Category Archives: Mobile

Iklan di Cek Pulsa

Sering kali kita melihat tulisan seperti di bawah pada waktu kita melakukan cek pulsa:

Sisa Pulsa Rp. xxxx. Aktif s/d xx/xx/xx.Ktk REG XX krm ke 9233,dpt Gratis XX XX XX XX

Tanpa disadari, ternyata pada waktu cek pulsa disisipi dengan iklan. Yah teknologi cek pulsa ini membantu operator telekomunikasi untuk menambah channel media mereka.

Jika dulu saya pernah menulis tentang NSP (Nada Sambung Pribadi) sebagai iklan, nah salah satu media lain yang menurut saya sangat potensial adalah cek pulsa ini. Para Content Provider atau Label Music sangat suka sekali jika mereka mendapatkan izin untuk meletakkan produk mereka di cek pulsa ini.

Media seperti ini menurut saya dari sebagai pelanggan, lebih mengenakkan daripada SMS Broadcast. SMS broadcasat memang berguna jika informasinya itu tepat buat saya. Tapi pas giliran tidak tepat rasanya hal tersebut seperti SMS Spam.

Nah kalau dari si pengiklan, hal ini agak susah dilakukan, karena harus mendapatkan izin dari operator, kalau operatornya tidak setuju, berarti yah mereka tidak bisa memasang iklan di cek pulsa tersebut. Berbeda dengan SMS Broadcast, kalau mereka tidak mendapatkan izin dari operator, mereka cukup meminta nomor handphone masing-masing pelanggan mereka (seperti yang banyak dilakukan di shop-shop dengan menyediakan buku untuk mengisi nama dan nomor HP) dan mereka bisa membuat sistem sendiri tanpa perlu repot-repot urusan dengan operator.

Fase-Fase Pertumbuhan Pasar dalam Kategori Pelanggan

Kemarin (16 Juni 2009) di kantor, saya diikutsertakan dalam pemilihan salah satu market research agency. Salah satu tahap dari proses pemilihan research agency ini adalah menjawab sebuah studi kasus. Saya tidak membahas tentang masalah studi kasusnya, tapi saya hanya melihat ada satu buah kemiripan dari apa yang dipresentasikan oleh para calon agency tersebut.
Kemiripan tersebut adalah dalam hal fase-fase pertumbuhan di dunia telekomunikasi. Fase disini berkaitan dengan kategori dari pelanggan di industri telekomunikasi. Adapun fase-fase tersebut adalah:

  1. Innovators. Orang-orang yang dalam kategori adalah orang yang pertama menggunakan produk telekomunikasi. Biasanya orang-orang inilah yang mencoba-coba terhadap produk-produk yang ada dan akan memberikan testimonial pertama kali bagi produk tersebut.
  2. Early Adopters. Setelah berhasil, orang-orang yang mengerti tentang telekomunikasi dan ingin menempatkan dirinya menjadi orang yang termasuk duluan menggunakan produk telekomunikasi akan segera ikut membeli produk telekomunikasi. Early adapters ini sepertinya untuk para gadgeters.
  3. Early Majority. Setelah market menunjukkan sebuah pertumbuhan yang baik, maka konsumen secara luas sudah mulai mengerti tentang produk telekomunikasi dan mereka pun akan membeli produk ini. Nah pada fase inilah industir telekomunikasi mendulang emasnya.
  4. Late Majority. Seiring dengan waktu, produk telekomunikasi lama kelamaan menjadi sebuah produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Orang-orang dalam kategori ini adalah orang-orang yang agak sedikit terlambat dalam hal menggunakan produk telekomunikasi. Penyebab terlambatnya menggunakan produk telekomunikasi tidak hanya datang dari diri si pelanggan saja tapi bisa saja datang dari si operator sendiri, misalnya hambatan dalam ekspansi jaringan.
  5. Laggards.Tentu saja masih ada orang yang benar-benar tidak perduli dengan telekomunikasi, nah orang-orang dalam kategori ini bisa saja akan menggunakan produk telekomunikasi akibat desakan dari lingkungannya atau faktor lainnya.

