Category Archives: Mobile

Dasar-Dasar Digital Media

Digital marketing adalah term yang biasa digunakan dalam dunia marketing yang menggunakan teknologi digital, namun juga termasuk mobile advertising, display advertising, dan media digital lainnya. Digital marketing umum digunakan pada saat orang-orang sudah mulai menggunakan internet untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti mencari informasi, berbelanja, nonton, dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan waktu, Digital marketing dapat dibagi menjadi dua yaitu Digital Creative & Content dan Digital Media & Performance.

Digital creative & content adalah sebuah kegiatan marketing untuk melakukan engagementterhadap pelanggan dari sebuah merek atau perusahaan. Digital creative & content biasanya meliputi media-media yang memang dimiliki oleh perusahaan tersebut termasuk teknologinya (owned media) dan juga untuk media-media yang dikelola oleh sebuah brand atau perusahaan namun menggunakan platform yang sudah ada (earned media). Contoh dari owned media adalah sebuah website, microsite, dan aplikasi, sedangkan contoh earned media adalah Facebook Fanpage, Twitter brand account, Instagram brand account atau biasanya disebut dengan social media. Digital creative and content ini memerlukan sebuah creative content untuk dapat mengatur media nya, baik yang sifatnya rutin setiap hari maupun yang sifatnya sesaat (tactical). Contohnya sebuah merek / perusahaan memerlukan sebuah content strategy agar akun yang mereka kelola tetap memiliki aktivitas atau memerlukan ide kreatif seperti upload video baik menggunakan microsite atau bisa juga menggunakan platform yang ada seperti facebook, twitter.

Digital media & performance adalah sebuah kegiatan marketing untuk mencapai target audience yang sebesar-besarnya dan efektifitas dari pencapaian target tersebut apakah target memang sesuai dengan objektif, hingga pada akhirnya dapat menghitung output baik berupa  sebatasawareness dari sebuah produk maupun pembelian langsung. Untuk melakukan perhitungan tersebut diperlukan sebuah alat yang dapat melakukan tracking, seperti Google Analytics.

Untuk mencapai target audience tersebut, biasanya merk / perusahaan menggunakan pihak lain yaitu media pada umumnya seperti detik.com, kompas.com, facebook.com, dan lain-lain. Pada prakteknya, perusahaan menggunakan agency dalam melakukan pembelian terhadap media-media tersebut.

Ketika merk/perusahaan menggunakan jasa media tersebut, maka media-media tersebut akan memberikan keluaran yang berupa:

  1. Impresi (Impression) adalah sebuah keluaran dari media, yang didefinisikan sebagai jumlah iklan yang dilihat oleh target audience.
  2. Klik (click) didefinisikan sebagai banyaknya orang yang melakukan click terhadap iklan.
  3. CTR (Click Through Rate) adalah jumlah click dibagi dengan jumlah impresi.
  4. Engagement, biasanya digunakan di media sosial yang sifatnya berbayar. Engagementdapat berupa aktivitas yang terjadi, seperti repost (retweet), favorite, click links, dan lain-lain.
  5. View, digunakan di media yang berbasis video, seperti youtube.
  6. Lead adalah banyaknya orang yang melakukan pengisian terhadap sebuah form website.
  7. Akuisisi adalah jumlah transaksi yang terjadi akibat terpapar oleh iklan tersebut melalui sebuah media.
  8. Download/Install, adalah jumlah transaksi download/install yang terjadi akibat dari iklan sebuah media.

Secara garis besar media-media yang ada dapat dikategorikan sebagai berikut:

om

Untuk menggunakan media-media di atas maka perlu dipahami terlebih dahulu jenis-jenis skema pembelian yang ada:

