Category Archives: Marketing

Krisis Moneter Dunia, Apakah sudah terjadi di Indonesia?

Tadi siang sekitar jam 10 pagi sampai jam 2 siang, saya bersama teman-teman kantor melakukan market scan di pusat perbelanjaan handphone di Roxy Mas Jakarta. Sampai disana semua tampak seperti biasa-biasa saja, sampai setelah setengah jam, kami baru sadar bahwa sekarang Roxy yang terakhir kali kami datangi begitu ramai, menjadi sepi.

Melanjutkan perjalanan, tiap lantai kami check satu per satu, ternyata ada beberapa agen voucher dan perdana tutup. Apakah krisis itu benar-benar telah sampai di negara kita? Selain voucher dan perdana, handset-handset baru juga sudah mulai tidak “sebanjir” dulu. Apa lagi nokia, ntah ini karena pengaruh Blackberry atau karena pengaruh krisis ekonomi.

Memang dari salah satu hasil survey internal dari lembaga survey independen mengatakan bahwa monthly expenditure akan diturunkan oleh masyarakat umum pada tahun ini. Dari survey tersebut, telekomunikasi salah satunya. Masyarakat akan mengurangi “jatah dompet” telekomunikasi yang selama ini mereka anggarkan.

Selain itu, pagi tadi saya membaca di salah satu media online yang mengatakan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2009 Bisa Turun Lagi, akibat dari proyeksi pertumbuhan dunia yang diturunkan 0.5%-1.5% oleh IMF. Kalau memang diturunkan, berarti pemerintahan yang setahun belakangan ini percaya diri bisa sukses ditengah krisis mulai akan menyesuaikan dengan keadaan ekonomi dunia.

Perbandingan iPhone 3G Indonesia dan Negara Tetangga

Kemarin di website salah satu perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia mem-publish price list dari iPhone 3G yang akan beredar di Indonesia. Pemberitahuan price list ini sedikit memberikan polemik di dunia maya.

Sebagian besar bilang bahwa iPhone 3G ini mahal. Kalau saya bilang mahal itu karena saya membandingkannya dengan rat-rata monthly income dari orang-orang di Indonesia. Kalau dari sisi perbandingan dengan operator luar, harga iPhone 3G ini tidak terlalu berbeda dengan negara-negara tetangga.

Berikut ini adalah perbandingan antar iPhone 3G di Indonesia dan SingTel.

iPhone 3G Local Currency To USD




Indonesia (Telkomsel)

Prepaid Postpaid

Turbo Turbo TuboPlus Turbo Premium
Length of Contract (months) 12 12 12
Monthly Fee $29.63 $40.85 $61.36
Monthly Free Talk 180 mins 360 mins
Monthly Free SMS 150 300
Monthly Free Data 500 MB 500 MB 500 MB 1,000 MB
Length of Free (month) 12 12 12 12
iPhone 8GB Price (IDR) $804.04 $372.93 $321.78 $219.49
iPhone 16GB Price (IDR) $937.98 $494.90 $443.75 $341.45

Singapore (SingTel)



iOne Plus iTwo Value iTwo Plus iThree Plus
Length of Contract (months) 24 24 24 24
Monthly Fee $16.65 $31.22 $53.77 $124.88
Monthly Free Talk 100 mins 300 mins 700 mins 2,000 mins
Monthly Free SMS 500 500 500 2,000
Monthly Free Data
Length of Free (month) * * * *
iPhone 8GB Price (IDR) $452.57 $225.64 $31.77 $0.00
iPhone 16GB Price (IDR) $549.83 $329.38 $134.86 $0.00

Tabel di atas adalah hasil konversi dari mata uang masing-masing negara ke USD dengan menggunakan converter dari http://www.xe.com/ucc/ pada hari ini siang tadi sekitar jam 2. Dari tabel di atas terlihat bahwa harga dari iPhone di Indonesia cukup kompetitif. Lihat di harga iPhone-nya atau kalau pengen ngitung kalikan lama kontrak dengan monthly fee ditambah dengan harga handsetnya.