Telekomunikasi selain merupakan industri dengan kategori services, tapi juga merupakan industri yang berbasis teknologi. Nah saya berfikir, sepertinya fase-fase ini dapat terjadi pada industri-industri atau produk-produk yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya saja untuk blog, kalau saya liat, blog sekarang sudah masuk dalam tahap early majority, dimana menjadi blogger adalah perbincangan dimana-mana dan orang-orang sudah mulai ingin ikut membuat blog.

Beraktifitas di Facebook Menggunakan SMS

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini. Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa 3 (three) juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah men-support hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Selain bereksperimen, saya juga mencari-cari informasi detail tentang ini, dan saya mendapatkan list fitur yang dapat kita lakukan di Facebook dengan SMS yaitu:

Update status is at john’s party
Pesan msg john smith whats up?
Mendapatkan Informasi Profil srch john smith
Mendapatkan Nomor Telpon cell john smith
Wall post wall john smith happy bday
Me-nyolek teman (poke) poke john smith
Meng add teman add john smith
Menulis catatan note this is a mobile note

Selain itu juga, kita bisa meng-custom, fitur apa saja yang bisa dikirim ke HP dan juga bisa mematikan fitur ini dengan melakukan settingan di: https://register.facebook.com/mobile/?settings

Dengan adanya fitur SMS di Facebok ini, seharusnya semakin memudahkan kita untuk bersosialisasi dengan teman ataupun untuk membuat diri kita menjadi exist dan narcist. Bagaimana dengan kalian, sudahkan kalian mengaktifkan fitur SMS di Facebook ini?

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini (sebelum diganti dengan iklan MU sekarang). Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa three juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah mensupport hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Nah sekarang anda bisa ngirim nerima dan lain-lain lewat SMS. Untuk formatnya bisa diliat di: https://register.facebook.com/mobile/

Google Android di HTC Touch Dual

Sejak dilunjurkannya tahun lalu, Android, OS (Operating System) handphone yang diusung oleh Raksasa Google, belum juga masuk ke Indonesia. Tidak hanya OS yang diperuntukan oleh handphone, Android kini juga dikembangkan untuk beberapa net book.  Pertumbuhan OS berbasis linux ini di prediksi akan naik sebesar 900% pada tahun 2009, hal ini rasanya wajar bisa naik begitu dahsyat karena OS ini sudah mulai ber ekspansi ke beberapa negara, termasuk di Indonesia, yang akan diluncurkan dalam tahun ini.

Kenapa Android ini bisa langsung diperhitungkan di market, hal ini tidak lain karena dibawa oleh Google dan juga kekuatannya sendiri yang open source dimana orang bisa berpartisipasi untuk mengembangkan applikasi OS ini. Dengan menggunakan system open source seperti ini, orang-orang semua akan berlomba-lomba untuk membuat applikasi dalam OS ini. Hal ini juga di trigger oleh Google dengan cara membuat sebuah kompetisi berhadiah untuk para developer.

Yah karena menunggu lama dan belum tau harganya berapa akan di jual di Indonesia (berharap tidak semahal iPhone 3G dari Apple), maka saya mencoba mencari-cari tau apakah Android ini bisa di install di handphone HTC Touch Dual. Akhirnya saya menemukannya di sini, dan langsung saja saya download serta mencobanya di handphone saya. Sebenarnya saya sudah mencoba ini sudah cukup lama, dan sudah berhasil, tapi sayang fungsi utama teleponnya tidak jalan.

Disini dibilang, bahwa untuk menginstall Android ini diperlukan radios 1.71.09.01. Untuk mendapatkan radios itu harus di oprek lebih lanjut menggunakan software tidak resmi dari htc, dan karena saya pengoprek yang sedikit penakut 😛 (takut kalo rusak, mana punya handphone lagi), saya tidak berani mengupadate radios nya dengan menggunakan software tidak resmi, namun saya mengupdate handphone saya dengan OS Windows Mobile 6.1 dan radios 1.65.29.22, dan Android pun dapat berjalan dengan lancar.

android_blog

Saya pun menggunakannya, berikut ini sangat sedikit pengalaman saya (tidak bisa banyak karena banyak fitur yg belum jalan, namanya juga OS oprekan :P).