  1. Period based adalah pembelian yang berdasarkan waktu lamanya merk/perusahaan beriklan. Period based bisa bersifat harian, mingguan atau bulanan.
  2. CPM (Cost Per Mile Impression). Seperti dijelaskan di atas, Impresi adalah, jumlah iklan yang terpapar oleh target audience, jadi jika diartikan CPM adalah biaya yang dikeluarkan oleh merk/perusahaan berdasarkan per seribu jumlah impresi yang didapat.
  3. CPC (Cost Per Click), adalah pembelian yang berdasarkan banyaknya jumlah klik yang didapat dari target audience.
  4. CPL (Cost Per Lead). Jika merk/perusahaan memiliki sebuah form registrasi atau form lainnya, maka mereka dapat menggunakan jasa media dengan melakukan pembelian berdasarkan banyaknya orang yang mengisi form tersebut.
  5. CPA (Cost per Acquisition). Jika perusahaan memiliki sebuah transaksi pembelian dalam sebuah website, beberapa media menawarkan sistem pembayaran yang berdasarkan akuisisi pelanggan.
  6. CPD/CPI (Cost Per Download/Cost Per Install), skema pembelian ini digunakan untuk melakukan sebuah campaign dengan tujuan memperbanyak jumlah download atau install.
  7. CPV (Cost Per View) adalah skema pembelian yang digunakan untuk media iklan video, dimana pembayaran akan dilakukan berdasarkan jumlah video terputar sesuai platformmasing-masing.
  8. CPE (Cost Per Engagement). Dalam media sosial, engagement adalah sebuah keharusan, dan merk/perusahaan dapat menggunakan jasa iklan di media sosial dengan cara berbayar berdasarkan engagement yang terjadi. Engagement disini dapat didefinisikan sebagai sebuah repost (retweet), favourite, reply, dan click link. Pembelian iklan di social media ini adalah berbeda dengan managing media sosial untuk earned media, dimana pada earned media tidak bisa memilih target audience yang lebih besar (earned media hanya berdasarkan jumlah follower/fans yang ada).

Digital media platform dijelaskan sebagai berikut:

  1. Single Site, merupakan media yang selama ini kita kenal, seperti detik.com, kompas.com.Single site menjual produk iklan mereka, karena memang basis mereka yang memilikitraffic yang tinggi dan biasanya merupakan sebuah website berita yang credible. Iklan yang ada pada single site biasanya berupa banner, advertorial,  dan lain-lain.
  2. Ad/Web Network, banyaknya website mendorong para pelaku industri untuk memikirkan bagaimana iklan bisa tetap tayang di beberapa website, tanpa harus melakukan kontak ke masing-masing pemilik website. Untuk itulah ad network tercipta, dimana para pemegang merk/perusahaan dapat membeli iklan melalui platform ini, dan iklan mereka akan tayang di beberapa website yang telah bergabung dengan jaringan iklan tertentu. Iklan yang ada pada single site biasanya berupa banner.
  3. Mobile Network. Trend pengguna handphone dan smartphone yang semakin meningkat, mendorong pelaku industri tidak hanya memikirkan website desktop saja, namun juga mobile. Dengan konsep yang sama dengan ad network maka terciptalah mobile network untuk kebutuhan beriklan di platform mobile. Platform mobile disini bisa saja website mobile ataupun aplikasi. Iklan yang ada pada single site biasanya berupa banner.
  4. Programmatic. Setelah banyaknya para pemegang merk/perusahaan menggunakan ad network, muncul masalah baru, dimana terjadi persaingan antar merk/perusahaan supaya mereka tampil dan dominan dibanding dengan competitiornya. Untuk itu muncul sebuah sistem yang sifatnya adalah bidding, yang dilakukan oleh pihak client dalam hal ini pemegang merk/perusahaan. System bidding tersebut harus di manage setiap hari, dan ini membutuhkan resource. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem otomatisasi dengan menggunakan sistem komputer, yang disebut dengan programmatic.
  5. Search Engine Marketing adalah media yang memanfaatkan search engine seperti Google search engine sebagai sarana untuk iklan/promosi dari sebuah produk. Dengan adanya Search Engine Marketing, pemegang merk/perusahaan dapat mengatur eksistensi mereka berdasarkan keyword-keyword yang memang dipakai oleh orang banyak.
  6. Email Direct Marketing adalah pemanfaatan email untuk melakukan iklan.
  7. Social Ads. Trend platform social media yang memang digunakan sehari-hari, menimbulkan sebuah wadah baru dimana pemegang merk/perusahaan dapat memasang iklan mereka pada platform tersebut.
  8. Video Ads. Adanya platform video seperti Youtube, membuka kesempatan yang besar untuk pemegang iklan memanfaatkannya untuk beriklan.

