Tag Archives: emotional branding

Mari Belajar dari Facebook Quiz

Belakangan ini facebook quiz sangatlah marak, setiap hari ada saja orang yang mengikuti quiz yang terkadang kurang penting itu. Saya menjadi tertarik untuk mengulasnya sedikit di sini.

Ada beberapa hal yang menurut saya dapat kita pelajari dari yang namanya quiz ini, antara lain adalah:

  • User generated. Mungkin kita ingat dengan facebook itu sendiri, apa yang membuat facebook itu terkenal adalah karena content-nya. Ya content tersebut setiap hari terus bertambah, dan itu bukan hanya semata dibuat oleh si pembuat tetapi kita sebagai users bisa juga meng-generate content tersebut. Begitu pula dengan quiz, dengan bisa dibuatnya quiz ini, maka banyak sekali muncul quiz-quiz yang menurut saya customized sekali. User generated ini sangatlah powerful, lihat saja website-website seperti youtube, flickr, apa yang membuat mereka tetap eksis adalah user yang terus datang untuk meng-generate content dari website tersebut.
  • Quiz itu unique.  Terkadang kita menemukan quiz yang sangat-sangat tidak penting, tapi ntah mengapa orang banyak sekali yang mengikuti quiz tersebut. Mungkin kita tidak sadar, bahwa keunikan dari quiz tersebut lah yang membuat orang ingin mencoba quiz tersebut. Bayangkan jika kita punya produk yang unique, rasanya bisa jadi produk kita akan bernasib sangat baik seperti quiz facebook ini. Lihatlah quiz dibawah, dan rasakan keunikan yang ada dalam quiz tersebut.

quiz1

  • Quiz itu media. Tidak tahu perusahaan terkait atau ntah pelanggan setianya yang membuat quiz bertipe seperti ini, yang jelas jika saya meng-klik quiz ini hanyalah semata-mata untuk mengetahui kedekatan emotional saya dengan salah satu produk dari perusahaan tersebut. Dengan kata lain quiz ini bisa menjadi sebuah media untuk emotional branding. Salah satu contoh quiz yang bertipe seperti ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

quiz2

Mari Kita Dekati Komunitas

tokohelm

Mendekati komunitas, itulah yang dilakukan oleh tokohelm.com, mereka membangun sebuah bisnis online untuk berjualan helm dengan cara  men-setup toko mereka sesuai dengan karakteristik dari pelanggannya. Itulah yang disampaikan pada waktu Fresh April 2009

Mereka sepertinya tau bahwa untuk berjualan helm mereka harus mengetahui karakteristik dari para bikers yang merupakan target pelanggan mereka. Hal yang paling mudah mereka lakukan adalah melebur dengan komunitas motor yang ada sehingga mereka bisa mengetahui kebiasaan, karakteristik sampai dengan bahasa pergaulan mereka. Dengan begini, diharapkan  para pembeli akan merasakan nyaman akibat envionment yang disetting sesuai dengan karakteristik pelanggan mereka.

Kenapa harus komunitas motor? bikers sangatlah luas, dijalan raya, ketika orang mengendarai motor bisa disebut sebagai bikers, tetapi orang yang benar-benar peduli terhadap motor adalah anggota dari komunitas motor, dan saya sangat setuju sekali dengan tokohelm.com, bahwa untuk mengetahui karakteristik dari bikers adalah dengan mendekati komunitas motor yang ada, karena setiap anggota komunitas motor, pastinya adalah bikers. Jadi jika mereka ingin melakukan Facus Group Discusssion (FGD) tidak perlu lagi ngumpulin orang di jalan, cukup datang dari komunitas ke komunitas.

Yang dilakukan mereka sangatlah menarik karena selain mereka bisa berjualan dengan pendekatan emosional, mereka bisa juga melakukan branding terhadap komunitas tersebut. Dengan melakukan branding maka penjualan pun bisa meningkat karena yang tokohelm.com tersebut dapat menjual ke komunitas motor yang ada akibat dari keputusan komunitas yang akan mewajibkan anggotanya untuk menggunakan helm dari toko tersebut sebagai bagian dari identitas dari komunitas.