Ponari contoh nyata Word of Mouth

Beberapa minggu belakangan ini kita dihebohkan oleh seorang dukun cilik sakti dari daerah Jombang yang bernama Ponari, seorang bocah kelas 3 SD bisa menyembuhkan segala macam penyakit hanya menggunakan sebuah batu yang konon critanya didapatkan oleh si anak pada waktu dia tersambar petir.

Puluhan ribu orang berduyun-duyun menemuinya tanpa dia perlu untuk membuat sebuah iklan. Yah disinilah wujud nyata dari Word of Mouth. Dimana kehebatan Ponari disampaikan melalui mulut ke mulut kepada calon pasiennya. Terlepas dari masalah sosial atau masalah exploitasi anak, si Ponari ini adalah sebuah brand yang sangat terkenal pada minggu-minggu ini (ada yang ngitung equity-nya ya gak? wakakak).

Menurut Berita di TV (Liputan 6 SCTV), pengasilan dari ketenaran Ponari ini bisa mencapai 500 juta. Jika memang benar ponari ini akan di komersialisasikan, maka penghasilannya pun akan bisa melebihi dari ini.

Apa yang dijanjikan oleh ponari ini kepada pasiennya adalah service pengobatan yang memuaskan (salah satunya adalah si pasien tidak dipaksakan membayar), sehingga para pasiennya secara tidak sadar menjadi marketer untuk si bocah sakti ini.

Delivery Order Ala Bakmi Jawa

Tadi sewaktu pulang, saya mampir di sebuah warung makan langganan saya di daerah slipi. Sebenarnya saya tidak sedang mencari makan, karena sebelumnya sayah sudah makan. Saya mampir ke sana untuk membeli segelas jus melon. Sambil saya menunggu jus saya jadi, mata saya langsung terarah kepada sebuah tulisan dalam menu yang bertuliskan “Terima Pesanan, Hubungi 0815xxxxxxxx”.

Dan pada saat itu juga, sang pemilik warung makan sedang tidak ada order, maka saya langsung berinisiatif untuk menanyakan apa maksud terima pesanan ini, apakah untuk partai besar ataukah kecil? Dan beliau menjawab bahwa beliau menerima pemesanan untuk partai besar dan partai kecil. Untuk partai kecil, saya iseng mengusulkan kepada beliau agar menggunakan juga layanan Delivery Order?

Wah kamu belum tau yah… sebenarnya saya itu sudah ada layanan delivery order, tapi untuk delivery order ini minimal pemesanan adalah 3 orang, jawab si pemilik. Wah ternyata si bapak benar-benar tau target market-nya. Memang kebanyakan dari orang yang makan di warung ini adalah orang-orang yang tinggal di kost-kostan di daerah tersebut. Biasanya orang banyak memesan adalah orang-orang dari kost-kostan wanita yang mungkin malas untuk keluar rumah/kamar.

Berdasarkan pernyataan beliau, hampir setiap hari pasti ada yang menelepon untuk memesan makanan ataupun minuman dan juga untuk delivery order.

Lalu saya mengusulkan sebuah ide kembali. Wah kalau memang ada tiap hari ada yang pesan, kenapa gak dibuat tarif saja untuk layanan delivery order-nya, yah biar ada tambahan pemasukan? Beliau setuju dengan ide saya, memang selama ini walau tidak ada tarifnya, orang yang menjadi pengantar sering mendapatkan bonus tambahan dari sang pembeli. Nah kalau ada tarifnya kan bisa mendapatkan sebuah bonus yang pasti.

Kalau di pikir-pikir, memang sangatlah tepat untuk membuat sebuah delivery order ini, misalkan saja pada waktu hujan, atau malas keluar karena kesibukan kita, kita bisa menelepon ke warung ini untuk memesan sebuah makanan yang akan di antar, nah disini terlihat service ini dapat memberikan sebuah impact sales, coba jika tidak ada layanan ini, pada waktu hujan, yang datang akan sedikit dan penghasilanpun tidak bertambah.