Digital media platform yang diatas, untuk proses pembeliannya terdiri dari dua cara, yaitu:

  1. Melalui Sales person/Account Management, dimana para pemilik merk/perusahaan cukup menghubungi Sales person dan menyerahkan materi iklan, maka iklan dapat langsung tayang sesuai kesepakatan. Secara cost, sistem seperti ini adalah fixed cost.
  2. Akses platform mandiri, dimana para pemegang merk/perusahaan dapat melakukan langsung pembelian dengan cara masuk ke dalam platform tertentu dan melakukan request. Sistem seperti ini biasanya menggunakan sistem tender. Para pengiklan langsung akan mengakses dan akan mengontrol sistem tender. Cost yang akan dikelola sifatnya adalah variabel, mengikuti banyaknya orang yang melakukan tender dalam suatu platform.

Iklan LG G2 yang pintar

Baru saja mendapatkan informasi dari website M&C Saatchi bahwa LG dengan produk G2 mengeluarkan iklan yang cukup pintar (dan sadis) menurut saya.

Mereka membuat materi iklan untuk dikeluarkan di handphone saingan mereka dengen cara mengkustomisasi isi iklan tersebut.

Adapun handphone yang menjadi target sasaran mereka adalah HTC One X, iPhone 5, dan Samsung Galaxy S4. dibawah dapat dilihat screenshots-nya.

Secara teknologi hal ini bisa-bisa saja. Keunggulan dari digital media, khususnya di mobile advertising kita bisa melakukan kustomisasi dengan berbagai level sesuai dengan target audince dan objective dari kita memasang iklan. Banyak sekali variasi yang bisa kita lakukan, kita bsia men-target berdasarkan operator, operting system, jenis handphone, browser, category applikasi dan masih banyak lainnya.

yang menarik saya untuk membahasnya adalah, cara mereka membuat materi creativenya yang cukup berani, yaitu dengan mengusung kelemahan dari masing-masing handphone saingan mereka. Ya memang sah-sah saja melakukan hal ini (mungkin) di luar sana, namun dalam etika beriklan di Indonesia, As Far As I Know, hal seperti ini masih makruh hukumnya. bagiamana menurut anda?

 

 

Broadcast BBM (BlackBerry Messenger)

Yang punya BlackBerry pasti sering mendapatkan broadcast yang penting dan yang gak penting. Bagi saya sampai bingung mana yang penting dan mana yagn gak penting. Dan juga ada pertanyaan apa motivasi orang-orang yang mem-broadcast ini ya?

Nahh… ntah kenapa saya pengen banget untuk menuliskan ulang broadcast yagn satu ini (diterima tanggal 22 Februari 2011):

PERHATIAN!! MULAI 5 MARET 2011 JANGAN COBA-COBA MENYUAP POLISI LAGI, ITU HANYA JEBAKAN..

Segala pelanggaran di jalan raya baik naik motor/mobil “JANGAN” MINTA DAMAI, MEMBERI UANG, BERARTI MENYUAP, wlo pun Polisi menawarkan damai, karena itu HANYA PANCINGAN/JEBAKAN. “Lebih baik minta di tilang nanti di urus di pengadilan”

Ini adalah instruksi Kapolri kepada seluruh jajaran Polisi bahwa “Bagi POLISI yg bisa membuktikan warga yg menyuap Polisi – Dapat Bonus Rp. 10 jt/warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun”. (nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100rb, jelas aja Polisi pilih menjebak).

PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, info tsb banyak yg tidak tahu. Jadi Polisi sedang mencari2 KELEMAHAN/KELENGAHAN kita biar terpancing untuk menyuap. Di JKT/SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena tidak tahu instruksi baru dari Kaplori ini.Please inform berita ini kepada siapa saja yg anda kenal terlebih keluarga anda.

