What?? “Say No to Megawati” itulah page yang direkomendasikan di-profile facebook saya. Menyebalkan, padahal saya sudah meng-ignore-kannya berkali-kali. Tapi bukan berarti saya mendukung Ibu Megawati, saya ngerasa kurang sreg aja untuk menyetujuinya. Sudah cukup, daripada kita ngomongoin politik, mari kita cari pelajaran dibalik ini.
Black Campaign
Orang banyak bilang ini adalah black campaign yang dimunculkan oleh pesaing Megawati. Memang bisa saja sih, tanpa menyudutkan, yang namanya hidup, hukum alam itu pasti ada. Semua orang pengen jadi yang kuat, terkadang untuk menjadi yang terkuat tersebut segala cara dihalalkan. Jangankan dalam politik, dalam bisnis pun orang bisa saja menipu. Saya dulu pernah di interview oleh salah satu bank yang sangat besar di Indonesia untuk mengisi salah satu posisi yang disebut Social Engineer. Di sana yang mereka lakukan adalah membuat sebuah website yang mirip dengan pesaingnya untuk mendapatkan user account yang nantinya akan digunakan untuk mencuri data ataupun untuk menjelek-jelekkan kompetitorny. Tidak hanya hal itu saja, mungkin anda ingat dengan iklan operator-operator seluler sekitar setahun yang lalu (tahun 2008), dimana mereka saling menjelek-jelekkan satu sama lain dalam hal tarif.
Jadi black campaign hal ini wajar-wajar saja bisa terjadi, tinggal bagaimana si objek me-manage-nya supaya hal ini tidak semakin melebar. Tapi ingat ini tidak sesuai dengan etika professionalitas, jika ini bisa dikurangi, mungkin persaingan dalam apapun akan semakin menjadi fair.
Evaluator
Jika kita melihat sisi postifnya, harusnya hal ini bisa jadi evaluator buat Ibu Megawati untuk menjadi lebih baik. Di zaman internet telah berkembang sekarang ini, informasi apapun dapan dengan mudah disebar luaskan baik positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk mengajari, seharusnya Ibu Megawati harus segera bisa merubah informasi negatif atau jika bisa harus dihilangkan.
Hal ini juga berlaku ketika kita bicara bisnis. Dalam melakukan penjualan, terkadang barang yang kita jual tidak sesuai kualitasnya dengan apa yang diminta oleh pelanggan. Hal ini bisa menimbulkan sebuah informasi negatif yang bisa dibagikan oleh sesama pelanggan. Nah kita sebagai penjual harus segara mengerti tentang hal ini, kita harus merubah produk kita dengan cara menghilangkan hal-hal negatif dengan cara mengerti apa yang diinginkan oleh pelanggan kita.
🙂 Nice article i think, on the Internet era, issues something like that cannot make Mrs Megawati so sad, the progressive and nice political will also can bring Megawati better than others…
thanks 4 ur comments on my blog. So sorry if my English’s so bad…
Ya kalo misalnya menurut sampeyan gak ada pemimpin dirasa sreg… golput aja.. at least golputnya tetep dateng ke TPU terus kertas suaranya dicoblos, bukan dicontreng.. atau kertasnya disobek gitu.. jadi khan suara gak sah… dan tetap memilih
Pemilu : Pemilihan pemain Ludruk…
😀
@Widihandoyo: Let’s see.. can Mega change her image perceptioin?
@Deddy: aku KTP diluar kota…. gmn caranya milih???
@Tiyas: bisa jadi, secara artis semua yang nyalon.
kabarnya yang bikin grup bakalan di tuntut yah? 🙂
kalo gak salah iya, suruh ganti berapa juta gitu.
Untung nga bilang Say No to Telkomsel ya delz:D.
*peace*
Berdasarkan info-info yang ada, di Facebook sampe ada group “Say-No-To-Megawati” 😀
Membernya juga sudah banyak sekali.. 😀
kalo invite bunyinya say yes to megawati kira-kira apa tanggapan sampeyan om? 😆
terlepas dari apakah itu black campaign ato bukan, menurut saya megawati memang ndak layak dipilih, kalo bukan karna trah bung karno dan dikuyo-kuyo sama orde baru saya yakin megawati ndak berarti apa-apa. maap lho yang ndak sepakat sama saya…
hahah.. mas kalo gitu yang akan dibahas bukan masalah black campaign-nya, tapi campaign oleh pendukung atau campaign lewat facebook. 😛
kalo masalah mega itu cocok atau enggak, yah saya juga kurang tau, kalau ditanya nyontreng siapa nanti pas presiden saya juga blm tau. Hahaha…. yang jelas saya belum menjadi pendukung siapa-siapa ;).
Balik ke dalam kota dulu :p~~~
Ah, tapi aku ngeliatnya sih Megawati gak terima orang2 yang menjelekkannya dengan lapang dada.. hoho..
@huang: mau ngongkosin?
@titiw: namanya jg manusia 🙂