I Love You Full Bango

Sudah lama saya mendengar tengan adanya Festival Jajan Bango. Kemarin minggu saya bersama teman-teman dari @kopdarjakarta jalan-jalan ke acara yang digelar oleh merk kecap manis ternama di Indonesia, yaitu Kecap Bango. Acara yang mengusung tema Pilihan Ibu Nusantara ini mengusung benar-benar membuat perut saya kenyang. Seluruh makanan terbaik dari Kota Jakarta ada di sini. Mulai dari Mie Aceh sampai dengan Kerak Telor yang susah ditemui sehari-hari, ada di sini.

Acara ini merupakan BTL activity yang sangat-sangat bagus sekali menurut saya. Mereka datang dari kebutuhan pokok manusia, yaitu makanan. Semua orang pasti buutuh makan, apalagi saya yang memiliki 2 rasa yaitu enak dan sangat enak :D. Aktivitas ini benar-benar simbiosis mutualisme antara produsen kecap, penjual dan pembeli.

Bagi Produsen kecap, dengan melakukan aktivitas ini, mereka bisa meningkatkan penjualan, karena semakin banyak orang datang, semakin banyak pula penjual memproduksi makanan, dan makin banyak pula kecap yang gunakan untuk makanan tersebut. Pagi penjual, yah dengan adanya panggung besar, dan promosi yang cukup heavy, ini bisa membantu meningkatkan penjualan dan penghasilan mereka, dan untuk pembeli rasa puas dan menghemat waktu untuk mencari makanan yang lezatpun bisa terpenuhi. Selain value real, ada value lain yang tidak terjual, yaitu emotional branding. Rasa ingin mengulang untuk mencicipi makanan tertentu timbul dalam diri pendatang. Saya saja sampai saat ini pengen mengulang mie aceh yang di benhil. Rasanya memang mak nyusss.

Dibalik itu semua, ada yang kurang rasanya, saya mencari-cari makanan lagenda dari kota lain, ternyata tidak ada, tapi tidak apa-apa semua yang saya makan rasanya memang enak. Semoga saja acara ini akan tetap ada sampai kapanpun juga.

Please Open Your Mind About Digital Advertising

Companies and organizations of all sorts, including credit unions, must re-evaluate how they will reach the public. That’s because the old ways of advertising have been updated.

Traditional print advertising, in products such as newspapers or magazines, has a limited reach. Additionally, the growing number of television and radio stations means commercials on those platforms reach a smaller audience share. In a study of six of the most popular network news programs on TV, the Pew Research Center found five of them had a lower average share in 2014 than they did in 2009.

However, in a study comparing TV to online videos, 72 percent of advertising agencies found online videos to be as or more effective than TV, according to a 2015 survey by video advertising firm BrightRoll.

Platforms such as Twitter, which allows consumers to choose the news they want to read, and digital video recorders, which give viewers the option to fast-forward through unwanted commercials, have adjusted the strategies for reaching customers to sell their products, they use different strategies or tools, for example a WordTree Amazon Keyword Tool help them find the most searched words on Amazon and promote their products accordingly.

So how can credit unions reach new members? They must turn to mobile and digital spaces, and invest advertising dollars there.

Stay ahead of the curve
Digital advertising isn’t just a trend; it is here to stay. In 2014, companies spent more than 10 percent of their total revenue on marketing, according to a Gartner survey. That same survey found that 51 percent of the companies or organizations who participated planned to increase their digital marketing budget in 2015, by an average of 17 percent.

A credit union executive doesn’t want to be left behind, so evolving as a advertiser is important. What worked last month may not work in the future, and it is important to always be looking for the next digital advertising innovation. That means not only advertising on websites, but also mobile phones and applications. Print, radio and TV may not be dead, but for a credit union to really stand out and find new members, it must have an online advertising presence.