Demikianlah isi broadcast BBM. Pada dasarnya isi broadcast tersebut sangat bagus, supaya kita berhati-hati agar tidak lagi menyuap polisi dan menjadi lebih disiplin dengan menaati peraturan. Namun ada yang aneh dengan isinya, pada bagian atas tertulis peraturan tersebut berlaku mulai tanggal 5 Maret 2011, di bagian penutup tertulis ” Di JKT/SBY sudah banyak yg kena jebakan ini”. Jadi ini berlaku mulai kapan sih? tanggal 5 Maret 2011 atau tanggal berapa?

ah ini hanya salah satu dari broadcast BBM yang kadang mengesalkan.. pasti teman-teman yang lain punya banyak pengalaman juga, xixixi..

 

Acer Liquid E, Another Android Device

Demam Android, itulah tema Indonesia Cellular Show 2010 yang berakhir kemarin hari minggu tanggal 19 Juli 2010. Dimana-mana ada gambar si robot ijo ini. Saya jadi ingat beberapa waktu yang lalu sempat mengoprek OS Android di handphone jadul saya. Setelah sempat mengoprek tersebut, ternyata memang OS handphone besutan google ini sungguh canggih, dan membuat saya mengidam-idamkan memiliki handset canggih dengan OS tersebut.

Berjalan-jalan selama di ICS dan baca-baca twitternya Acer Indonesia, saya menemukan sebuah handphone dari perusahaan (yang saya tahu) adalah perusahaan penjual laptop, yaitu Acer. Handphone ini diberi nama Acer E Liquid.  Saya pikir pertamanya ini bukan handphone, mengingat yang menjual adalah pedagang laptop/notebook, maka tebakan saya adalah tablet (pesaing dari iPad yang lagi heboh).

Mencoba-coba Acer ini, memang tidak ada yang special dari sisi fitur (gak munafik :p) dibandingkan dengan handphone dalam satu level. Ini karena saya sudah teracuni oleh banyaknya handset android yang ada disana. Mulai dari nexian, sampai dengan sony ericsson mengeluarkan handset berbasis Operating System ini. Tapi walaupun tidak ada yang special, namun tetap aja handphone ini merupakan handphone dalam jajaran papan atas, karena technology yang dibawahnya. Layarnya sudah lembut terasa, tak perlu lagi teken-teken seperti handphone touch screen lama saya.

Oh iya, kalau diliat-liat spec, dimensi, dllnya sih mirip iPhone 3G, tapi yang ini sedikit lebih canggih. Prosesornya berkecepatan 768 Mhz, sedangkan iPhone 3G hanya 412Mhz. Kamera built in yang digunakan sebesar 5 Mega Pixesl lebih tinggi specnya dibanding iPhone 3G yang hanya 2 Mega pixels. Selain itu tentu saja dari sisi OS menangan yang Acer, karena Android ini, terutama di bagian Multitaskingnya.

Kalau mau main games, experiencenya sama seperti iPhone 3G, dengan Accelerometer, membuat games menjadi seru, Anda bisa mengecek layanan game dari P4R-Gaming, tanpa perlu teken-teken layar lagi (summon chika, untuk memberikan video dari  games yang telah saya mainkan). Ehem.. Jika saya disuruh memilih iPhone 3G dan Acer ini, dengan milihat sisi fitur mungkin saya akan memilih handphone ini.

Yah daritadi ngebahas fitur semua, dari sisi expansi bisnis, acer melakukan langkah yang tepat untuk bermain di smartphone berbasis Android. Di mashable, pernah dibahas, baha android saat ini sedang tumbuh-tumbuhnya untuk menggerogoti platform-platform lainnnya.

Trend komputasi mobile pun sekarang semakin marak, mulai dari aktifitas bisnis sampai dengan aktifitas social bisa dilakukan di mobile. Hal ini ditambah dengan dukungan koneksi yang murah (kadang ada orang yang masih bilang mahal) dari operator telekomunikasi di Indonesia. Nah dengan melihat trend tersebut, acer semakin melengkapi product-product technology mereka.

Ada satu pertanyaan yang mungkin sampai sekarang belum terjawab yang terlintas di benak saya, mengapa Acer E Liquid ini di posisikan sebagai handset yang cukup mahal (Rp. 4,5 juta sekian-sekian), sedangkan Acer itu telah terbentuk (di kalangan teman-teman saya) sebagai laptop murah & berkualitas di Indonesia? Kenapa mereka tidak keluar dengan solusi handphone murah juga ya, mengingat market Indonesia yang price sensitif juga?

