Peranan Anak-Anak Dalam Pasar

Membaca majalah Marketing Edisi April 2009 yang membahas masalah pasar anak-anak yang harusnya bisa digarap oleh perusahaan-perusahaan. Pada segment utama majalah tersebut, terdapat tulisan yang menurut saya cukup menarik dimana dalam tulisan itu membahas tentang peran anak-anak dalam pasar.

Ada 3 jenis peranan anak-anak dalam pasar yaitu:

  1. Sebagai Primary Market. Anak-anak adalah manusia, yang tentu saja membutuhkan suatu barang. Primary Market disini adalah anak-anak sebagai target market kita dalam menjual suatu produk/barang. Jadi jika kita mau benar-benar mau mensasar pasar anak-anak, buatlah packaging dan fitur dalam produk kita yang benar-benar dibutuhkan oleh anak-anak ini.
  2. Sebagai Secondary Market. Dengan ilmu merengek, anak-anak terkadang bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan. Ilmu merengek ini, sebenernya adalah ilmu mempengaruhi orang tua mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli barang. Yak, secondary market disini adalah anak-anak sebagai influencer yang bisa mempengaruhi orang tua mereka untuk membeli barang.
  3. Sebagai Future Market. Dari segi umur, si anak-anak ini memiliki umur yang relative lebih panjang dibanding dengan orang dewasa, mereka masih memiliki masa depan yang cukup panjang. Jika kita memiliki barang yang bagus dan optimis barang ini akan terus exist di masa depan, maka boleh lah kita melirik pasar ini.

Kalau dilihat dari peranan yang ditulis dalam majalah tersebut, sebenarnya market anak-anak ini sangatlah potensial sekali. Kita bisa meng-grab customer yang cukup banyak  dalam sekali rangkul (seperti orang tua mereka), dan juga masa depan market dari produk kita bisa kita jaga dengan catatan produk kita harus tetap exist sampai dengan mereka tumbuh dewasa.

6 thoughts on “Peranan Anak-Anak Dalam Pasar

  1. podelz Post author

    @waterbomm: bikin anak aja kalo gak:P

    @mas stein: kalo aku sih menterjemahkan anak-anak sebagai future market, mereka adalah market masa depan, yang nantinya akan menjadi orang dewasa. Sehingga jika kita telah informasikan ke mereka sejak dini dan barang kita masih exist di masa yang akan datang maka mereka cenderung akan mengingatnya dan menggunakannya. ini salah satu contoh dilakukan top 1: http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=432&Itemid=149

    @agung: ^_^

    @niken: kok eksploitasi?

    @co-that: aku gak nyambung, kok sama kaya market di sekolahan/kampus?

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.