It all starts with the phones
A common place to begin, when it comes to digital advertising, is on smartphones. Phones are an advertiser’s dream, as the majority of Americans look at them multiple times per day. In fact, 64 percent of Americans have a smartphone, according to a study done by the Pew Research Center. Among young adults aged 18 to 29, 15 percent are dependent on their mobile devices for internet use.

“The old ways of advertising have been updated.”

Being unique in the crowded world of mobile advertising takes work. Credit unions should consider making video ads that can integrate with applications. Smartphone users spent 86 percent of the time on their phone using apps in 2014, TechCrunch reported. Finding out what applications potential members may be using can help credit unions to gain attention. For credit unions, smartphone advertising presents an opportunity to attract members at all times of the day. Mobile ads are growing in popularity, with companies around the world projected to spend a total of $118 billion on mobile advertising through 2018, according to eMarketer. With more competition in the marketplace, it is more important than ever to stand out and not fall behind.

Suka Duka Beberapa FItur di iOS 4 iPhone 3G

Hari selasa kemarin saya mengupdate iPhone 3G saya menjadi menggunakan iOS 4. Memang dalam iPhone 3G, iOS 4 ini tidak berjalan sangat maksimal karena beberapa fitur tidak bisa di jalankan. Beberapa website yang saya lihat mengatakan fitur-fitur yang tidak bisa jalan tersebut bisa kita jalankan jika kita mau men-jailbreak iPhone 3G kita.

Beberapa hari menggunakan iOS 4 ini, ada beberapa fitur & applikasi yang saya sukai yaitu:

  1. Unified Inbox. Seperti Blackberry, begitulah saya menjelaskan dengan enteng ke teman-teman yang menanyakan bedanya apa antara OS lama dan OS baru tersebut. Sebenarnya hanya mirip, karena dalam unified inbox ini, e-mail dalam folder-folder yang kita definisikan dalam iPhone tidak ditampilkan, berbeda dengan Blackberry yang mengeluarkan semua messagenya sampai ke folder-folder yang kita definisikan. Satu lagi improvement di sisi e-mail ini adalah koneksi yang saya rasakan lebih stabil dari sebelumnya. Jika sebelumnya saya menggunakan jaringan GPRS sangat-sangat susah untuk menarik e-mail, kini dengan jaringan GPRS saya malah dengan mudah membaca e-mail yang ada di iPhone. Siang ini (25 Juni 2010), saya menemukan kejanggalan dalam proses e-mail yang ada di iOS 4 ini. Saya me-reply e-mail ke banyak orang, ternyata e-mail tersebut sudah sampai dan di handset e-mail tersebut masih bercokol di outbox, dan ketika saya mencoba kirim lagi, keluar notifikasi error, dan sebenarnya notifikasi ini adalah palsu, karena e-mail yang saya coba kirimkan lagi ternyata tetap terkirim.
  2. iBook. Saya pernah mencoba mendownload buku-buku yang ada di iTunes, tapi berbeda dengan iBook ini. iBook langsung mendeteksi dimensi daripada buku yang kita baca sehingga tulisannya tidak terlalu kecil atau terlalu berat. Hal negative  rasakan adalah, jika kita baru pertama membuka buku tersebut, dibutuhkan sedikit kesabaran karena loadingnya cukup lama. Ntah kenapa ya loadingnya bisa lama? ada yang tau?
  3. Folders. Dengan folder ini kita bisa menggabungkan applikasi-applikasi kita sehingga lebih rapi dan teratur. Dengan fitur ini saya jadi tau ternyata sebagian besar applikasi yang saya download adalah games.
  4. Faces and Places in Photo. Dengan fitur ini kita bisa tau dimana lokasi kita pernah mengambil foto yang ada di iPhone kita.

Untuk masalah wallpapers & multi tasking, wah saya kurang tau, kecuali ada yang mau memberikan ke saya iPhone 3GS atau bahkan iPhone 4. anyone? 😛

Bagaimana Menciptakan “Buzz” Dalam Hitungan Hari?

