Tag Archives: Sales

Kolaborasi Iklan

Sebulan belakangan ini kita mungkin melihat di televisi tentang iklan gabungan antara ketiga produk unggulan dalam negeri di pasar yaitu Kacang Garuda, Teh Botol Sosro dan Tolak Angin. Iklan gabungan tersebut mengusung tagline “Produk Indonesia, Tuan Rumah di Negeri Sendiri“, hal ini sangatlah pas karena pemerintah juga sedang menggenjot produk-produk dari dalam negeri untuk mengatasi global krisis yang sedang terjadi.

Tidaklah heran dalam hal ini, co-branding bukanlah hal yang baru dalam dunia marketing, contohnya saja antara Garuda-Citibank, Telkomsel-Citibank, KFC-Fruit Tea. Sejauh saya melihat iklan di TV saya belum pernah menemukan iklan TVC yang mengusung produk sekaligus dalam satu frame.

Di masa krisis seperti ini, hal ini saya bilang ini cukup cerdas dimana mereka bisa memotong budget iklan mereka dengan cara sharing budget diantara ketiganya. Apakah ini memang betul impact dari krisis atau mereka mau mendukung kegiatan pemerintah? Apapun alasannya iklan ini telah memberikan warna di dalam dunia periklanan di Indonesia.

Delivery Order Ala Bakmi Jawa

Tadi sewaktu pulang, saya mampir di sebuah warung makan langganan saya di daerah slipi. Sebenarnya saya tidak sedang mencari makan, karena sebelumnya sayah sudah makan. Saya mampir ke sana untuk membeli segelas jus melon. Sambil saya menunggu jus saya jadi, mata saya langsung terarah kepada sebuah tulisan dalam menu yang bertuliskan “Terima Pesanan, Hubungi 0815xxxxxxxx”.

Dan pada saat itu juga, sang pemilik warung makan sedang tidak ada order, maka saya langsung berinisiatif untuk menanyakan apa maksud terima pesanan ini, apakah untuk partai besar ataukah kecil? Dan beliau menjawab bahwa beliau menerima pemesanan untuk partai besar dan partai kecil. Untuk partai kecil, saya iseng mengusulkan kepada beliau agar menggunakan juga layanan Delivery Order?

Wah kamu belum tau yah… sebenarnya saya itu sudah ada layanan delivery order, tapi untuk delivery order ini minimal pemesanan adalah 3 orang, jawab si pemilik. Wah ternyata si bapak benar-benar tau target market-nya. Memang kebanyakan dari orang yang makan di warung ini adalah orang-orang yang tinggal di kost-kostan di daerah tersebut. Biasanya orang banyak memesan adalah orang-orang dari kost-kostan wanita yang mungkin malas untuk keluar rumah/kamar.

Berdasarkan pernyataan beliau, hampir setiap hari pasti ada yang menelepon untuk memesan makanan ataupun minuman dan juga untuk delivery order.

Lalu saya mengusulkan sebuah ide kembali. Wah kalau memang ada tiap hari ada yang pesan, kenapa gak dibuat tarif saja untuk layanan delivery order-nya, yah biar ada tambahan pemasukan? Beliau setuju dengan ide saya, memang selama ini walau tidak ada tarifnya, orang yang menjadi pengantar sering mendapatkan bonus tambahan dari sang pembeli. Nah kalau ada tarifnya kan bisa mendapatkan sebuah bonus yang pasti.

Kalau di pikir-pikir, memang sangatlah tepat untuk membuat sebuah delivery order ini, misalkan saja pada waktu hujan, atau malas keluar karena kesibukan kita, kita bisa menelepon ke warung ini untuk memesan sebuah makanan yang akan di antar, nah disini terlihat service ini dapat memberikan sebuah impact sales, coba jika tidak ada layanan ini, pada waktu hujan, yang datang akan sedikit dan penghasilanpun tidak bertambah.

Nah apakah perusahaan besar seperti McD sales-nya ikut terpengaruh dengan adanya Delivery Order 14045 milik mereka? Ntahlah, saya tidak mempunyai datanya, tapi terlepas dari Delivery Order McD, layanan Delivery Order ini bekerja untuk sebuah warung makan Bakmi Jawa di dekat kost saya.