Nah apakah perusahaan besar seperti McD sales-nya ikut terpengaruh dengan adanya Delivery Order 14045 milik mereka? Ntahlah, saya tidak mempunyai datanya, tapi terlepas dari Delivery Order McD, layanan Delivery Order ini bekerja untuk sebuah warung makan Bakmi Jawa di dekat kost saya.

Komunitas J.CO Donuts

Beberapa lalu saya di-invite oleh seseorang yang tidak saya kenal untuk masuk ke sebuah mailing list yang bernama milis-jcommunity. Saya sempat bingung, millist apakan ini? ternyata setelah saya menuju halamannya, millis ini adalah millis untuk orang-orang penggemar J.CO Donuts. Ntah kenapa saat itu juga saya langsung kepirkiran, wah J.CO mau membentuk sebuah komunitas. Rasa penasaran muncul, dan juga apa sih sebenarnya keinginan mereka membangun komunitas melalui millist ini?. Iseng-iseng saya mencoba mengirimkan beberapa pertanyaan kepada moderator millist tersebut. Berikut pertanyaan dan jawabannya:

  1. Kapan sebenarnya community ini terbentuk? milis ini baru aja terbentuk. ini pun bukan dari internal J.CO tapi dari bantuan salah satu customer loyal nya J.CO.
  2. Apa dasar dan tujuan pembentukan millist-jcommunity ini? dan apakah memang nama dari comunity tersebut adalah millist-jcommunity? ok gini. dulu memang ada komunitas J.CO yang bisa diakses melalui web nya J.CO. Komunitas itu namanya J.COmmunity. tapi kurang berjalan dengan baik karena ternyata tidak banyak orang yang mengakses web J.CO untuk join dengan community nya. mereka membuka web hanya ingin melihat info produk baru dan lowongan kerja aja (hehehehe) so, kepikiran lha untuk bikin milis J.CO ini dengan bantuan salah satu customer loyal itu. dan untuk nama milisnya, kita tetap menggunakan nama J.COmmunity.
  3. Apakah selain di millist-jcommunity ini ada komunitas lain di dunia nyata (bukan internet) yang berkaitan dengan J.CO? sampai saat ini tidak ada.
  4. Apa yang di harapkan oleh J.CO kepada para anggota komunitasnya? Harapan terbesar ya…mmmm gini, kita menganggap para J.COmmunity member adalah customer2 loyal J.CO yang peduli dengan perkembangan J.CO, so kita berharap lewat milis ini, keinginan kita untuk memberi sesuatu yang lebih untuk customer loyal kita bisa tercapai.
  5. Apakah ada benefit tertentu yang akan diberikan oleh J.CO kepada anggota komunitas tersebut? Pastinya! karena sekarang sedang dalam tahap memperbanyak anggota, jadi program ‘memberi benefit’ itu belum dijalankan. tapi kita sudah mempersiapkan program2 tersebut. Untuk jangka pendeknya, akan ada acara yang dikhususkan untuk J.COmmunity. jadi ditunggu ajah!

Dari beberapa jawaban diatas, tampaknya J.CO memperbaiki J.COmmunity versi 1.0  yang hanya mengharapkan komunitas produk mereka akan terbentuk sendirinya dari orang-orang yang mampir ke website mereka. Dengan J.COmmunity versi 2.0 ini mereka jemput bola (orang-orang di-invite), dan diharapkan akan adanya sebuah loyalitas yang tinggi dari pelangganya dan juga komunikasi yang dapat membatu J.CO dalam mengembangkan produk mereka.

Oh ya titipan moderatornya, yang suka J.CO Donuts daftar aja di millisnya itu yah.

Iklan Partai Golkar dan Partai Demokrat

Kemarin waktu libur tahun baru China, saya menonton sebuah berita yang mempertanyakan tentang iklan Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Partai Golkar yang mengusung JK pada iklan tersebut membahas tentang keberhasilan JK dalam mebantu menciptakan kedamaian di beberapa daerah konflik di Indonesia, dan Partai Demokrat yang mengusung SBY pada iklan tersebut membahas tentang keberhasilan SBY dalam membuat program BLT yang membantu perekonomian rakyat.