Itulah pertanyaan yang sempat terpikir di otak pada waktu diberi sebuah material dimana harus membuat sebuah digital campaign dengan minimum budget dan juga media untuk berkampanye yang dibangun dari nol. Dari sana saya mencoba melihat beberapa tantangan antara lain:

Optimalkan yang ada

Jika memungkinkan, jangan pernah bingung dengan budget yang ada, manfaatkan yang ada. Anda punya network, anda punya brand equity dan anda punya pelanggan & employee.

Saya melihat salah satu campaign yang beberapa hari kebelakang ini dilakukan oleh Telkomsel dengan @nobarsimpati benar-benar mencoba memanfaatkan itu. Mereka memanfaatkan hadiah yang mereka punya yang cukup menarik. Hadiahnya adalah Tiket Premiere Robin Hood dan juga berkesempatan memenangkan trip ke Singapore atau Bali. Siapa yang tidak tertarik dengan hadiah trip tersebut?.

Materi komunikasi yang dilakukan pun, sampai saat ini (Selasa, 4 Mei 2010) hanya billboard, namun karena ada beberapa account twitter yang terkait dengan company ini, langsung segera merespond untuk membantu mempulikasikan hal ini. Sebut saja @2010newday, @TelkomselJKT, dll mereka membantu untuk memprovokasi follower untuk memfollow @nobarsimpati agar orang-orang aware dengan program baru dari perusahaan tersebut. Tidak hanya itu beberapa employee & agency mereka juga membantu mempublikasi program ini, dan al hasil dalam sehari bisa meraih 200 follower yang sangat antusias dengan campaign tersebut.

Selain itu, papan informasi yang selama ini biasanya dibuat di microsite, mereka (@nobarsimpati) memanfaatkan Facebook simPATI sebagai “microsite” yang menerangkan secara detail program mereka. Dengan begini mereka juga bisa menambah fans mereka scara automatis yang nantinya bisa dipakai sebagai media untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Lihat Trend Saat Itu

Perlu pembelajaran oleh pelanggan untuk mengetahui bagaimana cara mengikuti game/campaign yang dibuat. Saya jadi ingat dulu sewaktu @2010newday, butuh waktu setidaknya 1 minggu untuk membuat orang-orang aware akan adanya program tersebut. Bagaimana jika campaign yang harus kita lakukan kurang dari 1 minggu?

Kembali ke @nobarsimpati, yang dilakukan adalah melihat trend yang terjadi saat itu. Saat ini cukup banyak campaign-campaign dari sebuah produk yang mengusung konsep trivia kuis. Account twitter yang ditunjuk mengadakan games tersebut akan memberikan pertanyaan dan dijawab oleh followers dengan mention. Selain trivia, account ini juga ikut menambah banjir # (hastag) yang sudah banyak dilakukan oleh merk-merk lain. Ada satu kesalahan di hari pertama yang cukup diangkat yaitu masalah RT meng RT. Sehari sebelum @nobarsimpati menjalankan programmnya @mediaide membuat sebuh tulisan yang sangat menarik tentang RT Abuser!.

Yups memang ada benarnya juga tulisan tersebut, untuk meminimalsir annoying terhadap tulisan RT, seharusnya kita menggunakan fitur retweet bawaan dari twitter. Namun karena banyaknya twitter client yang masih blm mensupport retweet default tersebut, maka tetap banyak orang yang kana menggunakan kata-kata RT tersebut.

Satu hal lagi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir annoying terhadap RT tersebut adalah jangan pernah menyuruh follower untuk meng-RT tweet kita. Dalam hal @nobarsimpati, di hari pertama mereka mewajibkan untuk me-RT pertanyaan kuis trivia sebelum menjawab pertanyaan. Dan banyak orang yang merasa terganggu dengan hal tersebut. Tapi untunglah, untuk kegiatan RT meng RT tersebut bukan menjadi kewajiban lagi saat ini.

