Monthly Archives: June 2009

Customer Oriented

Mengerti apa yang pelanggan mau jika ingin perusahaan maju.  Di jaman pelanggan yang semakin pintar, perusahaan dituntut untuk memenuhi keinginan pelanggan (secara luas ataupun ter-segmentasi) agar pelanggan yang sudah ada tidak kabur, dan calon pelanggan benar-benar menjadi pelanggan bagi produk mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut tidaklah gampang, perusahaan harus siap mengkustomisasi produknya, dan bahkan bisa saja merubah bentuk dari produk tersebut.

Nah jika mengingat tentang kebutuhan pelanggan tersebut, saya jadi teringat tentang angkot di tempat saya pada waktu saya masih di SMP. Angkot-angkot tersebut mengerti apa yang anak sekolah inginkan. Mereka berlomba-lomba melakukan modifikasi terhadap mobil mereka, mulai dari saling men-ceper-kan roda ban, sampai dengan memasang sound system yang suaranya terdengar cukup jauh.

Lho apa hubungannya dengan mengerti kebutuhan pelanggan? yah angkot-angkot ini menyasar segment anak-anak sekolah. Dan pada waktu saya SMP saya dan teman-teman tidak mau naik angkot jika angkot tersebut tidak ada musik atau tidak kelihatan gaul. Dan memang usaha dari angkot-angkot ini mendatangkan hasil, setiap jam berangkat atau pulang sekolah, angkot-angkot yang telah memodifikasi mobilnya ini sangatlah penuh, sampai-sampai rela berdiri, bahkan bisa berbahaya bagi nyawa mereka sendiri (lalu kenapa saya lakukan ini pada jaman dahulu yah? ha ha ha), padahal banyak angkot-angkot lain yang lebih kosong.

Ketika penumpang sudah melebihi kapasitas mobil dan penumpang memaksa untuk tetap naik walaupun posisi mereka di angkot berbahaya maka si sopir akan mendapatkan uang lebih dari pelanggannya. Dan loyalitas pelangganpun bisa meningkat karena pelanggan (anak-anak sekolah) rela menunggu lama hanya untuk menaiki angkot gaul tersebut.

Iklan di Cek Pulsa

Sering kali kita melihat tulisan seperti di bawah pada waktu kita melakukan cek pulsa:

Sisa Pulsa Rp. xxxx. Aktif s/d xx/xx/xx.Ktk REG XX krm ke 9233,dpt Gratis XX XX XX XX

Tanpa disadari, ternyata pada waktu cek pulsa disisipi dengan iklan. Yah teknologi cek pulsa ini membantu operator telekomunikasi untuk menambah channel media mereka.

Jika dulu saya pernah menulis tentang NSP (Nada Sambung Pribadi) sebagai iklan, nah salah satu media lain yang menurut saya sangat potensial adalah cek pulsa ini. Para Content Provider atau Label Music sangat suka sekali jika mereka mendapatkan izin untuk meletakkan produk mereka di cek pulsa ini.

Media seperti ini menurut saya dari sebagai pelanggan, lebih mengenakkan daripada SMS Broadcast. SMS broadcasat memang berguna jika informasinya itu tepat buat saya. Tapi pas giliran tidak tepat rasanya hal tersebut seperti SMS Spam.

Nah kalau dari si pengiklan, hal ini agak susah dilakukan, karena harus mendapatkan izin dari operator, kalau operatornya tidak setuju, berarti yah mereka tidak bisa memasang iklan di cek pulsa tersebut. Berbeda dengan SMS Broadcast, kalau mereka tidak mendapatkan izin dari operator, mereka cukup meminta nomor handphone masing-masing pelanggan mereka (seperti yang banyak dilakukan di shop-shop dengan menyediakan buku untuk mengisi nama dan nomor HP) dan mereka bisa membuat sistem sendiri tanpa perlu repot-repot urusan dengan operator.

Fase-Fase Pertumbuhan Pasar dalam Kategori Pelanggan

Kemarin (16 Juni 2009) di kantor, saya diikutsertakan dalam pemilihan salah satu market research agency. Salah satu tahap dari proses pemilihan research agency ini adalah menjawab sebuah studi kasus. Saya tidak membahas tentang masalah studi kasusnya, tapi saya hanya melihat ada satu buah kemiripan dari apa yang dipresentasikan oleh para calon agency tersebut.
Kemiripan tersebut adalah dalam hal fase-fase pertumbuhan di dunia telekomunikasi. Fase disini berkaitan dengan kategori dari pelanggan di industri telekomunikasi. Adapun fase-fase tersebut adalah:

