Di era serba digital seperti sekarang, Information Technology merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap lini dalam perusahaan. Salah satunya adalah di marketing.
Saat ini digital marketing sedang menjadi perbincangan banyak orang, dan banyak juga perusahaan-perusahaan sudah melirik metode ini. Salah satu bentuk digital marketing adalah dengan membuat sebuah microsite untuk mendukung sebuah kegiatan dalam perusahaan.
Salah satu keyword dalam perusahaan adalah efektif dan efisien. Dalam hal efisien inilah perusahaan harus hati-hati, terutama terkait dengan digital marketing. Saya punya sebuah cerita yang menurut saya menarik dalam hal efisiensi budget.
Ada cerita dari teman saya bahwa perusahaan tempat dia bekerja sedang membangun sebuah microsite. Dalam project ini tim yang disuruh meng-handle pekerjaan tersebut adalah orang yang kurang mengerti tentang seluk beluk microsite/website. Sebagai informasi perusahan tersebut telah memiliki sebuah online media agency yang akan menangani project tersebut.
Dengan bermodalkan percaya diri, tim yang dibentuk langsung menjalankan project tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan departemen IT terkait atau minimal berkonsultasi dengan orang yang mengerti tentang seluk beluk microsite/website ini. Dalam satu waktu, datanglah invoice yang bernilai IDR 10 juta hanya untuk sebuah hosting 15GB. Salah satu dari tim tiba-tiba iseng menanyakan dengan seseorang yang mengerti sedikit tentang microsite/website tersebut. Dan orang yang ditanyapun kaget…
Dengan mengkalkulasi kebutuhan besarnya kapasitas hosting tersebut orang yang ditanya memberikan rekomendasi bahwa yang dibutuhkan tidak sampai sedemikian besar tapi hanya kurang dari 1 GB. Dan ketika hal itu disampaikan dengan agency, maka nilai invoice yang tadinya IDR 10 juta tersebut menjadi IDR 500 ribu saja.
Dari cerita di atas, maka pelajaran berharga disini adalah jika kita tidak berhati-hati maka usaha untuk mengefisiensi budget akanlah gagal. Setiap orang akan melihat celah, maka kita harus selalu berusaha menutupi celah tersebut.
Tag Archives: Marketing
Fase-Fase Pertumbuhan Pasar dalam Kategori Pelanggan
Kemarin (16 Juni 2009) di kantor, saya diikutsertakan dalam pemilihan salah satu market research agency. Salah satu tahap dari proses pemilihan research agency ini adalah menjawab sebuah studi kasus. Saya tidak membahas tentang masalah studi kasusnya, tapi saya hanya melihat ada satu buah kemiripan dari apa yang dipresentasikan oleh para calon agency tersebut.
Kemiripan tersebut adalah dalam hal fase-fase pertumbuhan di dunia telekomunikasi. Fase disini berkaitan dengan kategori dari pelanggan di industri telekomunikasi. Adapun fase-fase tersebut adalah:
- Innovators. Orang-orang yang dalam kategori adalah orang yang pertama menggunakan produk telekomunikasi. Biasanya orang-orang inilah yang mencoba-coba terhadap produk-produk yang ada dan akan memberikan testimonial pertama kali bagi produk tersebut.
- Early Adopters. Setelah berhasil, orang-orang yang mengerti tentang telekomunikasi dan ingin menempatkan dirinya menjadi orang yang termasuk duluan menggunakan produk telekomunikasi akan segera ikut membeli produk telekomunikasi. Early adapters ini sepertinya untuk para gadgeters.
- Early Majority. Setelah market menunjukkan sebuah pertumbuhan yang baik, maka konsumen secara luas sudah mulai mengerti tentang produk telekomunikasi dan mereka pun akan membeli produk ini. Nah pada fase inilah industir telekomunikasi mendulang emasnya.
- Late Majority. Seiring dengan waktu, produk telekomunikasi lama kelamaan menjadi sebuah produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Orang-orang dalam kategori ini adalah orang-orang yang agak sedikit terlambat dalam hal menggunakan produk telekomunikasi. Penyebab terlambatnya menggunakan produk telekomunikasi tidak hanya datang dari diri si pelanggan saja tapi bisa saja datang dari si operator sendiri, misalnya hambatan dalam ekspansi jaringan.
- Laggards.Tentu saja masih ada orang yang benar-benar tidak perduli dengan telekomunikasi, nah orang-orang dalam kategori ini bisa saja akan menggunakan produk telekomunikasi akibat desakan dari lingkungannya atau faktor lainnya.
Telekomunikasi selain merupakan industri dengan kategori services, tapi juga merupakan industri yang berbasis teknologi. Nah saya berfikir, sepertinya fase-fase ini dapat terjadi pada industri-industri atau produk-produk yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya saja untuk blog, kalau saya liat, blog sekarang sudah masuk dalam tahap early majority, dimana menjadi blogger adalah perbincangan dimana-mana dan orang-orang sudah mulai ingin ikut membuat blog.
Welcome to The Club
Welcome to The Club para pembaca sekalian. Mungkin kita sering mendengar tagline tersebut, namun disini yang saya maksudkan adalah blog saya yang lain.
Setelah mereview blog tersebut, belakangan ini, ntah kenapa belakangan ini blog tersebut yang tadinya tidak jelas itu menjadi sebuah blog yang berisi tentang marketing dan information technology. Berawal dari itu semua, untuk mengkonsistensikan blog tersebut sebagai blog yang tidak jelas abis, maka saya membuat blog ini yang leih spesifik.
Apa yang akan dibahas disini antara lain:
- computer: yang berisi tentang applikasi di dalam komputer yang dapat berhubungan dengan marketing, ataupun metode-metode dalam dunia komputer yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas dari kegiatan marketing.
- internet: belakangan ini sedang marak pembahasan tentang marketing di dunia internet (online marketing), nah disini saya akan coba untuk mengulas tentang perkembangannya.
- marketing: adalah ulasan tentang teori-teori marketing dan juga pengaplikasian dalam dunia nyata.
- mobile: dunia mobile saat ini sedang berkembang, bahkan beberapa operator telekomunikasi sekarang sudah memulai apa yang disebut dengan mobile advertising, nah disini saya akan coba untuk mengulas apa sebenarnya mobile advertising ini.
Mungkin kalau dilihat dari kombinasinya, apa yang akan saya bahas ini sepertinya adalah New Wave Marketing. Marilah kita berdiskusi tentang hal tersebut disini.