Ah sudahlah, over all saya senang dengan adanya Aer E Liquid ini, menambah khasanah per Android-an di Indonsia. Selamat datang era Android di Indonesia

iPhone 4, Recommended or Not?

Tadi sore Customer Reports sempat menjadi trending topics di twitter, saya penasaran ada apa sih sebenarnya. Ternyata isinya seputaran iPhone. Ketika saya cari tentang Customer Reports di Twitter, semuanya mengatakan bahwa iPhone 4 tidak recommended.

Whatt?? iya ternyata problemnya adalah pada antena. Sebenarnya issue antena ini sudah ada dari beberapa hari setelah iPhone tersebut keluar untuk diperdagangkan. Video dari Customer Reports ini, mungkin bisa dilihat di video dibawah ini:

Steve Jobs, sebagai bos Apple merasa gerah, beliau menulis seperti ini: “Consumer Reports may be the best magazine there is but I can’t recommend it because it won’t open from the lefthand corner.” (maaf tidak bisa screenshot karena error). Selain itu menurut engadget, apple juga menghapus di beberapa forum terkait dengan berita ini. wew.. sampai sebegitunya om..

Hmm… error ini juga sebenarnya bisa dijadikan senjata bagi para pesaing penjual iPhone tersebut, i.e. di Indonesia, XL ataupun Indosat bisa saja menyerang Telkomsel dengan hal ini, itupun kalau Telkomsel menjual iPhone 4.

Haruskah kita membeli iPhone 4?

Suka Duka Beberapa FItur di iOS 4 iPhone 3G

Hari selasa kemarin saya mengupdate iPhone 3G saya menjadi menggunakan iOS 4. Memang dalam iPhone 3G, iOS 4 ini tidak berjalan sangat maksimal karena beberapa fitur tidak bisa di jalankan. Beberapa website yang saya lihat mengatakan fitur-fitur yang tidak bisa jalan tersebut bisa kita jalankan jika kita mau men-jailbreak iPhone 3G kita.

Beberapa hari menggunakan iOS 4 ini, ada beberapa fitur & applikasi yang saya sukai yaitu:

  1. Unified Inbox. Seperti Blackberry, begitulah saya menjelaskan dengan enteng ke teman-teman yang menanyakan bedanya apa antara OS lama dan OS baru tersebut. Sebenarnya hanya mirip, karena dalam unified inbox ini, e-mail dalam folder-folder yang kita definisikan dalam iPhone tidak ditampilkan, berbeda dengan Blackberry yang mengeluarkan semua messagenya sampai ke folder-folder yang kita definisikan. Satu lagi improvement di sisi e-mail ini adalah koneksi yang saya rasakan lebih stabil dari sebelumnya. Jika sebelumnya saya menggunakan jaringan GPRS sangat-sangat susah untuk menarik e-mail, kini dengan jaringan GPRS saya malah dengan mudah membaca e-mail yang ada di iPhone. Siang ini (25 Juni 2010), saya menemukan kejanggalan dalam proses e-mail yang ada di iOS 4 ini. Saya me-reply e-mail ke banyak orang, ternyata e-mail tersebut sudah sampai dan di handset e-mail tersebut masih bercokol di outbox, dan ketika saya mencoba kirim lagi, keluar notifikasi error, dan sebenarnya notifikasi ini adalah palsu, karena e-mail yang saya coba kirimkan lagi ternyata tetap terkirim.
  2. iBook. Saya pernah mencoba mendownload buku-buku yang ada di iTunes, tapi berbeda dengan iBook ini. iBook langsung mendeteksi dimensi daripada buku yang kita baca sehingga tulisannya tidak terlalu kecil atau terlalu berat. Hal negative  rasakan adalah, jika kita baru pertama membuka buku tersebut, dibutuhkan sedikit kesabaran karena loadingnya cukup lama. Ntah kenapa ya loadingnya bisa lama? ada yang tau?
  3. Folders. Dengan folder ini kita bisa menggabungkan applikasi-applikasi kita sehingga lebih rapi dan teratur. Dengan fitur ini saya jadi tau ternyata sebagian besar applikasi yang saya download adalah games.
  4. Faces and Places in Photo. Dengan fitur ini kita bisa tau dimana lokasi kita pernah mengambil foto yang ada di iPhone kita.