Tapi inti dari point ke dua ini adalah kita cermat dalam melihat trend yang terjadi pada saat itu, sehingga kita tidak perlu lagi mempromosikan/mengedukasi dengan waktu yang sangat-sangat-sangat singkat tentang adanya campaign tersebut.

Be Creative

Jangan terkungkung dengan hal-hal itu saja, berusahalah keluar dari dalam kotak. Itulah yang harus sering kita lakukan. Jangan pernah takut untuk bereksperimen dengan sedikit effort.

Dalam hal @nobarsimpati ini selain mengadakan kuis trivia di twitter, mereka (Telkomsel) mencoba mendekati blogger dan memanfaatkan kekuatan blogger sebagai media dalam dunia internet. Mereka membuat sebuah campaign yang masih terkait dengan @nobarsimpati tersebut dimana blogger berkesempatan untuk memenangkan hadiah yang sama dengan kuis trivia, dengan jumlah yang dispesialkan. Game ini cukup unik, karena blogger disuruh mempromokan program trivia mereka, sehingga bisa sedikit mengurangi budget placement.

Jadi apakah sudah memfollow @nobarsimpati?? Ataukah ada trik lain ketika kita dihadapkan dengan problem waktu seperti ini?

Yuk Manfaatin Social Media

Jadi artis? wah enak dong ngetop dan banyak fans. Itulah salah satu hal yang bisa menjadi salah satu benefit sebagai artis atau orang terkenal. Benefit yang dimaksud disini adalah, Artis sebagai public figure yang dibayar untuk menghibur juga bisa memanfaatkan ketenarannya tersebut untuk menjadi sebuah media.

Mungkin kita sering melihat dari tayangan gosip-gosip dan disana sering adanya insertion dari sebuah produk komersil. Yang diharapkan dari insertion ini adalah orang-orang yang menonton mendapatkan sebuah informasi,  dan juga orang-orang tersebut menjadi terpengaruh untuk menggunakan produk tersebut karena dorongan sebagai fans dari public figure tersebut.

Di era social media sekarang ini, benefit ini bisa menjadi lebih optimal lagi. Jika sebelum adanya new media ini, artis-artis tersebut harus bergantung pada media televisi, kapan mereka bisa ditayangkan kapan gak, kini mereka bisa menentukan sendiri kapan bisa ditayangkan atau tidak.

Selain itu juga jika sebelum adanya media baru ini uang yang mereka dapatkan harus dibagi dengan media placementnya. Namun di new media ini, maka uang yang diterima adalah 100%  haknya mereka. Dari sisi media buyer, hal ini bisa menghemat biaya yang dikeluarkan. Karena jika selama ini ada dua item (artis & media) sekarang hanya si artist saja.

Jadi siapakah yang mau menjadi artis? (ayo ngacung!!!)

Indosat Android

Kemarin hari senin (22 Februari 2010), Indosat melaunching bundling handset (walaupun cuma pre-order:P). Ada sesuatu yang unik dari launching bundling handphone ini adalah jika biasanya bundling handphone di launching berdasarkan vendor pemilik handset, tapi kali ini yang di launching adalah berdasarkan Operating System.

Ini merupakan strategi yang bagus. Saat ini memang belum ada operator yang bekerja sama dengan Google secara resmi untuk meluncurkan handphone berbasis Android. Dengan memanfaatkan Android yang berbasis open, Indosat berani melaunching dengan cara mengumpulkan semua handset dengan tipe operating system ini.

Dengan adanya bundling seperti ini, maka Operating System sudah mulai dilirik sebagai salah satu alat penjualan dan tidak hanya terpaku oleh merk handsetnya saja. Memang belakangan ini ‘perang’ Operating System dalam handphone mulai ada percikannya, mulai dari apple, nokia, samsung, RIM sudah mulai membuat operating system sendiri. Dari experience saya mencoba, Android merupakan the best Operating System unduk handset karena selain masalah kedinamisan dalam user interface, dia juga memiliki background process (multi tasking) yang sangat stabil, dan juga sampai menghabiskan pulsa saya :D.