Jika hal ini berhasil seharusnya tokohelm.com ini akan mendapatkan sense of belonging yang tinggi dari pelanggannya, karena mereka selain berjualan juga mencoba mengikat secara emotional pelanggan mereka.

Axis di 2009

Mengingat TVC dari salah satu perusahaan telekomunikasi AXIS di sekitar bulan Desember 2007 yang mengusung tema kreativitas anak kecil dalam menjual layang-layang, maka saya menebaknya itu adalah sesuatu yang akan dilakukan AXIS di tahun 2009. Adapun sesuatu tersebut antara lain:

  • Axis akan selalu kreatif melebihi dari kompetitornya, mereka akan mengembangkan dari apa yang kompetitor punya dan akan membuat suatu inovasi baru.
  • Axis akan memperluas layanan, dimana kompetitor mereka berjualan, disana ada mereka dengan tawaran yang lebih menarik.
  • Axis akan memberikan harga yang sangat kompetitif sehingga para pelanggan dari kompetitornya akan lari ke mereka.

Pada saat Axis launching saya pikir mereka akan menggarap pasar komunitas, tetapi dari iklan-iklan mereka belakangan ini dan dari apa yang saya kemukakan di atas, Axis ternyata sama saja dengan operator lainnya. Mereka masih bermain disekitaran functional branding, belum masuk ke era emotional branding.

Honda Motor di 2008 (Emotional Branding + Functional Branding)

Mungkin kita mendengar bahwa pada tahun 2007 adalah masa sulit bagi Honda Motor, penjualan dari Yamaha Motor, sang pesaing Honda Motor, sangat meningkat, penjualan Yamaha Motor tersebut berhasil menggerogoti market share dari Honda Motor. Dari blog yang saya temukan penjualan yang sangat meningkat tersebut belum berhasil menempatkan Yamaha Motor sebagai market leader. Namun di  blog lain yang saya temukan ada yang memprediksi bahwa Yamaha Motor akan menjadi market leader di tahun 2008.

Melihat hal tersebut di atas, sepertinya para management dari PT Astra Honda Motor merasa khawatir dan tidak tinggal diam, mereka mulai mengganti seluruh cara komunikasi mereka di tahun 2008. Jika kita lihat dan ingat lebih lanjut, iklan-iklan Honda Motor pada tahun 2007 banyak bercerita tentang teknologi dan kehebatan dari produk mereka, sedangkan pesaingnya, dalam hal ini Yamaha Motor, telah melakukan pendekatan secara emosional dengan para pengguna dan calon pembeli mereka.

Pada tahun 2008, Honda mulai mengkombinasikan antara sisi fungsional dan emosional para pengguna ataupun para calon pembeli mereka, mereka mulai membuat iklan dengan menggambarkan life style, dan juga mereka mulai mencari dan menggunakan para public figure yang sesuai dengan life style yang akan mereka angakat. Dalam perubahan ini mereka memulainya dengan brand mereka yang bernama Honda Revo, alhasil penjualan Revo pada tahun 2008 benar-benar memperlihatkan hasil yang sangat-sangat positif (berdasarkan surfing di google dengan keyword “penjualan revo 2008”).

Honda kembali bangkit di tahun 2008, dan prediksi orang-orang tentang Yamaha akan menjadi market leader pada tahun 2008, belum terwujud.

Apa yang bisa kita pelajari dari Honda adalah saat ini pasar telah berbeda, pasar tidak mau dibohongi lagi, mereka ingin sesuatu produk yang lebih nyata yang mencerminkan diri mereka. Untuk itu Honda Motor membuat sebuah komunikasi yang mengkombinasikan antara sisi fungsional produk mereka dan emosional para pengguna dan pembeli mereka.