  1. Dari sisi sentuhan (touch) ke layar, OS ini menurut saya sangat enak, karena sedikit lembut dan cenderung seperti sentuhan di iPhone yang sensitive dan tidak seperti Windows Mobile 6.1 yang agak sedikit menekan ke layarnya.
  2. Browser yang digunakan sangat enak dan terasa agak kencang (atau ini hanya sugesti?). System multi window (atau lebih sering dikenal tab) pada browser sangat memudahkan jika ingin browsing ke internet dalam jumlah yang banyak. Selain itu browsernya sudah support untuk layout seperti browser di PC atau notebook.
  3. Namanya juga OS dari Google, di dalam OS ini sangat mensupport sekali layanan-layanan dari google, seperti gmail, calendar, gtalk. Apakah ini bisa nyaingin blackberry yah? Tapi sayang saya tidak bisa review banyak-banyak karena bagian yang ini belum bisa berfungsi di handphone saya.

Nah kan diatas saya bilang mungkin Android akan diluncurkan tahun ini, dan tebakan saya adalah melalui htc. Menurut kalian berapa sih harga yang pantas untuk handphone Android ini dijual di Indonesia? misalnya saja untuk HTC magic.

Peluang Bisnis: Mengembangkan Applikasi Mobile Buat Anak-Anak

Kemarin ke Makassar ikut mengawal FGD  yang dilakukan oleh salah satu lembaga research di Indonesia. FGD ini gunanya untuk menggali kebiasan anak-anak kecil menggunakan handphone. FGD ini hanya mini group yang terdiri dari 4 orang dimana semuanya adalah anak SD.

Dari sana saya melihat bahwa dunia benar-benar sudah berubah. Pada saat saya SD, maka mainan saya adalah layang-layang, kelereng dan mainan tradisional lainnya. Saat ini mainan anak-anak itu adalah seputaran alat elektronik semacam PS sampai dengan handphone.

Yah ada sisi postifnya buat pengembang applikasi mobile. Anak-anak SD ini sudah mengerti internet menggunakan handphone, walaupun untuk menyetingnya masih meminta bantuan orang terdekat yang mengerti. Mereka bahkan mengenal apa yang namanya Facebook ataupun Friendster. Dengan begini maka applikasi mobile baik yang client side ataupun melalui website akan semakin meningkat seiring dewasanya mereka.

Yah namanya juga anak-anak, mereka bilang kebanyakan handphone-nya di-install-in applikasi games. Mereka hobby banget maen game. Melihat behaviour mereka yanbg seperti ini, mungkin inilah awal dari applikasi mobile dan juga web via mobile. Saat ini saya belum menemukan games online populer dengan menggunakan hanphone, kenapa tidak ada yang mengembangkannya yah?

Raksasa dunia juga sudah mulai sadar. Belum lama ini Yahoo sudah mengembangkan Yahoo!Blueprint untuk pengembang applikasi mobile dan juga Google juga telah mengembangkan Google-gears (walaupun hanya untuk windows mobile). Jika ini terjadi, maka operator telekomunikasi harus benar-benar siap mengembangkan layanan data mereka karena akan menjadi sumber revenue baru yang menjanjikan.

iPhone vs. Blackberry

Di beberapa mailing list ataupun di beberapa micro blog yang saya ikuti, banyak sekali yang bingung untuk memilih gadget apakah blackberry ataupun iPhone. Saya coba untuk menjelaskannya menurut pendapat saya:

  • Product blackberry tidak hanya handset saja namun product blackberry itu di-bundle dengan backbone/jaringan yang khusus sehingga membuat pengguna blackberry merasa lebih special dan juga koneksi mereka merasa lebih kencang.  Sedangkan iPhone, produk mereka hanyalah sebuah handset. Namun karena kedinamisan dari user interface-nya dan juga didukung oleh kekuatan koneksi internet dari operator-operator telekomunikasi saat ini maka  internetnya lebih kencang, jadi tidak masalah.
  • Dalam masalah browsing, saya lebih suka menggunakan iPhone, karena dengan safarinya kita bisa mengakses internet seperti menggunakan pc/mac. Zooming yang stabil dan juga touch yang stabil membuat terasa lebih nyaman. Untuk blackberry, browsing kurang enak, karena layarnya yang lebih kecil dan juga browsernya yang kurang dinamis.
  • Masalah pushmail, blackberry jagonya. Dengan memiliki server sendiri, blackberry bisa meng-pushkan e-mail ke handset mereka ataupun ke applikasi blackberry connect. Sedangkan untuk iPhone itu tergantung jenis e-mailnya, jika support push, maka dia akan mengepush e-mailnya ke handset iPhone, tapi kalau gak, maka akan dibuat periodic.
  • Masalah applikasi sama saja, di iPhone atau Blackberry kita bisa install applikasi atau game apa saja yang kita mau.

