Monthly Archives: December 2008

Mari Membangun Komunitas

Komunitas adalah sebuah tools marketing yang baru yang mana tugasnya adalah sebagai salesman word of mouth. Mereka berbagi pengalaman antar sesama anggota komunitas terhadap suatu produk yang mereka pakai.

Membangun komunitas adalah susah-susah gampang. Komunitas terjadi karena adanya sekelompok orang yang membentuk sebuah perkumpulan karena mempunyai kesamaan ketertarikan terhadap sesuatu. Kebanyakan komunitas yang lahir akibat ketertarikan terhadap produk tertentu, dimulai dari pelanggan produk itu sendiri. Mereka mencari dan mengumpulkan teman-teman yang memiliki ketertarikan serupa, sehingga terjadilah komunitas itu secara alamiah.

Inilah arti sesungguhnya dari komunitas, para pelanggan terikat secara emosional dan functional. Mereka lahir karena kemauan dari diri sendiri, bukan di-trigger dari pihak manapun. Dengan begini mereka akan membanggakan produk tertentu tersebut dan akan membelanya mati-matian serta akan selalu merekomendasikan produk tersebut ke siapa saja. Mereka juga akan aktif untuk terus membangun komunitas ini tidak hanya menjadi lurker (anggota passive). Hal ini tentu saja menguntungkan perusahaan yang memilik produk tersebut, karena semakin besar komunitas, maka produk mereka juga akan terdengar semakin besar.

Ada juga komunitas yang dibangun oleh sebuah perusahaan. Kebanyakan perusahaan yang membangun komunitas memiliki tujuan untuk membuat pelanggan mereka menjadi terikat secara emosional dan functional terhadap produk mereka, sehingga pelanggan akan menjadi pelanggan yang merekomendasikan produk mereka dan membela produk mereka mati-matian (advocate customer).

Cara seperti ini kadang terkesan memaksa pelanggan untuk bergabung ke komunitas dan akibatnya komunitas yang terjadi adalah komunitas semu. Calon anggota hanya akan mendaftar saja dan anggota komunitas tersebut akan menjadi anggota passive, mereka hanya menjadi lurker dan pengembangan komunitas pun menjadi satu arah, hanya dari perusahaan saja. Contohnya apabila perusahaan mengadakan event, para anggota mereka akan senang, tetapi setelah satu langkah keluar venue event, mereka hanya akan berterima kasih terhadap perusahaan dan komunitas perusahaan tersebut.

Apalah arti komunitas tanpa anggota yang kreatif dan aktif, jika seperti ini maka ini hanya bentuk terima kasih perusahaan terhadap pelanggan saja, tanpa ada efek samping terhadap produk mereka. Ingat!!! semakin besar komunitas akibat produk, maka nama produk tersebut akan selalu dibawa sehingga brand awareness produk tersebut akan semakin meningkat.

Terkait dengan membangun komunitas ini, saya terbesit sebuah ide yang menurut saya sangatlah menarik. Saya memanfaatkan teori matematika himpunan yaitu tentang irisan. Kenapa perusahaan tidak memanfaatkan komunitas-komunitas yang sudah ada dan mengambil irisan dari sesama komunitas tersebut. Misalnya Komunitas A beranggotakan 20 dan 10 diantaranya tertarik terhadap produk A, Komunitas B beranggotakan 30 dan 15 diantaranya tertarik juga terhadap produk A, lalu Komunitas A dan Komunitas B digabungkan dalam sebuah kegiatan, dan mempertemukan anggotanya. Nah dari pertemuan Komunitas A dan Komunitas B dicari anggota dari masing-masing komunitas tersebut yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap produk A (dalam hal ini 25 orang), dan mereka di-trigger untuk membentuk suatu komunitas terhadap produk A.

irisan-komunitas

Jadi pembentukan komunitas ini seolah-olah bukan dari perusahaan tapi dari pelanggan mereka. Perusahaan hanya berperan untuk me-manage komunitas-komunitas yang sudah ada. Bentuk trigger inilah yang harus dibentuk oleh perusahaan, bagaimana membuat produk mereka agar bisa diperbincangkan. Dalam contoh perusahaan pemilik produk A harus membuat produk A diperbincangkan oleh 25 orang sehingga mereka tertarik untuk membuat sebuah komunitas. Anggota pada komunitas tersebut pasti akan tetap aktif di komunitas sebelumnya karena induk mereka tetaplah di komunitas sebelumya tersebut.

