Category Archives: Internet

Dapat & Pertahankan Pelanggan Dengan Redesign

Beberapa waktu belakangan ini, saya menemukan ada beberapa website yang melakukan perubahan tampilan (redisgn). Saya melihat langkah redesign ini untuk meningkatkan keinginan orang-orang untuk menjadi member atau bermain-main di website tersebut. Adapun website yang saya temukan/ketahui adalah sebagai berikut:

  1. MyPulau, Website besutan Telkomsel ini beberapa minggu lalu melakukan perubahan baik dari segi logo maupun dari segi layout/tampilan. Website yang pertama kali diusung sebagai mobile blogging ini, sekarang berubah menjadi Jejaring Sosial. Karena yang membuat website ini adalah operator telekomunikasi, maka website ini mengedepankan fitur mobile seperti SMS updates dan juga access wap-nya. Perubahan yang dilakukan ini didukung juga dengan aktivitas re-launching yang dilakukan di Pulau Ayer dan juga dilakukan placement iklan yang cukup heavy di media online dan offline. Jika melihat placement yang heavy ini, berarti juga MyPulau memiliki target mengumpulkan member yang cukup banyak. Mari kita lihat pergerakannya.
  2. Friendster, Website Jejaring Sosial yang sempat sangat ternama di dunia ini, kini melakukan perubahan. Memang setelah Facebook datang, maka website ini ditinggalkan oleh membernya, saya sendiri termasuk orang yang meninggalkan website ini. Saat ini mereka melakukan perubahan, dan dari info yang pernah saya baca (lupa sourcenya) mereka akan menambhakan fitur-fitur yang cukup menarik di website ini. Akankah website ini akan kembali menguasasi ranah Jejaring Sosial?
  3. Plurk Mobile, Sejak twitter populer di Indonesia, saya jarang mengakses microblogging ini. Kemarin saya sempat membukanya dan ternyata terjadi perubahan pada website versi mobilenya. apakah perubahan ini juga untuk menarik kembali orang-orang yang sempat kabur, atau mempertahankan member dari website ini atau malah ini menjadi boomerang sendiri?

Mari kita tungu, apakah langkah melakukan redesign ini benar-benar effektif untuk mencari/mempertahankan member?

Google Wave Invitation For You

wave inviation

Hari ini iseng buka Wave, eh dapet invitation. Hanya untuk 8 orang, kalau ada yang ingin di-invite, please comment di-postingan ini ya, nanti saya invite untuk 8 komen pertama. Kalau udah di-invite, nah tergantung googlenya mau ngasih atau gak, tapi dari 20 sebelumnya yg saya dapet, Alhamdulillah semuanya dapet tapi ada delay 5-10 hari. Karena ini produk google, akankah lebih baik klo pake gmail aja.

Ayo ramaikan Google Wave

[update 28 November 2009]

Nama-nama berikut sudah saya invite, selamat menunggu, dan semoga dapat invitationnya dari google 😛

  1. Easy
  2. Ibunk
  3. Izzul
  4. Maya
  5. Arten
  6. Oglek
  7. Adhi
  8. DSP

Hi Bloggers, Jual Statistik Blogmu, Dapatkan Uang!