Memang dulu Telkomsel pernah melaunching HTC Magic, sebagai handset pertama yang berbasis Sistem Operasi Android, namun pada awal peluncurannya handset HTC magic ini kurang “menggigit” ntah karena orang belum mengerti atau memang pada saat itu yang booming Blackberry?

Tapi terlepas itu semua, saya sangat suka dengan langkah Indosat ini, timingnya cukup pas untuk mengumpulkan semua handset berbasis sistem operasi yang sama ini karena pada beberapa waktu yang lalu Google juga meluncurkan Google Phone ( HTC Nexus-One) berbasis Android yang secara tidak langsung ketika orang melihat bundling seperti ini, orang sudah mengerti bahwa Android itu termasuk keluarga Google, terlepas dia kerjasama atau tidak dengan Google, nama besar Google bisa menjadi salah satu pemicu untuk berjualan. Nice!

Google Buzz

Yah beberapa hari yang lalu google mengeluarkan layanan baru mereka yang disebut sebagai Google Buzz. Layanan ini merupakah layanan social media yang memiliki konektivitas yang cukup canggih kebeberapa website. Mulai dari blog pribadi, sampai dengan account twitter bisa di integrasikan disini.

Google cukup cerdik dengan menggabungkan di dalam gmail, karena setiap hari minimal 1 kali pasti orang akan mengecek email mereka, dan dengan menaru menu buzz dibawah inbox, orang otomatis akan aware dengan layanan ini, dan berusaha untuk mencoba-coba layanan baru ini.

Tapi ada yang menurut saya agak sedikit menggangu, yaitu layanan ini akan memasukkan ke dalam e-mail apabila terdapat comment dari sesorang, sehingga inbox email kita bisa menjadi penuh hanya karena comments dari teman-teman kita.

Ntah mengapa saya melihat layanan ini seperti layanan yang dibuat oleh friendfeed, tetapi dengan sedikit perubahan.

Dengan adanya google buzz ini, orang disekitaran kita akan sangat mudah sekali menemukan aktivitas online yang sering kita lakukan. Jadi akan tambah banyak stalker dong? 😛

2010 New Day, New Hope For Indonesian Music

Hari Sabtu kemarin tanggal 30 Januari 2009, kantor (Telkomsel, red), mengadakan sebuah acara musik dalam rangka mensosialisasikan sebuah produk yang bernama Langit Musik. Mungkin disini kita tidak akan ngebahas masalah Langit Musik-nya karena sudah termaktub dalam postingan sebelumnya. 😛

Konser yang mengangkat tema tentang stop anti pembajakan ini, cukup menggembirakan bagi saya, dimana peserta yang datang kurang lebih 5,000. Ah kalau diliat dari sisi jumlah peserta memang biasa saja. Tapi yang membuat saya cukup gembira adalah, untuk mencapai jumlah peserta tersebut, yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi ini salah satunya adalah dengan menggunakan social media, tanpa membuat poster ataupun SMS broadcast.

Yang dilakukan adalah dengan membuat Fans Page dan Account Twitter. Untuk mengikuti konser ini, para peserta diwajibkan untuk mendaftarkan diri di Facebook Fans Page-nya lalu kemudian akan di konfirmasikan oleh panitia (dalam hal ini EO: DBB Vertigo). Apa yang dilakukan untuk mempromosikan fans page ini? salah satunya dengan cara membuat fans page ini lebih aktif dengan memberikan informasi yang sangat berharga dan sedikit provokatif untuk orang-orang supaya memberikan comment di dalam page tersebut. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa ketika orang-orang akan comment di page tersebut, maka notifikasi comment akan tampil pada network mereka sehingga, orang-orang yang tergabung dalam network akan cukup ter provokasi dengan membaca notifikasi tersebut.