  1. Innovators. Orang-orang yang dalam kategori adalah orang yang pertama menggunakan produk telekomunikasi. Biasanya orang-orang inilah yang mencoba-coba terhadap produk-produk yang ada dan akan memberikan testimonial pertama kali bagi produk tersebut.
  2. Early Adopters. Setelah berhasil, orang-orang yang mengerti tentang telekomunikasi dan ingin menempatkan dirinya menjadi orang yang termasuk duluan menggunakan produk telekomunikasi akan segera ikut membeli produk telekomunikasi. Early adapters ini sepertinya untuk para gadgeters.
  3. Early Majority. Setelah market menunjukkan sebuah pertumbuhan yang baik, maka konsumen secara luas sudah mulai mengerti tentang produk telekomunikasi dan mereka pun akan membeli produk ini. Nah pada fase inilah industir telekomunikasi mendulang emasnya.
  4. Late Majority. Seiring dengan waktu, produk telekomunikasi lama kelamaan menjadi sebuah produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Orang-orang dalam kategori ini adalah orang-orang yang agak sedikit terlambat dalam hal menggunakan produk telekomunikasi. Penyebab terlambatnya menggunakan produk telekomunikasi tidak hanya datang dari diri si pelanggan saja tapi bisa saja datang dari si operator sendiri, misalnya hambatan dalam ekspansi jaringan.
  5. Laggards.Tentu saja masih ada orang yang benar-benar tidak perduli dengan telekomunikasi, nah orang-orang dalam kategori ini bisa saja akan menggunakan produk telekomunikasi akibat desakan dari lingkungannya atau faktor lainnya.

Telekomunikasi selain merupakan industri dengan kategori services, tapi juga merupakan industri yang berbasis teknologi. Nah saya berfikir, sepertinya fase-fase ini dapat terjadi pada industri-industri atau produk-produk yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya saja untuk blog, kalau saya liat, blog sekarang sudah masuk dalam tahap early majority, dimana menjadi blogger adalah perbincangan dimana-mana dan orang-orang sudah mulai ingin ikut membuat blog.

Beraktifitas di Facebook Menggunakan SMS

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini. Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa 3 (three) juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah men-support hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Selain bereksperimen, saya juga mencari-cari informasi detail tentang ini, dan saya mendapatkan list fitur yang dapat kita lakukan di Facebook dengan SMS yaitu:

Update status is at john’s party
Pesan msg john smith whats up?
Mendapatkan Informasi Profil srch john smith
Mendapatkan Nomor Telpon cell john smith
Wall post wall john smith happy bday
Me-nyolek teman (poke) poke john smith
Meng add teman add john smith
Menulis catatan note this is a mobile note

Selain itu juga, kita bisa meng-custom, fitur apa saja yang bisa dikirim ke HP dan juga bisa mematikan fitur ini dengan melakukan settingan di: https://register.facebook.com/mobile/?settings

Dengan adanya fitur SMS di Facebok ini, seharusnya semakin memudahkan kita untuk bersosialisasi dengan teman ataupun untuk membuat diri kita menjadi exist dan narcist. Bagaimana dengan kalian, sudahkan kalian mengaktifkan fitur SMS di Facebook ini?

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini (sebelum diganti dengan iklan MU sekarang). Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa three juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah mensupport hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Nah sekarang anda bisa ngirim nerima dan lain-lain lewat SMS. Untuk formatnya bisa diliat di: https://register.facebook.com/mobile/

Google Android di HTC Touch Dual

Sejak dilunjurkannya tahun lalu, Android, OS (Operating System) handphone yang diusung oleh Raksasa Google, belum juga masuk ke Indonesia. Tidak hanya OS yang diperuntukan oleh handphone, Android kini juga dikembangkan untuk beberapa net book.  Pertumbuhan OS berbasis linux ini di prediksi akan naik sebesar 900% pada tahun 2009, hal ini rasanya wajar bisa naik begitu dahsyat karena OS ini sudah mulai ber ekspansi ke beberapa negara, termasuk di Indonesia, yang akan diluncurkan dalam tahun ini.

Kenapa Android ini bisa langsung diperhitungkan di market, hal ini tidak lain karena dibawa oleh Google dan juga kekuatannya sendiri yang open source dimana orang bisa berpartisipasi untuk mengembangkan applikasi OS ini. Dengan menggunakan system open source seperti ini, orang-orang semua akan berlomba-lomba untuk membuat applikasi dalam OS ini. Hal ini juga di trigger oleh Google dengan cara membuat sebuah kompetisi berhadiah untuk para developer.

Yah karena menunggu lama dan belum tau harganya berapa akan di jual di Indonesia (berharap tidak semahal iPhone 3G dari Apple), maka saya mencoba mencari-cari tau apakah Android ini bisa di install di handphone HTC Touch Dual. Akhirnya saya menemukannya di sini, dan langsung saja saya download serta mencobanya di handphone saya. Sebenarnya saya sudah mencoba ini sudah cukup lama, dan sudah berhasil, tapi sayang fungsi utama teleponnya tidak jalan.

Disini dibilang, bahwa untuk menginstall Android ini diperlukan radios 1.71.09.01. Untuk mendapatkan radios itu harus di oprek lebih lanjut menggunakan software tidak resmi dari htc, dan karena saya pengoprek yang sedikit penakut 😛 (takut kalo rusak, mana punya handphone lagi), saya tidak berani mengupadate radios nya dengan menggunakan software tidak resmi, namun saya mengupdate handphone saya dengan OS Windows Mobile 6.1 dan radios 1.65.29.22, dan Android pun dapat berjalan dengan lancar.

android_blog

Saya pun menggunakannya, berikut ini sangat sedikit pengalaman saya (tidak bisa banyak karena banyak fitur yg belum jalan, namanya juga OS oprekan :P).