Yah 2 gadget ini punya pasarnya masing-masing, yah tergantung segmentnya, jika segment untuk iPhone lebih banyak maka dia pasti akan menguasai pasar dan juga sebaliknya. Kita liat saja perkembangannya di Indonesia.

Mobile Internet Access Akankah Menjadi Primadona?

internet

Jika kita melihat iklan-iklan dan promo dari operator telekomunikasi belakangan ini, maka arahnya adalah ke mobile internet access.

Dimulai dengan brand terbesar, yaitu simPATI. Pada bulan Februari 2009, brand ini mengeluarkan perdana baru mereka yang mereka sebut sebagai simPATI PeDe pilihan juara. Di stater pack ini kita bisa mendapatkan free internet sebesar 5 MB.

Tak hanya simPATI, Indosat ikut mengeluarkan berbagai macam varian produk, seperti voucher khusus buat internet dan juga mereka meluncurkan staterpack baru untuk produk IM3 mereka, yaitu IM3 groove. Dengan produk ini mereka memberikan Free 100 menit akses internet.

Belum lagi XL, yang sudah menggelar layanan internet access mereka dengan memberikan sebuah stater pack baru yang bernama XL Internet Prepaid Access.

Anda mungkin ingat dengan tagline “Anti Mati Gaya” yang dikeluarkan oleh 3 (three) dari hutchinson. Dengan mengusungn tema Anti Mati Gaya 3 (three) memberikan free internet access 1 MB/hari. Dan jika anda lewat di Jalan Jendral Gatot Subroto Jakarta, anda bisa melihat iklan dari Axis yang memberikan internet free 1 MB/hari dengan cara menjadi anggota komunitas Axis yang bernama Asix.

Yah masih banyak operator-operator lain seperti CDMA yang mengeluarkan produk internet mereka. Apakah memang tahun ini internet mulai diperhitungkan oleh operator selain voice dan SMS yang menjadi mesin uang mereka selama ini?

Akankah Kita Akan Selingkuh Ke Touch Screen?

Demam iPhone yang issue-nya akan keluar di Indonesia melalui operator telekomunikasi terbesar di negara tersebut sudah sangat mewabah. Di banyak blog-blog membahas tentang iPhone 3G ini, bahkan di saat kita kongkow-kongkow di pantry atau di suatu tempat. Cuma yang disayangkan ini masih sekedar issue. Sejak di launching tentang pre-order di websitenya itu, sampai detik ini iPhone belum juga di launching dan harganyapun blm ada yang tahu.

Oke cukup dengan iPhone dan operator ini. Yang pengen saya tanyakan adalah apakah kebiasaan dari menggunakan navigasi di handphone akan berubah dalam waktu dekat? iPhone datang dengan touch screen. Jika memang iPhone ini sukes dengan touch screen-nyaya, maka kebiasaan menggunakan handphone bisa jadi berubah, yang tadinya pakai tombol maka sekarang dengan menggunakan layar. Orang-orang tentu saja akan mengikuti kebiasaan sesuai dengan gadget yang dibawanya.

Belum lagi nanti adanya G1 (Google Andorid) yang bekerja sama dengan HTC dan juga RIM tidak kalah mengeluarkan Blackberry Storm yang navigasi menggunakan touch screen. Nokia saja sudah mengeluarkan Xpress music yang tampilannya cukup interaktif dan juga touch screen.

Jika melihat para pemain besar dibidang gadget ini sudah mulai mengeluarkan produk-produk dengan navigasi touch screen tersebut, maka siap-siap mengubah kebiasaan kita. Lupakah keypad, sentuhlah layar handphone anda dengan sepenuh hati.