Sebagaimana pengamatan saya, yang terjadi di pemerintahan saat ini adalah SBY adalah pemimpin yang fokus dalam bidang hankam dan JK adalah pemimpin yang fokus dalam bidang perekonomian.

Ntah kenapa iklan tersebut agak sedikit bertentangan dengan hasil dari pengamatan saya, apakah ini di sengaja karena untuk menambah image dari kedua tokoh tersebut?

Karena image dari SBY yang sudah terbentuk dari pemerintahannya adalah orang yang mengurus hankam dan JK juga terbuntuk sebagai orang yang mengurus perekonomian, maka mereka mengusung ide baru bahwa SBY juga bisa di bidang perekonomian dan JK juga bisa di bidang hankam, sehingga image dari kedua toko ini menjadi bertambah. Bagaimana menurut pendapat anda?

Telkomsel dan iPhone 3G pre Order

Kemarin dihebohkan oleh sebuah url dari Telkomsel yang isinya adalah form isian preorder iPhone 3G. Apakah iPhone 3G ini akan datang di Indonesia melalui Telkomsel?

Jika diliat dari halaman depan website Telkomsel disana ada pernyataan:

Telkomsel bekerjasama dengan Apple menghadirkan iPhone 3G di Indonesia dalam waktu dekat

Tapi di website tersebut telkomsel tidak memberitahu kapan sebenarnya iPhone 3G tersebut akan di-launching. Bisa jadi ini disengaja oleh Telkomsel dan pihak Apple-nya karena mereka ingin membuat iPhone 3G menjadi bahan omongan pada masa-masa menjelang launching dan akan menjadi sebuah antrian (booming) pada waktu iPhone 3G ini di-launching.

Dengan membuat sebuah form pre-order tersebut, Telkomsel dapat mengetahui interest level dari pasar tentang iPhone 3G ini, apakah responsenya bagus atau tidak. Dengan begini mereka (dalam hal ini Telkomsel) akan menentukan juga tingkat optimisme penjualan iPhone 3G ini.

Link terkait:

Blogger Sang Advertiser

Setelah nongkrong di millist Kopdar Jakarta dan membaca postingan dari Dimas Novriandi tentang ada seorang blogger yang mengundang temen-temen blogger lainnya untuk datang meng-observasi sebuah pabrik motor di salah satu kawasan di Jakarta/Bekasi seharian penuh. Tujuannya adalah agar para blogger yang datang dapat menulis hasil dari obeservasi ini pada blog mereka masing-masing. Ini bukanlah kuis, doorprize ataupun bentuk undian lain.

Dari sisi perusahaan, ini sangatlah bagus, jika response dari blogger-blogger tersebut adalah positif, maka hasil kegiatan ini sebagai sebuah media iklan bagi si perusahaan yang akan di datangi, iklannya berbentuk sebuah testimonial. Jika response dari blogger-blogger ini negatif, perusahaan tersebut haruslah siap untuk meresponse dari tulisan-tulisan ini. Response bisa penjelasan kepada sang penulis ataupun response berupa perubahan dalam perusahaan.

Dari sisi blogger, ini juga bagus. Memang kegiatan ini murni hanya observasi, tanpa iming-iming hadiah di dalamnya. Tapi inilah kesempatan untuk jalan-jalan ke sebuah pabrik motor, tanpa perlu mengurus birokrasi ataupun bernegosiasi dengan security. Kita bisa mempelajari dan melihat kehidupan sehari-hari yang ada di pabrik motor. Mulai dari proses perakitan sampai dengan penjualan, atau bahkan kegiatan sehari-hari para pekerja yang ada di pabrik tersebut.

Untuk informasi lebih jelasnya tentang kegiatan ini bisa diliat di blog ini.

