjadi Content Provider sebenarnya susah-susah gampang. Mereka harus selalu mencari ide baru untuk membuat sebuah content yang laris di pasaran Indonesia.

Saya jadi ingat lagi sebuah layanan baru tentang cinta sejati, disana dibilang kita tinggal memasukkan nama kita dan pasangan kita, lalu akan muncul sebuah angka tingkat kejodohan kita dan pasangan. Jika melihat ini, saya ingat permainan saya waktu SD, tentang permainan TRUE LOVE. Siapa yang terpikir bahwa layanan seperti ini laku di pasaran Indonesia???