Telkomsel Flash vs IM2

telkomsel flash
1.00
im2
1.84

viz1

Telkomsel Flash dan IM2 adalah dua brand yang saling bersaing di Indonesia dalam hal penyedia layanan internet. Mereka bisa dikategorikan sebagai brand yang bersaing dikarenakan memiliki konsep yang sama yaitu ber-internet dengan mobile (dimana saja dan kapan saja). Banyak cerita negatif dan positif (dalam hal teknis) yang beredar di Internet ataupun koran-koran di Indonesia (surat pembaca) tentang kedua brand ini. Di sini saya tidak akan melihat tentang hal teknis tersebut tetapi saya akan mencoba melihat interest level dari kedua brand ini dengan menggunakan Google Trends.

Dalam Google Trends kita bisa melihat jumlah dari pencarian (dalam bentuk indeks), nah saya mencoba membandingkannya dengan menggunakan kata kunci “telkomsel flash” dan “im2” dan data yang ditampilkan adalah data 12 bulan ke belakang. Hasil grafik-nya seperti yang tertera di atas. Indeks jumlah pencarian saya artikan sebagai interest level. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jika saya mencari informasi tentang suatu produk di Google sebenarnya tertarik pada produk tersebut.

Dari grafik di atas terlihat bahwa Telkomsel Flash, di awal tahun 2008 memiliki interest level yang lebih rendah dibandingkan dengan IM2, indeksnya tidak sampai satu. Hal ini wajar karena Indosat telah meluncurkan terlebih dahulu IM2, dengan demikian masyarakat luas lebih dulu tau IM2 dibanding dengan Telkomsel Flash. Namun Telkomsel berhasil meningkatkan interest level Telkomsel Flash menjadi lebih dari 1.0 dan setara dengan IM2 dengan meluncurkan Telkomsel Flash Unlimited.

Jika diliat dari interest level ini, pada masa inilah Telkomsel Flash benar-benar menjadi pesaing dari IM2. Melihat keberhasilan ini, IM2 sepertinya merasa gerah, mereka pun meng-copy dan memodifikasi sedikit dari Telkomsel Flash Unlimited ini dengan meluncurkan IM2 Broom Unlimited. Hasilnya pun tidak mengecewakan. IM2 berhasil meningkatkan interest level mereka dari lebih dari 1.0 sampai dengan lebih dari 3.0.

Apakah “perlombaan” ini akan terus berlanjut atau salah satu dari mereka sudah merasa cukup dengan interest level mereka saat ini?

Mari Bersaing Dengan Parpol, Caleg, Capres

Tahun 2009 bisa disebut tahun politik untuk Indonesia, hampir sepanjang tahun orang-orang akan membicarakan tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Mulai dari Pemilu Calon Legislatif (Caleg) sampai dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Siapakah orang yang mendulang uang pada tahun ini? Salah satunya adalah vendor papan reklame. Papan reklame kemungkinan akan diisi oleh wajah-wajah dari para partai politik, caleg sampai dengan capres dan cawapres. Lalu jika papan reklame tersebut banyak diisi oleh capres dan cawapres, gimana nasib para perusahaan yang ingin memasang iklan? Tentunya jatah titik perusahaan tersebut akan berkurang.

Mungkin sekaranglah jamannya media baru yang selama ini hanya berperan sebagai alternatif media saja. Media-media tersebut antara lain:

  • Mobile atau sering disebut Mobile Advertising. Disini perusahaan bisa mengiklankan produk mereka melalui fitur-fitur yang telah disediakan oleh operator tertentu yagn mereka pilih sebagai vendor iklan mereka. Contoh-contoh fitur ini adalah SMS iklan, MMS iklan, RBT iklan, dan lain-lain.
  • Online Advertising. Disini perusahaan bisa melakukan apapun, mulai dari memasang print ad pada situs tertentu (web 1.0) atau mereka membuat sebuah blog yang interaktif antara si perusahaan dan pembaca blog tersebut (web 2.0).

Dengan adanya media alternatif tersebut, maka perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir lagi akan berkurangnya jatah untuk memasang iklan di papan reklame.