Kartu Flazz BCA dan T-Cash (Telkomsel Cash) merupakan sebuah alat pembayaran baru. Bentuk alat pembayaran ini bukan berupa kertas ataupun logam, tapi berupa kartu yang didalamnya terdapat chip yang dapat menyimpan data-data tertentu. Kartu ini juga berbeda dengan kartu kredit ataupun debit, jika kartu kredit atau debit kita masih perlu “menggesek” pada mesin tertentu, tetapi dengan kartu ini kita hanya perlu menempelkan saja chip yang ada pada kartu tersebut dengan mesin tertentu.
Sepengamatan saya, T-Cash belum berjalan seberhasil Kartu Flazz BCA, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Jumlah merchant dari Kartu Flazz BCA lebih banyak dari pada T-Cash. Saat ini T-Cash hanya memiliki 7 merchant dan Kartu Flazz BCA memiliki 36 merchant. Jumlah merchant erat kaitannya dengan transaksi dan users, semakin banyak merchant semakin banyak transaksi, semakin banyak transaksi berati semakin banyak juga user yang menggunakannya. Tapi jika kita lihat historynya, BCA memang dengan mudah menemukan merchant, karena mereka memang sudah ada merchant dari produk yang lain seperti debit ataupun credit card, dan mereka tinggal mempengaruhi saja untuk menambah fitur pada merchant yang sudah ada.
- Pembangunan Brand Awareness T-Cash sepertinya tidak segencar dari Kartu Flazz BCA, hal ini terlihat dengan tidak banyaknya iklan-iklan T-Cash di media manapun dibanding dengan Flazz, Kartu Flazz BCA saja sudah ada TVC-nya, yang menurut research company, recall dari TV itu sangatlah baik dibanding lainnya.
- T-Cash memiliki barier dalam recarghe, Kartu Flazz BCA memang dibuat oleh bank dimana transaksi keuangan seorang nasabah mereka bisa langsung dimutasi kedalam Kartu Flazz BCA melalui ATM tanpa harus datang ke banknya, sedangkan bagi T-Cash yang diusung oleh operator telekomunikasi, untuk me-recharge kartu tersebut para pelanggan harus datang ke graPARI terdekat, dan tidak ada jalan lain.
Tapi dari ke kurang berhasilan ini sebenernya T-Cash memiliki satu value added dibandingkan dengan Kartu Flazz BCA. T-Cash bisa mereka kembangkan agar dapat bertransaksi dengan menggunakan SMS atau GPRS atau bar code yang ditanam di telepon genggam pelanggan mereka, hal ini akan lebih memudahkan pelanggan dalam bertransaksi, karena hanya cukup membawa handphone untuk bertransaksi.