Telkomsel Flash vs IM2

telkomsel flash
1.00
im2
1.84

viz1

Telkomsel Flash dan IM2 adalah dua brand yang saling bersaing di Indonesia dalam hal penyedia layanan internet. Mereka bisa dikategorikan sebagai brand yang bersaing dikarenakan memiliki konsep yang sama yaitu ber-internet dengan mobile (dimana saja dan kapan saja). Banyak cerita negatif dan positif (dalam hal teknis) yang beredar di Internet ataupun koran-koran di Indonesia (surat pembaca) tentang kedua brand ini. Di sini saya tidak akan melihat tentang hal teknis tersebut tetapi saya akan mencoba melihat interest level dari kedua brand ini dengan menggunakan Google Trends.

Dalam Google Trends kita bisa melihat jumlah dari pencarian (dalam bentuk indeks), nah saya mencoba membandingkannya dengan menggunakan kata kunci “telkomsel flash” dan “im2” dan data yang ditampilkan adalah data 12 bulan ke belakang. Hasil grafik-nya seperti yang tertera di atas. Indeks jumlah pencarian saya artikan sebagai interest level. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jika saya mencari informasi tentang suatu produk di Google sebenarnya tertarik pada produk tersebut.

Dari grafik di atas terlihat bahwa Telkomsel Flash, di awal tahun 2008 memiliki interest level yang lebih rendah dibandingkan dengan IM2, indeksnya tidak sampai satu. Hal ini wajar karena Indosat telah meluncurkan terlebih dahulu IM2, dengan demikian masyarakat luas lebih dulu tau IM2 dibanding dengan Telkomsel Flash. Namun Telkomsel berhasil meningkatkan interest level Telkomsel Flash menjadi lebih dari 1.0 dan setara dengan IM2 dengan meluncurkan Telkomsel Flash Unlimited.

Jika diliat dari interest level ini, pada masa inilah Telkomsel Flash benar-benar menjadi pesaing dari IM2. Melihat keberhasilan ini, IM2 sepertinya merasa gerah, mereka pun meng-copy dan memodifikasi sedikit dari Telkomsel Flash Unlimited ini dengan meluncurkan IM2 Broom Unlimited. Hasilnya pun tidak mengecewakan. IM2 berhasil meningkatkan interest level mereka dari lebih dari 1.0 sampai dengan lebih dari 3.0.

Apakah “perlombaan” ini akan terus berlanjut atau salah satu dari mereka sudah merasa cukup dengan interest level mereka saat ini?

Mari Bersaing Dengan Parpol, Caleg, Capres

Tahun 2009 bisa disebut tahun politik untuk Indonesia, hampir sepanjang tahun orang-orang akan membicarakan tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Mulai dari Pemilu Calon Legislatif (Caleg) sampai dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Siapakah orang yang mendulang uang pada tahun ini? Salah satunya adalah vendor papan reklame. Papan reklame kemungkinan akan diisi oleh wajah-wajah dari para partai politik, caleg sampai dengan capres dan cawapres. Lalu jika papan reklame tersebut banyak diisi oleh capres dan cawapres, gimana nasib para perusahaan yang ingin memasang iklan? Tentunya jatah titik perusahaan tersebut akan berkurang.

Mungkin sekaranglah jamannya media baru yang selama ini hanya berperan sebagai alternatif media saja. Media-media tersebut antara lain:

  • Mobile atau sering disebut Mobile Advertising. Disini perusahaan bisa mengiklankan produk mereka melalui fitur-fitur yang telah disediakan oleh operator tertentu yagn mereka pilih sebagai vendor iklan mereka. Contoh-contoh fitur ini adalah SMS iklan, MMS iklan, RBT iklan, dan lain-lain.
  • Online Advertising. Disini perusahaan bisa melakukan apapun, mulai dari memasang print ad pada situs tertentu (web 1.0) atau mereka membuat sebuah blog yang interaktif antara si perusahaan dan pembaca blog tersebut (web 2.0).

Dengan adanya media alternatif tersebut, maka perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir lagi akan berkurangnya jatah untuk memasang iklan di papan reklame.