Untuk masalah wallpapers & multi tasking, wah saya kurang tau, kecuali ada yang mau memberikan ke saya iPhone 3GS atau bahkan iPhone 4. anyone? 😛

Indosat Android

Kemarin hari senin (22 Februari 2010), Indosat melaunching bundling handset (walaupun cuma pre-order:P). Ada sesuatu yang unik dari launching bundling handphone ini adalah jika biasanya bundling handphone di launching berdasarkan vendor pemilik handset, tapi kali ini yang di launching adalah berdasarkan Operating System.

Ini merupakan strategi yang bagus. Saat ini memang belum ada operator yang bekerja sama dengan Google secara resmi untuk meluncurkan handphone berbasis Android. Dengan memanfaatkan Android yang berbasis open, Indosat berani melaunching dengan cara mengumpulkan semua handset dengan tipe operating system ini.

Dengan adanya bundling seperti ini, maka Operating System sudah mulai dilirik sebagai salah satu alat penjualan dan tidak hanya terpaku oleh merk handsetnya saja. Memang belakangan ini ‘perang’ Operating System dalam handphone mulai ada percikannya, mulai dari apple, nokia, samsung, RIM sudah mulai membuat operating system sendiri. Dari experience saya mencoba, Android merupakan the best Operating System unduk handset karena selain masalah kedinamisan dalam user interface, dia juga memiliki background process (multi tasking) yang sangat stabil, dan juga sampai menghabiskan pulsa saya :D.

Memang dulu Telkomsel pernah melaunching HTC Magic, sebagai handset pertama yang berbasis Sistem Operasi Android, namun pada awal peluncurannya handset HTC magic ini kurang “menggigit” ntah karena orang belum mengerti atau memang pada saat itu yang booming Blackberry?

Tapi terlepas itu semua, saya sangat suka dengan langkah Indosat ini, timingnya cukup pas untuk mengumpulkan semua handset berbasis sistem operasi yang sama ini karena pada beberapa waktu yang lalu Google juga meluncurkan Google Phone ( HTC Nexus-One) berbasis Android yang secara tidak langsung ketika orang melihat bundling seperti ini, orang sudah mengerti bahwa Android itu termasuk keluarga Google, terlepas dia kerjasama atau tidak dengan Google, nama besar Google bisa menjadi salah satu pemicu untuk berjualan. Nice!

Langit Musik, Membuka Peluang Baru Untuk Industri Musik Indonesia

Mulai dari minggu lalu, twitter saya sering dijejali dengan #langitmusik. Apa itu Langit Musik? Langit musik adalah layanan toko musik digital untuk pelanggan Telkomsel. Dalam layanan ini Telkomsel bekerja dengan label & beberapa content provider untuk menyediakan lebih dari 10ribu lagu dalam negeri dari berbagai aliran musik.

Mengingat pembajakan di negara ini yang semakin merajalela, maka layanan ini dapat berarti sebuah harapan baru bagi industri musik di Indonesia. Dengan harga Rp. 5,000 untuk mendownload selamanya, saya rasa harga ini tidak terlalu mahal, terbukti itunes aja menjual lagunya dengan kisaran (more or less) $1.

Dengan langit musik ini juga, semakin membuka peluang orang-orang untuk mendengarkan musik kapan saja dan dimana saja. Untuk memainkan lagu kita bisa menggunakan handphone kita masing-masing selama handphone tersebut mendukung OMA 1.0. Untuk membeli lagu, banyak alternatifnya seperti melalui website, wap, UMB *616# dan juga melalui SMS. Untuk FAQ dan manual lainnya mungkin bisa langsung aja ke websitenya.

Ada hal yang menarik lainnya dari layanan toko digital ini, yaitu cara pembayaran. System pembayaran portal ini sungguh sangat memudahkan. Salah satunya yaitu dengan memotong pulsa yang ada pada handphone kita. Dengan begitu kita tidak perlu lagi membawa uang kemana-mana untuk membeli suatu lagu.