Selain itu juga, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memblast account twitter. Hal utama yang dilakukan adalah menghubungkan antara facebook dan twitter, sehingga ketika kita meng-update sesuatu dari facebook, maka otomatis twitter tersebut akan terupdate juga. Selain mengandalkan hubungan antar facebook dan twitter, maka komunikasi dengan para follower juga dilakukan, seperti dengan cara melakukan reply atau me-RT dari hasil tweet seseorang.

Ada hal lain lagi dalam twitter ini, ternyata band-band yang manggung disana benar-benar aktif di social media sepert the bannery, endahnresa, efekrumahkaca, dan lain-lain (maaf tidak bisa menyebutkan satu-satu, ntar kepanjangan :P). Karena keaktifan mereka, maka terkadang mereka secara tidak langsung membantu untuk mempromosikan website ini dengan cara Me-RT dari facebook lainnya, atau juga mereka langsung mempromosikan acara tersebut sehingga para groopies dari mereka langsung dapat mengetahui tentang acara tersebut.

Dari aktifitas di atas, maka saya semakin yakin bahwa salah satu kunci di social media adalah conversation. Dari beberapa social media yang dibuat dan saya amati, ketika conversation sedikit maka viralpun akan susah terbentuk.

Langit Musik, Membuka Peluang Baru Untuk Industri Musik Indonesia

Mulai dari minggu lalu, twitter saya sering dijejali dengan #langitmusik. Apa itu Langit Musik? Langit musik adalah layanan toko musik digital untuk pelanggan Telkomsel. Dalam layanan ini Telkomsel bekerja dengan label & beberapa content provider untuk menyediakan lebih dari 10ribu lagu dalam negeri dari berbagai aliran musik.

Mengingat pembajakan di negara ini yang semakin merajalela, maka layanan ini dapat berarti sebuah harapan baru bagi industri musik di Indonesia. Dengan harga Rp. 5,000 untuk mendownload selamanya, saya rasa harga ini tidak terlalu mahal, terbukti itunes aja menjual lagunya dengan kisaran (more or less) $1.

Dengan langit musik ini juga, semakin membuka peluang orang-orang untuk mendengarkan musik kapan saja dan dimana saja. Untuk memainkan lagu kita bisa menggunakan handphone kita masing-masing selama handphone tersebut mendukung OMA 1.0. Untuk membeli lagu, banyak alternatifnya seperti melalui website, wap, UMB *616# dan juga melalui SMS. Untuk FAQ dan manual lainnya mungkin bisa langsung aja ke websitenya.

Ada hal yang menarik lainnya dari layanan toko digital ini, yaitu cara pembayaran. System pembayaran portal ini sungguh sangat memudahkan. Salah satunya yaitu dengan memotong pulsa yang ada pada handphone kita. Dengan begitu kita tidak perlu lagi membawa uang kemana-mana untuk membeli suatu lagu.

Kekurangan dari toko ini adalah pada waktu softlaunch, websitenya berat banget dan juga lagunya hanya lagu-lagu Indonesia. Dan yang paling pokok bagi saya, kok gak bisa dimainkan di iPhone yah? 😀

Nah mengingat yang mengeluarkannya adalah operator terbesar di Indonesia, harusnya portal ini bisa sukses. Promosi yang dilakukan juga gila-gilan, selain melakukan softlaunch juga melakukan konser besar-besaran dengan beberapa artis dan itu semua gratis yang akan dilakukan tanggal 30 besok. Dan rencananya tanggal 12 Februari nanti portal ini juga akan melakukan event lagi.

Apakah toko ini bisa seberhasil NSP 1212, semuanya tergantung pelanggan di Indonesia? mari kita tunggu & ayo berantas pembajakan di Indonesia.