  1. Dari sisi sentuhan (touch) ke layar, OS ini menurut saya sangat enak, karena sedikit lembut dan cenderung seperti sentuhan di iPhone yang sensitive dan tidak seperti Windows Mobile 6.1 yang agak sedikit menekan ke layarnya.
  2. Browser yang digunakan sangat enak dan terasa agak kencang (atau ini hanya sugesti?). System multi window (atau lebih sering dikenal tab) pada browser sangat memudahkan jika ingin browsing ke internet dalam jumlah yang banyak. Selain itu browsernya sudah support untuk layout seperti browser di PC atau notebook.
  3. Namanya juga OS dari Google, di dalam OS ini sangat mensupport sekali layanan-layanan dari google, seperti gmail, calendar, gtalk. Apakah ini bisa nyaingin blackberry yah? Tapi sayang saya tidak bisa review banyak-banyak karena bagian yang ini belum bisa berfungsi di handphone saya.

Nah kan diatas saya bilang mungkin Android akan diluncurkan tahun ini, dan tebakan saya adalah melalui htc. Menurut kalian berapa sih harga yang pantas untuk handphone Android ini dijual di Indonesia? misalnya saja untuk HTC magic.

Customer Service atau Polisi??

Beberapa hari ini banyak sekali bertebaran di blogosphere tentang dukungan terhadap Ibu Prita yang ditahan akibat berbagi cerita, pengalaman dan sekaligus complaint yang dilakukan di sebuah media elektronik. Untuk lebih detailnya salah banyaknya bisa diliat di blog punya Tikabanget, Ndorokakung, dan lainnya.

Dalam kasus Ibu Prita ini, beliau hanyalah seorang biasa yang mengguankan internet sebagai media untuk melakukan complaint. Dalam generasi upload saat ini, harusnya hal ini merupakan suatu yang wajar. Setiap orang memiliki kebebasan untuk membagi apapun yang mereka miliki, termasuk didalamnya complaint.

Dalam hal meng-complaint sesuatu terkadang hal ini bisa saja merugikan seseorang atau perusahaan, tetapi menurut saya tindakan yang harusnya dilakukan perusahaan tersebut adalah memperbaiki produk atau layanan mereka bukan malah menuntut pelanggan mereka. Saya bingung kenapa perusahaan berani menuntut pelanggannya di era social media sekarang ini. Apakah mereka tidak takut kalau image perusahaan mereka bisa tambah hancur?

Loyalty Program

Loyalty programs adalah program yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan ke-loyal-an dari pelanggan mereka. Bentuk loyalitas ini bisa berupa pemberian reward kepada pelanggan dengan harapan bahwa pelanggan tersebut akan meningkatkan loyalitas mereka.

Salah satu program layalitas ini adalah TEKOMSEL Poin. Program ini dibuat oleh operator merah untuk pelanggan mereka yang berupa sebuah undian berhadiah. Sebenarnya bukan hanya TELKOMSEL saja yang mengeluarkan program seperti ini, namun kompetitor-kompetitornya dan perusahaan-perusahaan lain juga mengeluarkan program-program loyaltas yang serupa atau program loyalitas yang lain.

Memang program-program berupa undian seperti di atas, jika benar-benar tepat sasaran, maka bisa jadi pelanggan akan semakin mencintai produk dari perusahaan yang mengeluarkan program tersebut. Namun dengan maraknya program-program loyalitas yang mengumbar sebuah hadiah yang sangat menggiurkan, membuat orang-orang yang berprofesi sebagai penipu tidak tinggal diam. Mereka benar-benar memanfaatkan momen ini untuk menipu pelanggan-pelanggan dari perusahaan yang membuat program tersebut. Jika pelanggan yang menganggap bahwa penipu tersebut benar-benar dari perusahaan yang mengeluarkan program maka dia merasa ditipu oleh perusahaan tersebut, dan image perusahaan tersebut akan menurun di mata pelanggan.

Kasus penipuan ini juga membuat perusahaan yang membuat program harus terus berupaya meyakinkan pelanggan mereka bahwa program yang mereka buat itu benar-benar resmi dan tidak menipu, dan juga mengingatkan pelanggan agar bisa bersikap hati-hati jika ada penipu yang mencoba mempengaruhi mereka. Pertanyaannya apakah pelanggan benar-benar bisa percaya kembali tentang program-program seperti ini setelah adanya kasus-kasus penipuan?

Baru-baru ini ada satu orang lagi yang tertipu. Jika saya cari di internet dengan menggunakan keyword “undian penipuan” ada banyak blog atau website yang telah mempermasalahkan ini. Selain mempermasalahkan mereka juga mengingatkan kepada pelanggan untuk lebih berhati-hati agar tidak mudah tertipu dengan orang-orang yang memanfaatkan program tersebut.

Penipuan semakin marak, dan sudah memakan korban, apakah penegak hukum di negara kita mau benar-benar menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya?