Beberapa hari ini banyak sekali bertebaran di blogosphere tentang dukungan terhadap Ibu Prita yang ditahan akibat berbagi cerita, pengalaman dan sekaligus complaint yang dilakukan di sebuah media elektronik. Untuk lebih detailnya salah banyaknya bisa diliat di blog punya Tikabanget, Ndorokakung, dan lainnya.
Dalam kasus Ibu Prita ini, beliau hanyalah seorang biasa yang mengguankan internet sebagai media untuk melakukan complaint. Dalam generasi upload saat ini, harusnya hal ini merupakan suatu yang wajar. Setiap orang memiliki kebebasan untuk membagi apapun yang mereka miliki, termasuk didalamnya complaint.
Dalam hal meng-complaint sesuatu terkadang hal ini bisa saja merugikan seseorang atau perusahaan, tetapi menurut saya tindakan yang harusnya dilakukan perusahaan tersebut adalah memperbaiki produk atau layanan mereka bukan malah menuntut pelanggan mereka. Saya bingung kenapa perusahaan berani menuntut pelanggannya di era social media sekarang ini. Apakah mereka tidak takut kalau image perusahaan mereka bisa tambah hancur?
mantab!!!!!
Pingback: Bebaskan Ibu Prita Mulyasari
ijin lewat, ini situs ke 10 yang sudah saya blogwalking-in tentang buruknya pelayanan RS OMNI.. *geleng2 kepala sambil mikir “omni omni.. kasian deh lu”
semoga saja bisa jadi pembelajaran wad semua..
semoga keadilan ditegakkan..!!!
polisi yang buruk akan memberikan dampak buruk pula bagi perusahaan. mustinya hal ini sudah diperhitungkan sejak awal oleh pihak yang menggugat dan menolak kritik itu.
bukan hanya buruk, polisi mereka juga bodoh.
hehe,, jadi inget, ibu bela2in telpon waktu bliau lg kerja, cm buat ngingetin, ati2 jd bloger, jangan komplen sembarangan, nti dibui 😀 ,, *sudah dijelaskan kepada ibuku sekarang 🙂
Saya ndak mau komen macem-macem ah..
Ntar Mas nuntut saya karena kasus, ‘pencemaran nama baik’
masalahnya blom ada contoh nyata perusahaan hancur gara-gara menuntut konsumen di negara kita, yang sering kan orang dipenjara gara-gara pencemaran nama baik. makanya yang sekarang ini apapun putusannya bakal jadi contoh buat yang laen