Beberapa waktu yg lalu, saya sempat dibingungkan dengan daftar blogger yang mungkin bisa diajak bekerja sama dengan kantor tempat saya bekerja. Dalam list tersebut hanya terdapat alamat blog saja.
Diantara daftar blog-blog tersebut ada beberapa yang saya kenal dengan ownernya tetapi ada juga yang tidak. Saya hanya meng-quota 10 blog. Datanglah kebingungan dalam diri saya, haruskah saya memilih blog-blog yang saya kenal saja atau blog yg belum saya kenal yang mungkin juga sangat berpotensi.
Karena saya mencoba untuk objective maka saya kembalikan daftar tersebut untuk meminta sedikit data statistik seperti total pengunjung, average comments, dan lainnya. Dari data tersebut saya coba ranking sesuai kriteria yang saya buat.
Tapi setelah beberapa minggu kemudian daftar tersebut kembali dan jumlahnya hanya separuh saja. Saya jadi ingat pesan twitter salah satu blogger yg blog-nya termasuk dalam daftar tersebut yang menyebutkan bahwa beliau sedikit bingung mencari data-data tersebut.
Saya sempat bingung, kok blogger terkenal gak punya statistik? Setelah saya fikir-fikir dan juga berdiskusi dengan beberapa blogger, sangatlah logis kalo banyak blogger yang tidak punya data statistik, mengingat nge-blog berangkat dari kesenangan dan orang cenderung tidak perduli dengan data-data, yang penting happy.
Namun belakangan ini blog sudah mulai dilirik sebagai new media, sungguh sangat disayangkan kalau blogger tidak memiliki data-data pendukung untuk blognya sehingga bisa dijual. Jika ada data-data tersebut maka blogger tidak cuma senang-senang dengan blognya tetapi juga bisa menghasilkan uang.
Mungkin banyak diluar sana tools yang dapat membantu kita mengeluarkan data-data terkait blog kita. Namun pada blog ini saya menggunakan google-analytics. Mungkin temen-temen yang pakai wordpress bisa menggunakan plugins google-analytics ini seperti saya. So bloggers, tunggu apa lagi, jual statistikmu dan dapatkan uang!!!

WordPress di iPhone, Applikasi untuk Blogger

Minggu lalu saya iseng-iseng browsing di apple store apakah ada applikasi yang bisa untuk menulis blog dari iPhone. Kata kunci yang pertama saya cari adalah blogger.
Banyak sekali applikasi yang terkait ternyata. Salah satunya adalah BlogWriter. Applikasi ini ada dua versi yaitu yang gratis dengan banyak limitasi atau bayar seharga $1.99.
Lalu saya ingat engine blog yg tangguh, yaitu wordpress. Saya langsung cari di apps, dan hasilnya tidak mengecewakan. Saya menemukan applikasi WordPress yang gratis.
Tanpa banyak basa basi saya langsung download applikasi ini. Saya langsung bingung, saya kan tidak punya blog di wordpress?
Tapi karena blog yang ini (https://podelz.net) menggunakan wordpress saya langsung mencoba login ke dalam blog saya ini. Yah tentu saja error, terdapat pesan yg menyuruh saya mengaktifkan XML-RPC yang terdapat dalam menu admin>setting>writing.
Setelah fitur tersebut diaktifkan, applikasi langsung login dan mendownload content yang ada di sana. Content tersebut terdiri dari Post, Page dan Comment.
Hal spesial dari applikasi ini adalah dia bisa upload foto, tanpa harus menupgrade menjadi sesuatu yg berbayar seperti pada applikasi BlogWriter.
Semoga saja dengan adanya ini membantu para blogger yang punya iPhone untuk rajin mengisi blognya. Termasuk saya:D

Pemilik UKM Butuh Training TIK

Minggu lalu saya berangkat ke Makassar untuk melakukan survey tentang UKM lokal. Sungguh benar-benar banyak memberikan inspirasi bagi saya.
Ada 4 orang responden yang saya temui. Bisnis mereka antara lain adalah toko kelontong, pedagang coto Makassar, pedagang perhiasan kupu-kupu dan pedagang syirup markisa. Penghasilan mereka pun tidak tanggung-tangung sekitar rata-rata Rp. 30 juta sampai Rp. 500 juta bisa mereka dapatkan.
Jika ditanya mengenai sejauh mana mereka menggunakan teknologi informasi & teknologi (TIK) untuk usaha mereka, jawaban mereka bervariasi. Ada yang sedikit menggunakan dengan pengetahuan seadanya dan juga ada yang tidak mengerti sama sekali.
Seadanya yang dimaksud adalah, mereka menggunakan TIK hanya sebatas kulit. Seperti misalnya internet dengan e-mailnya. Dengan bermodalkan e-mail ini mereka bisa berjualan barang dagangannya sampai ke luar negeri.
Melihat hal tersebut saya coba iseng-iseng menanyakan tentang online store kepada mereka. Pada prinsipnya merek sangat tertarik dengan hal itu, tetapi mereka bilang bahwa mereka bingung dan bagaimana cara belajarnya.
Selain internet, ada juga telpon. Ada salah satu responden yang setiap hari harus melakukan koordinasi dan melakukan telpon satu-satu kepada anak buahnya yang berada di cabang, bahkan sampai harus berkunjung ke cabang tersebut. Si pemilik ini bahkan tidak mengerti sama sekali bahwa ada teknologi yg bernama e-mail dan atau conference call. Ketika saya mencoba menjelaskan kedua hal tersebut, beliau sangat tertarik.
Dengan pengetahuan yang cukup sedikit ini mereka benar-benar bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan uang yang sangat banyak menurut saya. Dan ketika saya memberikan sedikit informasi yg saya tahu seperti di atas, mereka semua optimis bahwa mereka akan bisa meningkatkan omset mereka.
Nah sudah saatnya Depkominfo bekerjasama dengan Deperindag dan atau Departemen Koperasi & UKM untuk mensosialisasikan TIK kepada para pelaku usaha danjuga pemanfaatan secara optimal untuk mrndukung usaha tersebut.
Oh iya saya sempat foto hasil produk mereka:

Papan Iklan di Facebook Fans Page

Facebook Application adalah sebuah applikasi yang dibuat oleh sesorang dengan menggunakan API dari Facebook sehingga applikasi tersebut bisa ditempelkan di Facebook.

Karena saya mempunyai beberapa page di Facebook (simPATI, Kartu As, kartuHALO, dan NSP1212),  saya jadi berfikir untuk membuat 1 buah halaman yang menempel pada halaman tersebut yang berisi seperti layaknya sebuah papan iklan.

Baca-baca referensi tentang Facebook Application and Platform, saya coba membuat sebuah papan iklan yang sangat-sangat sederhana. Saya hanya mengandalkan satu buah halaman yang saya taruh di hosting saya ini, trus saya tempelkan dengan API dari Facebook, kemudian habis itu ketika applikasi tersebut telah konek saya taruh di salah satu page.

Yah setelah bersusah payah, dengan codingan yang sangat singkat dan secepat-cepatnya serta error meng error, akhirnya jadi juga, bisa diliat di sini.

nah screenshotnya di bawah:

simpatistories

Efektif dan Efisien

Di era serba digital seperti sekarang, Information Technology merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap lini dalam perusahaan. Salah satunya adalah di marketing.
Saat ini digital marketing sedang menjadi perbincangan banyak orang, dan banyak juga perusahaan-perusahaan sudah melirik metode ini. Salah satu bentuk digital marketing adalah dengan membuat sebuah microsite untuk mendukung sebuah kegiatan dalam perusahaan.
Salah satu keyword dalam perusahaan adalah efektif dan efisien. Dalam hal efisien inilah perusahaan harus hati-hati, terutama terkait dengan digital marketing. Saya punya sebuah cerita yang menurut saya menarik dalam hal efisiensi budget.
Ada cerita dari teman saya bahwa perusahaan tempat dia bekerja sedang membangun sebuah microsite. Dalam project ini tim yang disuruh meng-handle pekerjaan tersebut adalah orang yang kurang mengerti tentang seluk beluk microsite/website. Sebagai informasi perusahan tersebut telah memiliki sebuah online media agency yang akan menangani project tersebut.
Dengan bermodalkan percaya diri, tim yang dibentuk langsung menjalankan project tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan departemen IT terkait atau minimal berkonsultasi dengan orang yang mengerti tentang seluk beluk microsite/website ini. Dalam satu waktu, datanglah invoice yang bernilai IDR 10 juta hanya untuk sebuah hosting 15GB. Salah satu dari tim tiba-tiba iseng menanyakan dengan seseorang yang mengerti sedikit tentang microsite/website tersebut. Dan orang yang ditanyapun kaget…
Dengan mengkalkulasi kebutuhan besarnya kapasitas hosting tersebut orang yang ditanya memberikan rekomendasi bahwa yang dibutuhkan tidak sampai sedemikian besar tapi hanya kurang dari 1 GB. Dan ketika hal itu disampaikan dengan agency, maka nilai invoice yang tadinya IDR 10 juta tersebut menjadi IDR 500 ribu saja.
Dari cerita di atas, maka pelajaran berharga disini adalah jika kita tidak berhati-hati maka usaha untuk mengefisiensi budget akanlah gagal. Setiap orang akan melihat celah, maka kita harus selalu berusaha menutupi celah tersebut.