Kekurangan dari toko ini adalah pada waktu softlaunch, websitenya berat banget dan juga lagunya hanya lagu-lagu Indonesia. Dan yang paling pokok bagi saya, kok gak bisa dimainkan di iPhone yah? 😀

Nah mengingat yang mengeluarkannya adalah operator terbesar di Indonesia, harusnya portal ini bisa sukses. Promosi yang dilakukan juga gila-gilan, selain melakukan softlaunch juga melakukan konser besar-besaran dengan beberapa artis dan itu semua gratis yang akan dilakukan tanggal 30 besok. Dan rencananya tanggal 12 Februari nanti portal ini juga akan melakukan event lagi.

Apakah toko ini bisa seberhasil NSP 1212, semuanya tergantung pelanggan di Indonesia? mari kita tunggu & ayo berantas pembajakan di Indonesia.

WordPress di iPhone, Applikasi untuk Blogger

Minggu lalu saya iseng-iseng browsing di apple store apakah ada applikasi yang bisa untuk menulis blog dari iPhone. Kata kunci yang pertama saya cari adalah blogger.
Banyak sekali applikasi yang terkait ternyata. Salah satunya adalah BlogWriter. Applikasi ini ada dua versi yaitu yang gratis dengan banyak limitasi atau bayar seharga $1.99.
Lalu saya ingat engine blog yg tangguh, yaitu wordpress. Saya langsung cari di apps, dan hasilnya tidak mengecewakan. Saya menemukan applikasi WordPress yang gratis.
Tanpa banyak basa basi saya langsung download applikasi ini. Saya langsung bingung, saya kan tidak punya blog di wordpress?
Tapi karena blog yang ini (https://podelz.net) menggunakan wordpress saya langsung mencoba login ke dalam blog saya ini. Yah tentu saja error, terdapat pesan yg menyuruh saya mengaktifkan XML-RPC yang terdapat dalam menu admin>setting>writing.
Setelah fitur tersebut diaktifkan, applikasi langsung login dan mendownload content yang ada di sana. Content tersebut terdiri dari Post, Page dan Comment.
Hal spesial dari applikasi ini adalah dia bisa upload foto, tanpa harus menupgrade menjadi sesuatu yg berbayar seperti pada applikasi BlogWriter.
Semoga saja dengan adanya ini membantu para blogger yang punya iPhone untuk rajin mengisi blognya. Termasuk saya:D

Telpon & SMS, Tinggal Tunggu Waktu!

Basic services dunia telekomunikasi saat ini ada 2 yaitu telpon dan SMS. Namun belakangan ini internet sudah mulai di lirik untuk menjadi salah satu basic services.
Perkembangan internet telah mengubah segalanya, termasuk di bagian telekomununikasi. Banyak orang telah memprediksi bahwa SMS akan tergantikan dengan instant messeging. Lihat saja sekarang blackberry menjamur di Indonesia. Dengan mengandalkan jaringan internet yg spesial yang lebih reliable, blackberry berhasil mengubah SMS menjadi instant messeging. Mereka sukses dengan Blackberry Messenger (BBM) mereka.
Kenapa saya bisa bilang sukses. Dari pengamatan saya ke banyak teman (cuma saya yang gak pake Blackberry sekarang:( ) mereka benar-benar membuat BBM sebagai pengganti SMS. Misalnya jika saya & teman-teman mau pergi dan menunggu salah satu teman lainnya, jika dulu kita selalu bilang ‘sudah di SMS belum?’, sekarang berganti dengan ‘sudah di BB belum?’
Selain SMS telpon juga akan berubah menjadi telon berdasarkan internet atau sering disebut VoIP. Mungkin kita pernah mendengar VoIP Merdeka atau juga skype, dengan menggunakan itu kita dapat melakukan voice chat yang kurang lebih rasanya seperti menelpon.
Nah untuk telpon ini, selama layanan internet masih tidak stabil dan skema tarif yang masih mahal, layanan VoIP ini akan sulit untuk berlembang. Jikq benar telpon & SMS ini semuanya sudah running under internet, seharusnya harganya juga akan jauh lebih murah.

*tulisan ini tadinya mau diupload lewat handphone, tapi ternyata handphone canggih ini masih ada limitasinya juga*