Setelah terbentuk komunitas tersebut, hendaknya perusahaan tidak hanya membuat sebuah kegiatan dari sisi mereka, tetapi melibatkan para anggotanya. Mereka harus mengikut sertakan anggota mereka untuk meng-generate ide dan untuk menjadi event orginizer.

Iklan di Nada Tunggu (RBT/NSP)

Salah satu bentuk dari mobile advertising adalah si advertiser memasang iklannya di Nada Tunggu dari pelanggan kartu seluler. Iklan yang dipasang berupa jingle dari suatu produk atau jingle dari perusahaan tertentu yang memasang iklannya.

Salah satu operator yang telah melakukan ini adalah Bakrie Telecom (BTel) dengan produk mereka Esia, mereka memberikan penawaran kepada pelanggan mereka dengan cara  jika pelanggan mereka memasang iklan pada nada tunggu maka akan mendapatkan bonus 4000 karakter SMS.

Nada Tunggu ini lebih efektif dibandingkan dengan SMS atau MMS yang sering kita dapatkan. Terkadang saya merasa terganggu karena adanya SMS atau MMS yang masuk tiba-tiba ternyata hanya sekedar iklan. Dan akhirnya saya memberikan predikat bahwa SMS iklan ini adalah SPAM bukan sebuah media.

Berbeda dengan nada tunggu,  karena nada tunggu tersebut hanya saya dapatkan pada waktu saya menelpon seseorang yang memasang fasilitas tersebut dan juga datangnya tidak secara tiba-tiba, jadi kita hanya mendengarkan saja dan tidak menebak content dari nada tunggu tersebut sebelumnya. Paling-paling yang saya beri komentar bukan operatornya tetapi si pemasang iklan tersebut.

Dari segi psikologis, SMS dan MMS lebih besar kemungkinannya untuk tidak dibaca, saya sudah berasumsi terlebih dahulu sebelum membuka SMS atau MMS, bahwa jika pengirimnya operator maka kecendrungannya iklan, jadi mending dihapus saja. Nada tunggu ini lebih terekam di otak, karena kita mendengarkan melalui telinga seperti mendengarkan lagu dengan headset yang biasanya lebih gampang untuk mengingatnya (seperti brain wash), hal ini sangatlah baik untuk meningkatkan brand awareness.

Menganalisa Traffic Website Dengan Google Analytics

Seringkali kita bingung bagaimana untuk mengetahui jumlah pengunjung (traffic) yang datang ke website kita. Sebenarnya jika kita searching di internet, sudah banyak tools untuk melihat traffic website kita atau bahkan tools tersebut bisa menganalisa lebih lanjut, tidak hanya sebatas jumlah traffic-nya saja. Traffic ini sangat penting sekali dalam mengamati perkembangan website anda sekalian. Ingat, untuk menjadikan website anda sebagai tools Online Marketing yang powerfull, traffic ini bisa menjadikan value added tersendiri.

Salah satu tools yang sering saya pake adalah Google Analytics. Sesuai dengan namanya, Google Analytics adalah produk buatan yang perusahaan Google yang berfungsi untuk menganalisa website, termasuk traffic didalamnya. Tools ini gratis! dan cara konfigurasi-nya pun mudah.

Berikut ini saya tampilkan contoh gambar traffic dari salah satu blog saya yang lain dengan menggunakan Google Analytics:

Traffic

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa traffic website saya stabil pada minggu ke-2 dan ke-3 Desember 2008, minggu ke-4 agak sedikit mengalami penurunan, ini mungkin disebabkan karena long holiday dan para pengguna internet. Mereka banyak yang berlibur dan meninggalkan internet. Jikalaupun mengakses internet, mereka menggunakan internet mobile (hand phone), dan website yang saya pasang ini belum mendukung versi mobile.

Dari gambar diatas, dapat kita lihat bahwa tools ini dapat menganalisa tentang jumlah pengunjung, jumlah orang yang mengakses halaman tertentu, dan rata-rata pengguna berhenti pada website tersebut. Jumlah pengunjung akan ditampikan pada sisi kiri dan kanan, dan juga akan muncul saat pointer mouse kita berhenti pada titik dari grafik tersebut.

Di gambar tersebut kita juga melihat grafik-nya tidak rata (naik-turun). Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, traffic diatas mengalami kenaikan disebabkan karena saya memproduksi content baru, untuk kenaikan yang cukup signifikan, hal tersebut disebabkan karena saya mempromosikan bahwa website saya telah memproduksi content baru. Dari sini kita dapat pelajaran bahwa website bisa berkembang jika tetap hidup (adanya content baru) serta juga adanya promosi tentang website tersebut.

Honda Motor di 2008 (Emotional Branding + Functional Branding)

Mungkin kita mendengar bahwa pada tahun 2007 adalah masa sulit bagi Honda Motor, penjualan dari Yamaha Motor, sang pesaing Honda Motor, sangat meningkat, penjualan Yamaha Motor tersebut berhasil menggerogoti market share dari Honda Motor. Dari blog yang saya temukan penjualan yang sangat meningkat tersebut belum berhasil menempatkan Yamaha Motor sebagai market leader. Namun di  blog lain yang saya temukan ada yang memprediksi bahwa Yamaha Motor akan menjadi market leader di tahun 2008.

Melihat hal tersebut di atas, sepertinya para management dari PT Astra Honda Motor merasa khawatir dan tidak tinggal diam, mereka mulai mengganti seluruh cara komunikasi mereka di tahun 2008. Jika kita lihat dan ingat lebih lanjut, iklan-iklan Honda Motor pada tahun 2007 banyak bercerita tentang teknologi dan kehebatan dari produk mereka, sedangkan pesaingnya, dalam hal ini Yamaha Motor, telah melakukan pendekatan secara emosional dengan para pengguna dan calon pembeli mereka.

Pada tahun 2008, Honda mulai mengkombinasikan antara sisi fungsional dan emosional para pengguna ataupun para calon pembeli mereka, mereka mulai membuat iklan dengan menggambarkan life style, dan juga mereka mulai mencari dan menggunakan para public figure yang sesuai dengan life style yang akan mereka angakat. Dalam perubahan ini mereka memulainya dengan brand mereka yang bernama Honda Revo, alhasil penjualan Revo pada tahun 2008 benar-benar memperlihatkan hasil yang sangat-sangat positif (berdasarkan surfing di google dengan keyword “penjualan revo 2008”).

Honda kembali bangkit di tahun 2008, dan prediksi orang-orang tentang Yamaha akan menjadi market leader pada tahun 2008, belum terwujud.

Apa yang bisa kita pelajari dari Honda adalah saat ini pasar telah berbeda, pasar tidak mau dibohongi lagi, mereka ingin sesuatu produk yang lebih nyata yang mencerminkan diri mereka. Untuk itu Honda Motor membuat sebuah komunikasi yang mengkombinasikan antara sisi fungsional produk mereka dan emosional para pengguna dan pembeli mereka.

Welcome to The Club

Welcome to The Club para pembaca sekalian. Mungkin kita sering mendengar tagline tersebut, namun disini yang saya maksudkan adalah blog saya yang lain.

Setelah mereview blog tersebut, belakangan ini, ntah kenapa belakangan ini blog tersebut yang tadinya tidak jelas itu menjadi sebuah blog yang berisi tentang marketing dan information technology. Berawal dari itu semua, untuk mengkonsistensikan blog tersebut sebagai blog yang tidak jelas abis, maka saya membuat blog ini yang leih spesifik.

Apa yang akan dibahas disini antara lain:

  • computer: yang berisi tentang applikasi di dalam komputer yang dapat berhubungan dengan marketing, ataupun metode-metode dalam dunia komputer yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas dari kegiatan marketing.
  • internet: belakangan ini sedang marak pembahasan tentang marketing di dunia internet (online marketing), nah disini saya akan coba untuk mengulas tentang perkembangannya.
  • marketing: adalah ulasan tentang teori-teori marketing dan juga pengaplikasian dalam dunia nyata.
  • mobile: dunia mobile saat ini sedang berkembang, bahkan beberapa operator telekomunikasi sekarang sudah memulai apa yang disebut dengan mobile advertising, nah disini saya akan coba untuk mengulas apa sebenarnya mobile advertising ini.

Mungkin kalau dilihat dari kombinasinya, apa yang akan saya bahas ini sepertinya adalah New Wave Marketing. Marilah kita berdiskusi tentang hal tersebut disini.