Fase-Fase Pertumbuhan Pasar dalam Kategori Pelanggan

Kemarin (16 Juni 2009) di kantor, saya diikutsertakan dalam pemilihan salah satu market research agency. Salah satu tahap dari proses pemilihan research agency ini adalah menjawab sebuah studi kasus. Saya tidak membahas tentang masalah studi kasusnya, tapi saya hanya melihat ada satu buah kemiripan dari apa yang dipresentasikan oleh para calon agency tersebut.
Kemiripan tersebut adalah dalam hal fase-fase pertumbuhan di dunia telekomunikasi. Fase disini berkaitan dengan kategori dari pelanggan di industri telekomunikasi. Adapun fase-fase tersebut adalah:

  1. Innovators. Orang-orang yang dalam kategori adalah orang yang pertama menggunakan produk telekomunikasi. Biasanya orang-orang inilah yang mencoba-coba terhadap produk-produk yang ada dan akan memberikan testimonial pertama kali bagi produk tersebut.
  2. Early Adopters. Setelah berhasil, orang-orang yang mengerti tentang telekomunikasi dan ingin menempatkan dirinya menjadi orang yang termasuk duluan menggunakan produk telekomunikasi akan segera ikut membeli produk telekomunikasi. Early adapters ini sepertinya untuk para gadgeters.
  3. Early Majority. Setelah market menunjukkan sebuah pertumbuhan yang baik, maka konsumen secara luas sudah mulai mengerti tentang produk telekomunikasi dan mereka pun akan membeli produk ini. Nah pada fase inilah industir telekomunikasi mendulang emasnya.
  4. Late Majority. Seiring dengan waktu, produk telekomunikasi lama kelamaan menjadi sebuah produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Orang-orang dalam kategori ini adalah orang-orang yang agak sedikit terlambat dalam hal menggunakan produk telekomunikasi. Penyebab terlambatnya menggunakan produk telekomunikasi tidak hanya datang dari diri si pelanggan saja tapi bisa saja datang dari si operator sendiri, misalnya hambatan dalam ekspansi jaringan.
  5. Laggards.Tentu saja masih ada orang yang benar-benar tidak perduli dengan telekomunikasi, nah orang-orang dalam kategori ini bisa saja akan menggunakan produk telekomunikasi akibat desakan dari lingkungannya atau faktor lainnya.

Telekomunikasi selain merupakan industri dengan kategori services, tapi juga merupakan industri yang berbasis teknologi. Nah saya berfikir, sepertinya fase-fase ini dapat terjadi pada industri-industri atau produk-produk yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya saja untuk blog, kalau saya liat, blog sekarang sudah masuk dalam tahap early majority, dimana menjadi blogger adalah perbincangan dimana-mana dan orang-orang sudah mulai ingin ikut membuat blog.

Beraktifitas di Facebook Menggunakan SMS

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini. Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa 3 (three) juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah men-support hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Selain bereksperimen, saya juga mencari-cari informasi detail tentang ini, dan saya mendapatkan list fitur yang dapat kita lakukan di Facebook dengan SMS yaitu:

Update status is at john’s party
Pesan msg john smith whats up?
Mendapatkan Informasi Profil srch john smith
Mendapatkan Nomor Telpon cell john smith
Wall post wall john smith happy bday
Me-nyolek teman (poke) poke john smith
Meng add teman add john smith
Menulis catatan note this is a mobile note

Selain itu juga, kita bisa meng-custom, fitur apa saja yang bisa dikirim ke HP dan juga bisa mematikan fitur ini dengan melakukan settingan di: https://register.facebook.com/mobile/?settings

Dengan adanya fitur SMS di Facebok ini, seharusnya semakin memudahkan kita untuk bersosialisasi dengan teman ataupun untuk membuat diri kita menjadi exist dan narcist. Bagaimana dengan kalian, sudahkan kalian mengaktifkan fitur SMS di Facebook ini?

Beberapa waktu yang lalu Operator Telekomunikasi “Mau?” mengeluarkan sebuah campaign beraktifitas di Facebook dengan menggunakan SMS. Iklan itu menurut saya sangat heavy, hampir setiap sudut jakarta yang billboard-nya telah di sewa oleh 3 (three) berisi iklan ini (sebelum diganti dengan iklan MU sekarang). Tidak hanya di Jakarta, di Palembang billboard-billboard yang disewa three juga diisi dengan campaign ini. Selain billboard, juga ada iklan versi radio dan televisinya. Pada saat iklan ini pertama kali muncul saya mencari informasi apakah kartu yang saya pakai juga sudah mensupport hal ini, ternyata belum bisa dan pada saat itu memang hanya 3 (three) saja yang di-support oleh Facebook.

Saat ini Facebook membuka carrier baru mereka di Indonesia, selain 3 (three) operator yang bisa melakukan aktifitas di Facebook adalah Telkomsel dan Axis. Lho dimana Indosat dan XL? padahal operator ini setahu saya cukup aware dengan hal-hal seperti ini. Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa Facebook hanya membuka untuk dua operator ini saja?

Setelah saya melihat detail iklan dari operator “Mau?” ini, ternyata mekanisme aktivasi dan penggunaan SMS dalam rangka beraktivitas di Facebook kurang lebih sama, yaitu:

  1. Ketik f (huruf f saja) dan Kirim SMS ke 32665 (FBOOK)
  2. Anda akan menerima kode konfirmasi dengan format SMS: “Facebook Mobile Confirmation Code: xxxxxx”
  3. Masukkan kode konfirmasi ke inputan kode konfirmasi yang ada di: https://register.facebook.com/mobile/?account trus klik di bagian “Already receive a mobile confirmation code?”

Setelah mendengar dari teman bahwa Telkomsel sudah bisa beraktifitas di Facebook dengan SMS, sayapun tak mau ketinggalan, saya mencoba mengaktivasi-nya dengan menggunakan kartuHALO saya. Ternyata untuk biaya registrasi saya tidak dikenakan biaya apapun, dan ketika saya mengupdate status, saya hanya dikenakan biaya Rp 200,-. Setelah berhasil berekseperimen dengan kartuHALO, saya penasaran bagaimana dengan simPATI. Dan sayapun berekseperimen lagi, hasilnya adalah saya tidak dikenakan biaya juga untuk registrasi dan untuk mengupdate status ternyata biayanya murah juga, hanya dikenakan biaya Rp. 220,- saja.

Nah sekarang anda bisa ngirim nerima dan lain-lain lewat SMS. Untuk formatnya bisa diliat di: https://register.facebook.com/mobile/

Customer Service atau Polisi??

Beberapa hari ini banyak sekali bertebaran di blogosphere tentang dukungan terhadap Ibu Prita yang ditahan akibat berbagi cerita, pengalaman dan sekaligus complaint yang dilakukan di sebuah media elektronik. Untuk lebih detailnya salah banyaknya bisa diliat di blog punya Tikabanget, Ndorokakung, dan lainnya.

Dalam kasus Ibu Prita ini, beliau hanyalah seorang biasa yang mengguankan internet sebagai media untuk melakukan complaint. Dalam generasi upload saat ini, harusnya hal ini merupakan suatu yang wajar. Setiap orang memiliki kebebasan untuk membagi apapun yang mereka miliki, termasuk didalamnya complaint.

Dalam hal meng-complaint sesuatu terkadang hal ini bisa saja merugikan seseorang atau perusahaan, tetapi menurut saya tindakan yang harusnya dilakukan perusahaan tersebut adalah memperbaiki produk atau layanan mereka bukan malah menuntut pelanggan mereka. Saya bingung kenapa perusahaan berani menuntut pelanggannya di era social media sekarang ini. Apakah mereka tidak takut kalau image perusahaan mereka bisa tambah hancur?